Inibaru.id – Di balik nama unik Dusun Mantenan di Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah, tersimpan kisah sejarah yang menarik. Dusun ini ternyata punya kaitan erat dengan perjuangan Raden Mas Said (1726-1795) atau yang lebih dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa saat melawan penjajahan Belanda.
Berjarak sekitar 11 kilometer ke arah barat laut dari pusat pemerintahan Wonogiri, kamu bakal menemukan dusun yang sekilas namanya bermakna "acara hajatan pernikahan" dalam Bahasa Jawa tersebut. Tapi siapa sangka, penamaan dusun ini berasal dari strategi cerdas untuk menyelamatkan pasukan dalam masa sulit?
Strategi di Balik Duka Kematian
Sejarah nama dusun ini bermula dari masa perjuangan Pangeran Sambernyawa. Saat itu, sang pangeran yang tengah berseteru dengan penguasa Mataram karena menolak tunduk pada Belanda, melarikan diri ke wilayah Wonogiri. Ia sempat membangun basis perlawanan di Nglaroh yang kini masuk wilayah Desa Pule, tetangga dari Desa Jaten.
Dalam pelariannya, Pangeran Sambernyawa tak sendiri. Ia ditemani oleh pasukan setianya, termasuk seorang panglima perang bernama Patih Kudanawarsa. Sayangnya, dalam satu kesempatan, Kudanawarsa jatuh sakit dan wafat di Desa Jaten.
Kematian sang patih tentu menjadi duka mendalam bagi warga dan pasukan. Tapi saat itu, kondisi belum aman. Pasukan Belanda terus mengejar dan bisa saja menyerbu kapan saja. Maka, warga dan pasukan sepakat untuk menyembunyikan kabar duka itu. Keramaian prosesi pemakaman lantas dikabarkan sebagai pesta pernikahan atau “mantenan”.
“Supaya Belanda tidak curiga dan menyerbu, warga bilang keramaian itu acara mantenan, bukan pemakaman,” terang salah seorang pengurus desa setempat, Sutejo sebagaimana dinukil dari Espos Minggu (10/3/2024).
Berhasil Kelabui Belanda
Strategi ini ternyata berhasil. Pasukan Belanda nggak menyangka ada prosesi pemakaman tokoh penting di balik keramaian itu. Pemakaman berjalan lancar, dan Pangeran Sambernyawa bisa menyusun ulang strategi melakukan perlawanan tanpa gangguan.
Seiring waktu, nama “Mantenan” pun melekat sebagai identitas dusun tersebut. Nama ini menjadi penanda keberhasilan sebuah siasat kecil yang berdampak besar bagi keselamatan pasukan.
Nah, karena kejadian ini berlangsung lebih dari 2 abad silam, warga setempat percaya bahwa Dusun Mantenan adalah salah satu wilayah tertua di Kecamatan Selogiri, bahkan di Kabupaten Wonogiri.
Siapa sangka ya, Millens, sebuah nama yang terdengar meriah ternyata menyimpan jejak perjuangan dan kecerdikan leluhur dalam menghadapi penjajah Belanda? (Arie Widodo/E07)
