Inibaru.id - Jumat (5/6), Masjid Agung Semarang atau yang popular dengan Masjid Kauman kembali ramai oleh jemaah. Tak lain tak bukan, jemaah kali ini datang untuk melaksanakan salat Jumat. Belum sempat masuk ke masjid, jalanan sudah sesak dengan kendaraan yang berebut parkir.
Memasuki adzan kedua, jemaah masih terus hadir hingga meluber ke pelataran masjid. Beberapa jemaah bahkan yang terlambat masih tertahan di pintu masuk dan menghadapi thermo gun petugas berseragam satpam. Petugas lain bertugas untuk mengatur saf jemaah agar tak terlalu rapat.
“Jaga jarak ya Pak, silakan agak ke sana,” kata beberapa lelaki yang berpakaian serba putih.
Jumat ini adalah jumat kali kedua bagi takmir Masjid Agung Semarang dalam menggelar salat jumat berjemaah. Tak cuma salat Jumat, Hanif Ismail Ketua Takmir Masjid Agung Semarang mengatakan bahwa salat Rawatib di masjidnya kini juga digelar secara berjemaah.
Keputusan penyelenggaraan salat berjemaah di tengah pandemi ini atas hasil pertimbangan takmir yang sudah dikonsultasikan kepada Pemerintah Kota Semarang dan juga Dinas Kesehatan.
“Kita sudah konsultasi ke Pak Wali dan Dinkes, monggo kalau menyelenggarakan salat Jumat tapi dibatasi jemaahnya dan menjaga protokoler kesehatan,” kata Hanif.
Dalam penyelenggaraannya, Hanif ingin semuanya protokol kesehatan berjalan lancar. Tak henti-hentinya para petugas terlihat berjaga mengawal pelaksanaan salat Jumat dari awal hingga jemaah meninggalkan masjid.
Untuk mencegah kerumunan, dirinya mengaku sengaja tak mengumumkan terkait pelaksanaan salat Jumat tersebut. Jadi jemaah yang datang hanya betul-betul warga yang kebetulan berada di sekitar masjid.
Terkait keputusannya menyelenggarakan salat berjemaah, dirinya yakin bahwa Pemkot Semarang tak melarang keputusannya.
“Pihak pemerintah tidak melarang secara pasti, Pak Wali kepinginnya (salat berjemaah) setelah PKM, tapi memberi sinyal agar diselenggarakan,” tuturnya.
Dari kapasitas 3.000 jemaah setiap salat, dirinya memperkirakan kali ini hanya terisi sekitar 1.000 jemaah. Hal ini terkait dengan protokol kesehatan yang berlaku agar tempat ibadah sebaiknya berisi maksimal 50 persen dari kapasitas biasanya.
Kali ini dia juga mengingatkan agar khatib salat tak terlalu lama menyampaikan khutbah supaya jemaah tak terlalu lama di masjid. Pun jemaah yang di luar tak terus berdatangan. Sebagai tambahan, imam salat Jumat kali ini juga menyematkan doa qunut nazilah di rakaat terakhir agar pandemi segera berakhir.
“Qunut nazilah dianjurkan oleh Rasulullah saat masyarakat ditimpa musibah termasuk Covid-19 yang dianggap mengancam untuk hidup,” tutupnya.
Masjid di tempat tinggalmu sudah dibuka untuk salat Jumat belum, Millens? (Zulfa Anisah/E05)