Inibaru.id - Bukan Masjid Menara Kudus, ada masjid lain yang berstatus masjid tertua di Kota Kretek. Masjid tersebut adalah Masjid Langgardalem yang bisa kamu temui di Desa Langgardalem, Kecamatan Kudus.
Jarak usia di antara dua masjid yang dibangun oleh Sunan Kudus tersebut bahkan cukup jauh, lo. Hal ini dibenarkan oleh marbot Masjid Langgardalem, Muhammad Rizka.
“Masjid Langgardalem dibangun pada 885 HIjriyah atau 1480 Masehi. Kalau Masjid Menara Kudus dibangunnya pada 956 Hijriyah atau 1549 Masehi,” ucap Rizka sebagaimana dilansir dari Betanews, (11/2/2022).
Dia juga menjelaskan tentang makna dari nama Langgardalem. Ternyata, dulu bangunan masjid punya dua fungsi, yaitu sebagai tempat beribadah sekaligus tempat tinggal Sunan Kudus. Nah, kata ‘langgar’ dikenal orang Jawa sebagai sebutan untuk musala, sementara kata ‘dalem’ punya makna ‘rumah’, sesuai dengan fungsi ganda bangunan tersebut.
Lantas, di mana Sunan Kudus dulu tinggal? Kalau menurut Rizka, dulu Sunan Kudus tinggal dan melakukan aktivitas harian di tempat yang kini dijadikan ruang salat untuk jemaah perempuan. Sementara itu, ruang utama masjid yang masih dipakai sampai sekarang dijadikan tempatnya beribadah.
“Setelah Masjid Menara Kudus selesai dibangun, Masjid Langgardalem lebih sering dipakai untuk ibadah yang sifatnya pribadi. Kalau salat Jumat atau ibadah berjamaah lain, Sunan Kudus lebih suka di Masjid Menara Kudus,” jelas Rizka.
Kapasitas Masjid Menara Kudus yang lebih besar membuat Sunan Kudus memilih masjid tersebut untuk dijadikan tempat Salat Jumat alih-alih Masjid Langgardalem yang hanya punya panjang 16 meter dan lebar 29 meter. Menariknya, kebiasaan ini dijaga hingga sekarang oleh masyarakat Kudus.
“Masjid Langgardalem masih dipakai untuk ibadah salat lima waktu atau kegiatan ibadah lainnya, tapi khusus untuk Salat Jumat, nggak di sini,” lanjut Rizka.
Baca Juga:
Ini Dia Asal Usul Nasi JangkrikKeunikan lain dari Masjid Langgardalem adalah masih banyak bagian dari masjid yang masih asli sebagaimana saat masjid tersebut kali pertama dibangun. Sebagai contoh, langit-langit masjid masih terbuat dari kepang. Prasasti yang ada di tempat salat juga masih asli. Bahkan, empat tiang utama atau saka dan mustaka yang ada di atap masjid juga masih asli, Millens.
Khusus untuk bagian saka dan pintu masjid, kamu bisa memegangnya dan merasakan kalau kayunya nggak halus. Rizka menjelaskan kalau hal ini disebabkan oleh pada zaman dahulu, bahan bangunan memang nggak diamplas seperti sekarang.
Menarik banget ya, Millens, kisah tentang Masjid Langgardalem di Kudus yang ternyata sudah berusia ratusan tahun? Kalau kebetulan kamu sedang ada di Kota Kretek, cobain deh mampir dan beribadah di masjid bersejarah tersebut! (Arie Widodo/E10)