Inibaru.id – Meskipun semua tanggal itu baik, tapi merasa nggak sih kalau bulan Zulhijah (bulan terakhir pada penanggalan Hijriyah) menjadi bulannya orang berhajat? Ada banyak acara penting seperti pernikahan, pindahan, atau khitanan yang dilaksanakan di Bulan Haji ini.
Bulan ini begitu populer untuk masyarakat muslim terutama yang berasal dari Suku Jawa. Hal ini nggak terlepas dari mitos yang banyak dipercaya, Millens. Zulhijah dianggap bulan yang paling baik untuk menikah.
Ekspresi bahagia pengantin menunjukkan buku nikah.(Popbela.com)
Kebiasaan tersebut telah terjadi dan dilakukan secara turun-temurun hingga kini, Millens. Bahkan, meskipun mereka nggak lagi tinggal di Jawa, kebiasaan ini tetap dijalankan lo.
Tapi, perlu Sobat Millens tahu nih, kebiasaan ini terjadi bukan tanpa sebab. Menurut Beritacianjur.com (18/1/2016), kebiasaan ini berhubungan langsung dengan mitos yang dipercaya oleh orang Jawa tentang bulan Muharram (Suro), bulan setelah Zulhijah.
Pada bulan tersebut, mereka percaya bahwa sebaiknya nggak melaksanakan hajat, perayaan, atau acara-acara besar lainnya. Bahkan, jika melanggar kepercayaan pada bulan pertama dalam kalender Hijriyah itu, maka mereka akan mendapat kesialan berupa acara yang digelar nggak akan sukses, mendapat kecelakan-kecelakaan, dan mendatangkan malapetaka.
Iring-iringan pernikahan. (Budayajawa.id)
Karena itulah, Millens, bulan Zulhijah jadi satu bulan sebelum bulan Suro yang dianggap sebagai kesempatan terakhir untuk melangsungkan hajatan. Bagi orang Jawa, jika ngak melangsungkan hajatan pada bulan tersebut, maka mereka harus menunggu satu bulan lagi agar "aman" saat melangsungkan hajatan.
Sekarang sudah paham kan? Eh kamu dapat berapa lembar undangan pernikahan bulan ini? (IB06/E05)