Inibaru.id - Setiap tahun, masyarakat Jepara menggelar ritual Perang Obor. Dalam tradisi ini akan ada dua kelompok yang saling menyerang dengan obor yang menyala-nyala. Meski berlangsung mendebarkan, tapi ritual ini seru untuk disaksikan.
Ngomong-ngomong soal Perang Obor tahunan yang berlangsung sangat meriah ini, nggak ada salahnya kalau kamu tahu sejarah tradisi ini.
Perang Obor ini dimulai dari kisah perseteruan Kyai Babadan dan Mbah Gemblong. Dikisahkan, Kiai Babadan memiliki ternak sapi dan kerbau yang dia serahkan pemeliharaanya kepada Mbah Gemblong.
Namun nggak disangka, Mbah Gemblong justru nggak melaksanakan amanat dengan baik. Dia justru sibuk mengambil ikan di Sungai Kembangan. Hal itu menyebabkan hewan ternak yang dia gembalakan, kurus, sakit lalu ada yang mati.
Jelas saja kejadian itu menyebabkan Kiai Babadan murka. Dia kemudian menegur Mbah Gemblong. Namun karena merasa nggak digubris, Babadan mengambil sebuah obor-oboran yang digunakan untuk pengusir nyamuk dan memukul Mbah Gemblong.
Mendapat perlakuan seperti itu, Mbah Gemblung nggak mau kalah dan membalasnya. Terjadilah saling pukul, menggunakan obor.
Akibat kejadian itu, hewan peliharaan Kiai Babadan ketakutan dan lari keluar kandang. Hewan-hewan itu justru menjadi sehat. Konon, lokasi kandang terletak di perempatan Desa Tegalsambi. Desa itulah yang kini menjadi tempat ritus Perang Obor dilaksanakan.
"Tapi, justru dari aksi saling pukul itu, si hewan peliharaan justru sembuh dari penyakit dan malah gemuk-gemuk
Maka dijadikanlah sebagai tolak bala," ucap Slamet Riyadi, perangkat desa setempat.
Hm, sekarang kamu sudah tahu kan asal usul Perang Obor ini. (Pranoto/E05)