Inibaru.id – Beda dengan siswa perempuan yang boleh memanjangkan rambutnya, rambut siswa laki-laki di sekolah-sekolah Indonesia biasanya pendek. Alasannya adalah agar terlihat rapi atau tetap disiplin terhadap peraturan. Tapi, aturan ini nggak berlaku di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Di sana, bukan hal aneh melihat siswa laki-laki memiliki rambut gondrong.
Bukannya mau menantang arus atau berusaha anti-mainstream, ada alasan yang membuat siswa laki-laki SMA Kolese de Britto boleh memiliki rambut panjang. Ternyata, hal ini sudah mulai dilakukan semenjak 1976, lo.
Saat itu, pamong sekolah tersebut adalah Romo J. Oei Tik Djoen S.J. Nah, beliau membacakan ceramah berjudul Sikap Dasar Pendidikan Bebas di SMA De Britto di IKIP Negeri Yogyakarta pada 29 Mei 1976. Di kampus yang kini lebih dikenal sebagai Universitas Negeri Yogyakarta tersebut, Romo J. Oei Tik Djoen menekankan pentingnya pendidikan bebas di sekolah yang dia urus.
“Isi ceramah Romo J. Oei Tik Djoen menekankan kalau pendidikan bebas yang diterapkan di SMA De Britto nggak mengarah ke pendidikan ke arah anarki, sistem yang benar-benar bebas dari peraturan, atau sudah menyeleweng dari cita-cita pendidikan. Ada beberapa hal yang bisa dibebaskan karena dianggap penting bagi pembentukan pribadi,” ucap Waka Humas SMA Kolese De Britto Sriyanto sebagaimana dilansir dari Kompas, Senin (9/10/2023).
Nah, salah satu kebebasan yang dianggap penting bagi pembentukan pribadi adalah bolehnya siswa laki-laki memiliki rambut panjang. Siswa SMA yang kala itu berada di usia remaja dianggap berhak mengambil keputusan sendiri terkait panjang rambutnya. Bahkan, siswa-siswa sekolah tersebut juga dibebaskan untuk memakai sepatu atau sandal.
“Rambut panjang, pakai sandal atau sepatu, itu kan tampilan luarnya. Mereka jadi lebih lepas dalam menentukan pilihan sesuai dengan kompetensi, minat, bakat, dan nuraninya. Intinya, kalau mereka ‘bebas’, mereka bisa mencipta dan berkreasi dengan leluasa,” lanjut Sriyanto.
Selain membebaskan siswa-siswanya, SMA Kolese De Britto juga menyediakan banyak pilihan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan diri, khususnya di bidang seni, ilmu pengetahuan, atau olahraga. Dari kegiatan-kegiatan itu, banyak siswa yang mampu meraih prestasi di level nasional ataupun internasional.
“Kalau menurut saya, kebebasan kan nggak hanya soal tampilan. Ada lebih dari itu yang bisa diekspresikan,” pungkas Sriyanto.
Ternyata itu alasan mengapa siswa laki-laki SMA Kolese De Britto dari kelas 10 sampai kelas 12 boleh berambut panjang. (Arie Widodo/E10)
