Inibaru.id – Mengingat sebagian warga negara Indonesia dikenal masih mempercayai hal-hal berbau klenik, wajar jika banyak makam keramat berusia ratusan tahun diziarahi orang, termasuk para pejabat. Namun, hal ini berkebalikan dengan Makam Raden Ayu Kusuma Nasra.
Makam yang berlokasi di Desa Sendang Ijo, Kecamatan Selogiri, Kabupten Wonogiri, Jawa Tengah itu justru dihindari pejabat, lo. Memangnya, ada apa sih dengan makam ini?
Sedikit informasi, Raden Ayu Kusuma Nasra adalah istri dari Amangkurat IV, raja yang memerintah Mataram Islam pada 1719-1726.
Pada zaman dahulu, perebutan kekuasaan dan usaha saling melengserkan kekuasaan kerap terjadi di lingkup keraton. Nah, khusus untuk Amangkurat IV, dia dikabarkan meninggal seusai diracun.
Penerus tahtanya memang kemudian anaknya sendiri, yaitu Raden Mas Prabasuyasa. Namun, sosok yang baru berusia 15 tahun dalam pemerintahannya itu kerap berselisih dengan petinggi kerajaan.
Selama pemerintahan Prabasuyasa, yang juga dikenal sebagai Pakubuwana II itu Mataram Islam mulai mengalami kemunduran. Maka, banyak yang menganggap masa pemerintahan Amangkurat IV adalah awal dari kesialan Mataram Islam yang kemudian pecah menjadi beberapa bagian hingga sekarang.
Nah, karena Raden Ayu Kusuma Nasra adalah istri dari Amangkurat IV, banyak orang, khususnya para pejabat, yang percaya bahwa menziarahi makam Kusuma Nasra akan membuat mereka mengalami nasib yang sama dengan Amangkurat IV, yaitu mendapatkan kesialan atau bahkan lengser dari pangkatnya dengan cara yang mengenaskan, Millens.

Lebih dari itu, ada pula yang menyebut, sebelum meninggal karena sakit keras, Raden Ayu Kusuma Nasra yang membenci kaum penjajah Belanda sempat akan bersumpah bahwa jika ada orang Belanda datang ke makamnya, dia bakal hidup sengsara atau mati mengenaskan.
“Raden Ayu Kusuma Nasra benci banget dengan orang Belanda. Dia bersumpah kalau ada orang Belanda datang ke makamnya, bakal sengsara, meninggal, atau lengser dari jabatannya,” cerita salah seorang pengawas Situs Mangkunegaran di Wonogiri, Mas Ngabehi Mulyanto sebagaimana dinukil dari Espos (21/5/2023).
Nah, sumpah ini ternyata diyakini warga setempat berlaku untuk siapa saja, termasuk pejabat lokal dari Nusantara, Millens.
“Sebenarnya kata-kata itu hanya berlaku untuk orang Belanda. Tapi banyak orang Indonesia malah percaya bisa berlaku untuk mreka. Padahal, hal itu nggak benar,” lanjut Mulyanto.
Nggak disangka ya, Millens, ternyata ada lo makam yang sampai takut didatangi oleh pejabat. Kalau kamu sendiri, pasti berani kan datang ke makam Raden Ayu Kusuma Nasra ini? (Arie Widodo/E10)