Inibaru.id – Kamu pasti pernah mendengar ucapan ‘bocah wadon aja lungguh jegang, ora ilok’ dari orang tua atau nenek kamu? Nah, bagi masyarakat Jawa petuah seperti itu disebut dengan gugon tuhon.
Gugon tuhon ini oleh orang tua Jawa dahulu menjadi salah satu cara yang bijak yang digunakan dalam menyampaikan nasihat-nasihat kepada anak-anaknya. Uniknya, kebudayaan ini diwariskan secara turun-temurun secara lisan oleh nenek moyang kita dan masih dipercaya hingga sekarang, lo.
Arti Gugon Tuhon
Gugon tuhon berasal dari dua kata ‘gugon’ dan ‘tuhon’. Kata ‘gugon’ berasal dari kata ‘gugu’ yang mempunyai arti sifat yang mudah percaya kepada ucapan ataupun cerita tanpa ditelaah terlebih dahulu.
Sedangkan kata ‘tuhon’ berasal dari kata dasar ‘tuhu’ yang mempunyai arti sifat yang mudah mempercayai ucapan orang lain
Sebenarnya gugon tuhon berisi sebuah larangan, nasihat atau ajaran tetapi hal itu nggak jelas alias samar-samar. Menurut cerita, dahulu jika orang sudah dilarang dengan menggunakan kata aja (tidak) atau ora ilok ‘tidak baik’, biasanya mereka akan takut untuk melanggarnya.
Contoh Gugon Tuhon
‘Aja mateni kewan yen lagi mbobot’
Artinya jangan membunuh binatang jika sedang hamil. Gugon tuhon tersebut memiliki pesan jangan membunuh hewan jika sedang hamil. Katanya, pesan ini berlaku tidak hanya untuk si ibu yang sedang hamil, tetapi juga untuk suaminya, Millens.
Bila membunuh binatang saat sedang hamil, dikhawatirkan si bayi yang sedang dikandung bila lahir bisa menyerupai binatang yang dibunuh atau disakiti. Misalnya, jika saat hamil sang ibu atau suami menyiksa atau membunuh monyet, si bayi bisa memiliki bulu yang banyak mirip monyet bahkan berwajah seperti monyet.
‘Bocah wadon uwis prawan, yen wis wayah rep aja dolan, ora ilok’
Artinya anak gadis, jika sudah menjelang malam nggk boleh pergi, nggak baik. Nasihat ini diberikan kepada anak gadis karena memang nggak baik pergi pada malam hari karena berbahaya.
‘Yen nyapu ora resik, besuk bojone brewok’
Artinya kalau menyapu nggak bersih, kelak mendapat suami brewokan. Maksud dari gugon tuhon ini supaya anak gadis terbiasa untuk menyapu dengan bersih tanpa meninggalkan sisa kotoran. Maklum, kalau menyapunya masih kotor, otomatis harus mindho gaweni (mengulangi) pekerjaan yang seharusnya bisa selesai dalam satu waktu.
Kalau kamu sudah pernah dengar gugon tuhon yang mana, Millens? (Kum, Uns/IB32/E05)