Inibaru.id – Kancil merupakan tokoh terpopuler dalam dongeng binatang di Indonesia. Banyak kisah yang menceritakan kemampuannya berhasil mengelabui hewan-hewan yang lebih jahat. Yang pasti, cerita Kancil sudah ada sejak lama. Soalnya, peneliti banyak menemukan gambar kancil di relief candi Hindu-Buddha di Jawa.
Salah satu penemuan kisah Kancil terdapat di Candi Borobudur. Kisah Kancil ini terpahat pada relief Jataka yang terletak di sisi timur tingkat I pagar langkan rangkaian atas bidang H nomor 23, 24 dan 25. Dongeng binatang ini awalnya berasal dari cerita agama Buddha yang kemudian menyebar ke luar India menuju Afrika, lalu ke timur hingga sampai ke Malaysia dan Indonesia.
Sementara itu, dongeng binatang yang terkait dengan perkembangan kerajaan Jawa Hindu diperkirakan mulai berkembang pada abad ke-7 sampai ke-13. Cerita Kancil yang tertua adalah Serat Kancil Amongsastra yang dibuat pada tahun 1822. Serat ini karangan Kyai Rangga Amongsastra, penulis Kadipaten di masa pemerintahan Pakubuwono V di Surakarta.
Oleh Dr W. Pamer van den Broek, serat ini dicetak dan diterbitkan di G.C.T. van Dorp di Semarang pada 1871 dan kemudian dikenal sebagai Serat Kancil van Drop.
Ada juga Serat Kancil Salokadarma yang mengandung ajaran moral dan nilai-nilai Islami. Teks ini diperkirakan lahir di lingkaran kesusastraan Pakualaman, Yogyakarta. Serat ini adalah satu-satunya yang menggambarkan bahwa Kancil punya ilmu pengetahuan luas, menguasai ilmu kebatinan, falak, Alquran, sastra, serta bahasa Arab dan Jawa.
Serupa Kepribadian Orang Jawa
Kancil merupakan hewan super lincah dan penuh dengan segudang akal. Yang menarik, meski dongeng Kancil juga dikenal di negara lain seperti Malaysia, sifat Kancil bisa dikatakan mirip dengan orang Jawa, lo.
Soalnya, di samping cerdik, dia digambarkan tenang dalam mengambil setiap langkah dan keputusan. Dia juga mengedepankan prinsip hidup rukun dan saling menghormati antar-mahluk hidup. Mirip-mirip dengan orang Jawa ya, Millens?
Cara dia menyelesaikan masalah juga minim keributan dan tanpa banyak emosi. Hal ini mirip dengan kebiasaan orang Jawa yang mengedepankan gotong royong, musyawarah, dan pengendalian diri.
Kalau menurut kalian, setuju nggak dongeng Kancil memang sesuai dengan kepribadian orang Jawa, Millens? (Goo,Ena,His/IB31/E07)