Inibaru.id – Hari Raya Nyepi tinggal menunggu hari. Seperti tahun-tahun sebelumnya, warga Desa Bandengan, Boyolali, Jawa Tengah, khususnya yang beragama Hindu, kembali menggelar Mendak Tirta. Digelar pada Sabtu (2/3/2019), ritual dilakukan dengan melakukan kirab sepanjang tak kurang dari satu kilometer.
Tak hanya umat Hindu, acara yang oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pinandito Sutanto dianggap sebagai perwujudan toleransi masyarakat Boyolali itu juga diikuti seluruh lapisan masyarakat.
Sebelum memulai Mendak Tirta, warga lebih dulu berkumpul di Pura Buana Suci Saraswati. Setelah siap, rombongan bertolak menuju mata air Karangduwet, Kecamatan Banyudono, sejauh kurang lebih satu kilometer.
Dalam kirab tersebut, warga yang mengenakan kostum keraton juga mengusung dua gunungan yang disebut Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon. Gunungan-gunungan tersebut berisi bermacam hasil bumi.
Ratusan umat Hindu mengikuti ritual Mendak Tirta pada 12 Maret 2018 di Pengging, Boyolali. (JSnews/Triawati PP)
Setiba di mata air, prosesi pengambilan air suci pun dilakukan. Umbul Siri Inggil dan Guyangan Karangduwet jadi tempat-tempat yang dipilih lantaran keduanya menjadi mata air yang sakral. Lewat ritual ini, warga memohon diberi keselamatan, kedamaian, kebahagiaan, dan pencerahan hidup.
Selesai? Belum! Air yang sudah diambil nantinya digunakan dalam upacara Tawur Agung. Upacara ini diselenggarakan di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan DIY sebelum berakhir di Candi Prambanan.
Dikutip dari Liputan6.com, Minggu (3/3), Pinandito mengatakan, air suci dalam upacara ini diharapkan bisa menghapus dosa umat manusia.
"Semoga Nyepi bisa membawa berkah bagi seluruh masyarakat Indonesia," harapnya.
Hm, semoga Nyepi tahun ini juga semakin menguatkan persatuan antar golongan ya, Millens. Bukankah damai memang lebih indah? (IB15/E03)