Nah, buat kamu yang merasa kesulitan melakukannya, berikut adalah panduan dan tips dalam menentukan besaran THR yang sesuai. Oya, sebelumnya, perlu diingat bahwa momen pemberian angpao lebaran dapat dimanfaatkan
untuk mengedukasi anak-anak tentang pengelolaan keuangan.

Jadi, melalui bagi-bagi THR ini, sebaiknya kita juga sekaligus bisa mengajarkan anak untuk menabung, membelanjakan uang dengan bijak, atau bahkan
berinvestasi. Dengan demikian, anak dapat memahami nilai uang dan pentingnya
perencanaan keuangan sejak dini.​

Memberikan THR kepada orang tua adalah
bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas segala pengorbanan mereka. Nominal
yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing
individu.

Nggak ada standar baku mengenai jumlah
yang harus diberikan; yang terpenting adalah niat tulus dan keikhlasan dalam
memberi. Selain uang tunai, bentuk apresiasi lain seperti memberikan barang
yang dibutuhkan atau diinginkan oleh orang tua juga dapat menjadi alternatif. 

Menentukan nominal THR untuk keponakan
dapat mempertimbangkan beberapa faktor, seperti usia, kedekatan hubungan, dan
kemampuan finansial pemberi. Berikut rekomendasi besaran THR berdasarkan
kategori usia dan hubungan. 

Perencana keuangan Prita Ghozie
menyarankan agar total alokasi untuk bagi-bagi THR nggak melebihi 5 persen dari
total THR yang kita terima. Jika dana terbatas, penyesuaian nominal atau
pengurangan pos pengeluaran lain dapat dilakukan.

&nbsp;Mengatur Keuangan untuk Angpao Lebaran

Agar pembagian THR tidak mengganggu
kestabilan keuangan, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:​

Sisihkan 10 persen dari THR untuk kebutuhan
pribadi atau keluarga inti, seperti rekreasi atau membeli kebutuhan anak.​

Alokasikan sekitar 20 persen dari THR untuk
membeli hadiah atau hampers lebaran bagi keluarga dan kerabat.​

Sediakan 20-25 persen dari THR untuk angpao
bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya, termasuk orang tua. 

Gunakan sisa THR untuk kebutuhan
sehari-hari dan dana darurat, setidaknya untuk tiga bulan ke depan. 

Alternatif
Pemberian THR Selain Uang Tunai

Selain memberikan uang tunai, terdapat
alternatif lain yang dapat dijadikan pilihan untuk THR, antara lain: 

Memberikan emas dalam bentuk logam
mulia dengan berbagai ukuran dapat menjadi investasi jangka panjang bagi
penerima.​

Memberikan voucher belanja, game, atau
hiburan sesuai dengan minat dan kebutuhan keponakan dapat menjadi pilihan yang
menarik.​

Perlu kamu tahu, pemberian dalam bentuk non-tunai ini
dapat memberikan nilai tambah dan pengalaman berbeda bagi penerimanya. Selain itu, pemberian non-tunai juga akan menambah nilaimu, termasuk menegaskan karaktermu. Jadi, alternatif ini nggak ada salahnya kamu coba untuk lebaran tahun ini.

Pada
akhirnya, besaran THR yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan
finansial dan niat tulus untuk berbagi. Pemberian THR bukan hanya tentang
nominal, tetapi juga tentang makna kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Sepakat, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id
- Memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja merupakan tradisi yang kerap dilakukan saat
Idulfitri di Indonesia. Setelah menerimanya, mereka biasanya akan membagian sebagian THR kepada kepada anggota keluarga, termasuk orang
tua dan keponakan.

Namun, menentukan nominal "angpao lebaran" yang tepat rupanya bukanlah pekerjaan mudah. Kita nggak mau memberikan terlalu banyak karena takut menggerus tabungan, tapi nggak enak jika yang diberikan terlalu kecil.&nbsp;

Seperti menentukan gaji yang diinginkan saat wawancara kerja, menentukan THR anak dan keponakan untuk 'angpao' lebaran juga bukan perkara gampang. GImana caranya?

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

“Pas merasa sudah punya banyak
pelanggan, barulah Pak Min berani membuka warung di Kalitaman,” ucap Ngadi pada
Senin (24/3/2025).

Selain berlokasi di dekat pemandian
yang nggak pernah sepi wisatawan, ada alasan lain yang bikin Tahu Campur Pak
Min terus ramai pelanggan, yaitu cita rasanya yang hampir nggak pernah berubah
sejak hampir lima dekade yang lalu.

Rasa yang khas dan istimewa inilah yang bikin
pelanggan kangen dan akhirnya balik lagi di kemudian hari. Maka, jangan heran kalau setiap datang ke sini kamu berhadapan dengan antrean panjang yang rapat, ya!

“Sebetulnya, saya nggak ngerti mengapa banyak pelanggan menyebut tahu campur ini istimewa. Tahu campurnya sama saja dengan
masakan serupa pada umumnya yang berisi tauge, kol, potongan bakwan, tahu, lontong,
serta kerupuk karak yang disiram sambal kacang, kok!” jelas Ngadi.

Saking ramainya, dalam sehari warung yang buka dari pukul 07.30 sampai 15.00 WIB ini bisa menjual nggak kurang dari 150
porsi dengan harga satuan Rp10 ribu. Pada akhir pekan
atau musim liburan, mereka bahkan bisa menjual hingga dua kali lipat lebih banyak. Keren kan?

“Yang pasti jam ramainya pas makan siang. Banyak yang antre untuk bisa duduk makan di sini,” ungkap Ngadi.

Konsistensi rasa tahu campur di tempat Pak Min memang nggak terbantahkan lagi. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ezra Prasetya, salah seorang pelanggan yang sudah mengenal tempat tersebut sejak kecil.

Semenjak diajak oleh orang tuanya untuk makan tahu campur di tempat ini, Ezra mengaku nggak bisa melupakan cita rasanya yang khas. Sekarang, tiap akhir pekan, jika nggak sedang disibukkan dengan pekerjaan, dia mengaku hampir selalu menyempatkan diri ke tempat ini.

“Rasanya enak, murah, dan ada
banyak kondimen tambahan yang bisa dicicipi seperti mendoan, bakwan, satai usus, dan
kerupuk. Suasana makannya juga adem karena ada di bawah pohon beringin
Kalitaman,” ceritanya terkait warung tersebut.

Duh, jadi makin penasaran nih
mencicipi kelezatan Tahu Campur Pak Min di Salatiga. Yuk kapan kita datang ke
sana, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Pengin wisata
kuliner yang berbeda di Salatiga? Coba deh kamu berkendara ke Pemandian
Kalitaman dan mengecek satu per satu tempat makan yang ada di seberangnya. Kalau beruntung, kamu akan menemukan warung Tahu Campur Pak Min yang sudah berdiri hampir setengah abad.

Ngadi, salah seorang karyawan di kedai tersebut mengatakan, Pak Min sudah berjualan tahu campur sejak
1976 alias 49 tahun yang lalu. Sebelum menetap di Jalan Kalitaman, dia menjajakan tahu campur menggunakan gerobak keliling di jalanan Salatiga yang kontur topografinya lumayan menantang.

Eksis sejak 1976, rasa Tahu Campur Pak Min kabarnya nggak pernah berubah sejak warungnya kali pertama berdiri. Seenak apa sih?

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

Legenda tentang Dewi Sri memiliki berbagai versi, tetapi salah satu kisah yang paling populer menceritakan bahwa Dewi Sri berasal dari kahyangan dan merupakan saudara dari Dewa Sadono. Keduanya awalnya adalah anak raja di kahyangan, tetapi karena suatu konflik, mereka diturunkan ke bumi dalam bentuk benih. Ada versi yang mengatakan ia diusir ayahnya bersama sang adik, Dewa Sadono. Konon, sang adik menolak permintaan ayahnya untuk menikah karena nggak mau melangkahi kakanya, Dewi Sri. Sang Ayah murka dan menuding bahwa semua ini gara-gara sang Dewi. Kemudan, keduanya diusir. 

Dewi Sri kemudian menjadi padi, sementara Dewa Sadono menjadi ular penjaganya. Jadi, sepertinya masuk akal ya kenapa di sawah banyak ularnya? Ia menjaga padi agar nggak dimakan tikus.

Dalam mitologi Jawa, Dewi Sri sering dikaitkan dengan kehidupan dan kemakmuran. Keberadaannya dipercaya membawa berkah bagi para petani agar mendapatkan hasil panen yang melimpah. Oleh karena itu, masyarakat sering mengadakan ritual atau upacara untuk menghormatinya.

Peran Dewi Sri dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Sebagai dewi kesuburan, Dewi Sri memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat Jawa, terutama yang bergantung pada pertanian. Beberapa tradisi yang masih dilakukan untuk menghormati Dewi Sri antara lain:

1. Sesajen untuk Dewi Sri – Masyarakat Jawa sering meletakkan sesajen di lumbung padi atau di sawah sebagai bentuk penghormatan dan doa agar panen berhasil.

2. Ritual Wiwitan – Upacara adat sebelum panen yang dilakukan sebagai bentuk syukur dan permohonan restu kepada Dewi Sri.

3. Penggunaan Lumbung Padi – Lumbung atau tempat penyimpanan padi sering dihiasi dengan simbol-simbol yang dipercaya sebagai perwujudan Dewi Sri agar hasil panen tetap aman dan berkah.

4. Hiasan Rumah dengan Motif Dewi Sri – Banyak rumah tradisional Jawa yang memiliki ukiran atau gambar Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran dan perlindungan.

Kepercayaan terhadap Dewi Sri juga tercermin dalam berbagai kesenian Jawa, seperti:

- Wayang Kulit – Beberapa lakon dalam pertunjukan wayang mengisahkan perjalanan Dewi Sri dan hubungannya dengan kesuburan tanah.

- Batik Motif Dewi Sri – Beberapa motif batik Jawa menggambarkan Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran.

- Tari Dewi Sri – Beberapa daerah memiliki tarian yang menceritakan kisah Dewi Sri dan pengaruhnya dalam kehidupan agraris masyarakat.

Dewi Sri adalah simbol kesuburan dan kemakmuran yang telah menjadi bagian dari budaya Jawa selama berabad-abad. Kepercayaan terhadapnya nggak hanya menggambarkan hubungan erat masyarakat dengan alam, tetapi juga menunjukkan nilai-nilai spiritual dan rasa syukur atas berkah kehidupan.

Meskipun zaman telah berubah, warisan budaya ini masih terus dijaga oleh masyarakat sebagai bagian dari tradisi dan identitas mereka.

Menarik ya kalau kita menggali lebih dalam simbolisme dalam budaya Jawa seperti ini, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Dewi Sri adalah sosok yang sangat dihormati dalam kepercayaan masyarakat Jawa sebagai dewi kesuburan dan kemakmuran. Ia dipercaya sebagai pelindung padi dan sumber kehidupan, sehingga peranannya begitu penting dalam budaya agraris masyarakat Nusantara.

Kepercayaan terhadap Dewi Sri juga berkembang di berbagai daerah lain, seperti Sunda dan Bali, dengan penghormatan yang berbeda-beda.

Masyarakat Jawa percaya ia memiliki peran yang sangat penting karena merupakan sumber kehidupan.

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

Lantas, ada nggak sih cara menghentikan notifikasi pesan WhatsApp dari
nomor nggak dikenal yang lebih efektif selain hanya dengan memblokirnya? Nah,
berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan, Millens.

Namanya juga Archive, fungsinya adalah mengarsipkan isi chat
dari sebuah kontak. Tapi, dengan mengarsipkan chat dari nomor nggak dikenal, kamu
jadi nggak lagi terganggu dengan notifikasi pesan dari nomor tersebut. Jadi,
kamu bisa deh mengabaikannya terus-menerus tanpa khawatir.

Nggak hanya untuk sebuah nomor kontak, fitur Archive juga
bisa diterapkan ke grup yang sudah malas untuk kamu tanggapi tapi nggak
enak untuk kamu tinggalkan.

Perannya mirip dengan fitur Archive, yaitu dengan membuatmu
nggak lagi terganggu dengan notifikasi pesan dari nomor-nomor yang nggak
dikenal atau yang malas untuk kamu tanggapi.

Bedanya, jika pesan di Archives biasanya
nggak akan kamu sadari keberadaannya kecuali saat kamu mengecek foldernya,
pesan yang di-mute bakal tetap terlihat saat kamu membuka WhatsApp, Millens.

3. Gunakan fitur pencegah masuk grup tidak dikenal

Terkadang, nggak hanya nomor nggak dikenal yang mengirim
pesan tiba-tiba. Ada juga yang tiba-tiba memasukkanmu ke grup yang nggak
dikenal. Nah, biar hal ini nggak terjadi, kamu bisa kok menggunakan fitur WhatsApp
yang bisa mencegah kontakmu dimasukan grup tidak dikenal.

Memang, cara-cara ini nggak benar-benar efektif mencegah
datangnya pesan dari nomor nggak dikenal ke kontak WhatsAppmu. Tapi,
setidaknya, kamu bisa lebih tenang dari notifikasi pesan-pesan yang nggak jelas
dan terindikasi penipuan. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Selain pesan WhatsApp dari kurir paket,
seringkali pesan yang datang dari nomor nggak dikenal terindikasi penipuan. Hal
ini tentu bikin resah, bukan? Apalagi jika pesan yang datang cukup sering.

Meski sudah memblokir satu nomor yang terindikasi penipu,
terkadang ada juga penipu lain yang memakai nomor yang berbeda. Kalau sudah
begini, jadi capai kan memblokir orang lain terus?

Biar nggak lagi terganggu dengan notifikasi pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal, kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini.

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

Melansir Healthline, Cassie Bjork, pendiri Healthy Simple Life, menyebut bahwa gula melepaskan opioid dan dopamin di otak, sehingga memicu dorongan kompulsif untuk terus mengonsumsi makanan manis.

"Setiap kali kita makan makanan manis, jalur saraf di otak semakin terprogram untuk mendambakan gula," ujar Bjork.

Mengutip dari WebMD, berikut beberapa cara yang bisa membantu mengurangi ketergantungan terhadap gula:

   Jika ingin mengonsumsi makanan manis, ambillah dalam porsi kecil, seperti satu potong kue atau sepotong permen. Pastikan asupan kalorinya tetap terkendali, Nggak lebih dari 150 kalori.  

   Jika sulit menahan diri untuk nggak makan camilan manis, coba padukan dengan makanan sehat. Misalnya, mengombinasikan almond dengan kepingan cokelat hitam untuk tetap mendapatkan rasa manis, tapi lebih bernutrisi.  

   Permen karet bebas gula bisa menjadi alternatif untuk mengurangi keinginan makan gula berlebih. Mengunyahnya juga dapat membantu mengalihkan perhatian dari keinginan mengonsumsi makanan manis.  

   Mengonsumsi buah adalah cara sehat untuk mendapatkan rasa manis alami sekaligus memperoleh serat dan nutrisi penting bagi tubuh. Selain buah segar, kacang-kacangan dan biji-bijian juga bisa menjadi pilihan camilan sehat.

   Menjaga pola makan dengan interval setiap 3 hingga 5 jam membantu menstabilkan kadar gula darah. Dengan begitu, keinginan untuk mengonsumsi makanan manis bisa berkurang. Pilih makanan tinggi protein dan kaya serat seperti biji-bijian agar kenyang lebih lama dan tidak mudah tergoda oleh gula.  

Dengan menerapkan kebiasaan ini, seseorang dapat mengontrol asupan gula dan mencegah efek negatifnya bagi kesehatan. Apa kamu juga kecanduan gula, Millens? Kalau iya, lekas atasi ya! (Siti Zumrokhatun)

Inibaru.id - Terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar asupan gula harian nggak melebihi 5 persen dari total kalori harian, atau sekitar enam sendok teh.

Jika konsumsi gula melebihi batas tersebut, seseorang berisiko mengalami sugar craving atau ketagihan gula. Kondisi ini merupakan bentuk adiksi di otak akibat asupan gula berlebih.

Terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menyebabkan ketagihan gula atau sugar craving yang berisiko bagi kesehatan. Agar nggak terjebak dalam pola konsumsi berlebihan, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengontrol keinginan makan gula.

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

Terus terang saya jadi lega jawaban Asan. Pasalnya saya sering mengunjungi tempat ibadah di luar agama saya untuk mengambil gambar. Namun begitu, ada batasan-batasan yang
harus diketahui saat datang ke tempat ibadah.

Menurut Asan, pengunjung Kelenteng Maha Agung bebas mengambil
foto di mana saja. Bahkan saya bisa masuk ke ruang sembahyang yang supermegah
tersebut. Menurutnya, pengunjung yang cuma ingin berfoto dilarang untuk
mengambil foto atau masuk ke dalam bagian meja pemimpin ibadah yang berada di
bagian paling depan.

Hal ini dimaksudkan agar nggak mengganggu ibadah. Setiap harinya jemaat yang berasal dari sekitar Kota Semarang bahkan dari luar
kota menyempatkan diri untuk beribadah di kelenteng umat Thridharma ini.

Salah satu tempat ibadah lain yang pernah saya kunjungi
adalah Pura Agung Giri Natha yang punya pemandangan cantik karena terletak di
dataran tinggi. Banyak wisatawan yang sengaja berkunjung untuk merasakan
ketenangan seraya berkuliner di pujasera.

Nggak cuma bersantai di pelataran, semua wisatawan dari
berbagai agama juga diperkenankan masuk ke dalam bagian Utama Mandhala
untuk menyaksikan umat Hindu beribadah. Sama dengan kelenteng, wisatawan harus
mematuhi peraturan yang ditetapkan di sini.

Untuk masuk ke dalam pura, kamu harus memakai selendang
kecil yang diikatkan di pinggang. Wisatawan yang berkunjung juga harus dalam
keadaan yang suci atau nggak sedang datang bulan.

Satu lagi tempat ibadah yang sering dikunjungi karena
keindahannya adalah masjid dengan nama Masjid H Soenarto ini. Pengunjung yang
ingin beribadah maupun berwisata hanya dikenakan tarif parkir sebesar Rp 3.000
untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Selain itu, karena masjid berada di
lingkungan kampus, pengunjung cuma bisa berkunjung pada Sabtu dan Minggu pukul
08.00 – 18.00 WIB saja.

Menurut Puryanto, pengelola Masjid H Soenarto, pengunjung
cuma diperbolehkan masuk hingga lantai 3. Sementara lantai paling atas
digunakan sebagai ruang kelas dan ruang praktik yang cuma bisa diakses oleh dosen
dan mahasiswa AKPELNI.

Nah sekarang kamu sudah tahu aturannya kan&nbsp;Millens?&nbsp;(Zulfa Anisah/E05)

Inibaru.id - Merasa nggak sih sekarang banyak rumah ibadah yang juga menjadi tempat wisata? Sebut saja Masjid Agung Jawa
Tengah, Masjid Kapal di Mangkang, Kelenteng Tay Kak Sie di Pecinan hingga Vihara
Buddagaya di Watugong yang nggak cuma dipakai beribadah tapi juga berwisata. Apakah kemudian esensi rumah ibadah ini hilang jika orang yang datang fokus berfoto?

Meski merasa miris, Asan, jemaat sekaligus pengelola Kelenteng Maha
Agung yang pagi itu bertugas memaklumi fenomena ini sehingga nggak harus diperdebatkan.

“Kita welcome, nggak ada masalah. Siapa pun orangnya
yang mau foto kota biarkan,” ucapnya santai.

Kini tempat ibadah yang menjadi wisata dadakan kian menjamur. Meskipun pengunjung dibebaskan berkeliling sekadar untuk berwisata, namun tetap ada peraturan yang harus kamu taati lo. Apa saja?

Marak Fenomena Rumah Ibadah Jadi Tempat Wisata, Ini Batasan yang Harus Ditaati Pengunjung

Semarang Night Festival 2020 bertajuk “Kemilau Nusantara”
yang rencananya akan digelar pada 30 Maret 2020 terpaksa ditunda. Kepala Bidang
Kesenian Disbudpar Kota Semarang Adhe Bakti Ariawan mengatakan, penyebaran
Covid-19 yang mulai masif membuat pagelaran meriah yang menampilkan beragam
kostum memukau ini ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Gubernur Jawa
Tengah, Ganjar Pranowo juga mengimbau agar masyarakat menghindari
kerumunan untuk sementara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat kebijakan
menutup sejumlah tempat wisata milik Pemprov selama dua pekan karena
merebaknya virus corona. Dimulai sejak 14 Maret 2020, daftar wisata tersebut
meliputi: Kawasan Kota Tua, Ancol, Kawasan Monas, Taman Margasatwa Ragunan,
Taman Ismail Marzuki, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Pulau Onrust,
Rumah Si Pitung, anjungan DKI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), serta
sejumlah museum dan Gedung Kesenian di Jakarta lainnya.

Pembelajaran Jarak
Jauh Oleh Universitas Indonesia (UI)

UI telah menerbitkan Surat Edaran bernomor SE-703/UN2.R/OTL.09/2020
yang berisi sepuluh instruksi bagi sivitas akademika untuk mencegah penyebaran
covid-19. Beberapa isinya termasuk imbauan untuk melakukan pola hidup bersih
dan sehat, nggak datang ke kampus ketika terindikasi sakit selama pandemi covid-19, hingga kegiatan belajar dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh. Rektor UI Ari
Kuncoro mengatakan, langkah ini diambil untuk melindungi keselamatan segenap
warga. 

Kuliah Semester Genap
PKN STAN Diundur

Direktur Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN Rahmadi
Murwanto lewat surat bernomor PENG-29/PKN/2020 memberi pengumuman jadwal kuliah
mahasiswa semester genap 2019/2020 diundur. Jadwal yang seharusnya dimulai pada
16 Maret diundur hingga sebulan sampai 13 April 2020. Kebijakan ini dibuat
untuk mengantisipasi menyebarnya virus corona (covid-19). Selain itu, bimbingan
skipsi dilakukan secara daring.

Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Edi
Noersasongko mengatakan, upacara wisuda yang rencananya digelar Rabu (18/3)
ditunda hingga wisuda berikutnya pada Agustus 2020 mendatang. Dalam wisuda ini
setidaknya akan ada 506 wisudawan dan jika digabung dengan orangtua yang
mendampingi berjumlah sekitar 1.500 orang dalam ruangan. Upaya ini diambil sebagai
upaya pencegahan virus corona. 

Selama perigatan ini berlalu, tetap jaga kesehatan ya dan terapkan pola hidup sehat ya, Millens!&nbsp;(MG26/E06)

Inibaru.id – Kasus
penderita positif corona (covid-19) di Indonesia hingga Jumat (13/3/20) sore
berjumlah 69 orang. Di antara jumlah tersebut, 2 merupakan balita, 4 orang
telah meninggal dunia, sementara baru 5 orang yang dinyatakan sembuh.

Situasi ini membuat pelaku pariwisata dan pendidikan di Indonesia cemas
sehingga mengambil langkah-langkah untuk pencegahan dan penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19). Berikut beberapa di antaranya.

Sejumlah tempat wisata dan institusi pendidikan terpaksa menunda jadwal kegiatan yang telah dibuat karena menyebarnya virus corona (covid-19). Beberapa tempat rekreasi juga terpaksa ditutup dan sejumlah kegiatan belajar dilaksanakan secara jarak jauh.

Daftar Agenda Pariwisata dan Pendidikan di Indonesia yang Ditunda Akibat Corona

Wisata
yang awalnya hanya digunakan sebagai tempat manasik para calon jemaah haji dan
umrah ini kini dibuka untuk umum. Bahkan menerima wisatawan meski jumlahnya
sedikit. Seperti saya misalnya yang datang sendirian. 

Ada
beberapa replika bangunan di sini, seperti replika Bandara King Abdul Aziz Jeddah,
Masjidil Haram, Kabah, Sai, Masjid Nabawi, Arafah, Jamarat Mina, Jabal Rahmah, dan Museum Al Haramain.&nbsp;

Bahkan disediakan pula replika Kamar Mandi Arafah yang berdinding seng dan sempit. 

Meskipun begitu, jangan khawatir&nbsp;Millens, di dalam bangunan Bandara King Abdul Aziz Jedah terdapat kamar mandi yang bersih kok. Bahkan disediakan pula musala dengan hiasan kaligrafi yang menambah kemewahan.&nbsp;

Dari replika bandara menuju pintu Masjidil Haram berderet
tembok dengan gaya Arab. Bahkan, ada pula Arabic Cafe di sudut tembok
ini. Tentu saja kafe ini hanya replika. Kamu nggak bisa pesan makanan atau minuman di sini. He

Di deretan ini juga terdapat Toko Madinah, Millens. Toko ini
menyediakan bermacam buah tangan yang bisa kamu bawa pulang. Nggak hanya di Toko
Madinah, di bagian dalam, tepatnya di samping replika Masjid Nabawi juga
terdapat Pasar Seng.

Meski Pasar Seng di Tanah Suci sudah digusur dan diganti Jaafaria, ternyata di sini replikanya masih dipertahankan. Dulu, pasar ini sangat terkenal dan menjadi rujukan jemaah asal Indonesia karena harganya yang murah.

Kalau kamu pernah dapat oleh-oleh haji sebelum tahun 2009, kemungkinan besar dibeli di Pasar Seng ini. Sekarang, para pedagangnya pindah ke Jaafaria yang terletak 1 km dari Masjidil Haram. Meski nama dan lokasinya ganti, harganya masih tetap murah kok.&nbsp;

Nah, kalau Pasar Seng di sini diisi&nbsp;&nbsp;foodcart yang
menyediakan makanan dan minuman khas arab Saudi. Kamu bisa melepas
lelah setelah menelusuri seluruh bangunan.

O ya, di sini jarang ditemukan pepohonan, lo. Ini untuk
membuat hawa panas terasa seperti di lokasi aslinya. Hanya tampak beberapa
pohon kurma yang sengaja ditanam untuk menambah kesan kearab-araban. Hm,
sungguh perencanaan yang matang.

Istimewanya lagi, Firdaus Fatimah Zahra juga
menyediakan beberapa kursi roda untuk penyandang disabilitas. Hampir seluruh
bangunan bisa dijangkau dengan kursi roda. Kecuali saat memasuki replika Masjid
Nabawi dan Jabal Rahmah.

Bangunan dan suasana di sini memang dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Ini Akan membuat pengunjung yang sudah pernah ke Makkah bernostalgia.&nbsp;

Buat saya yang belum pernah ke sana, tempat ini memberi pencerahan sekaligus membuat keinginan mengunjungi Makkah dan Madinah berlipat-lipat.&nbsp;

Yuk rasakan sensasi berada di Arab dengan mengunjungi Wisata Religi Firdaus Fatimah Zahra yang berada di Jalan Muntal, Mangunsari, Gunungpati, Semarang!&nbsp;(Dyana Ulfach/E05)

Inibaru.id
– Bus pariwisata berjejer rapi memadati area parkir objek wisata religi Firdaus
Fatima Zahra Semarang. Beberapa orang &nbsp;duduk di bawah pohon, beberapa yang lain asyik
mengabadikan momen di depan Hall Ahmad Aidy yang bergaya Arab.

Setelah
melakukan pembayaran tiket masuk sebesar Rp40.000, saya mendapatkan tiket masuk
yang menyerupai paspor. Dari pintu masuk sampai pintu keluar, saya disuguhi
lantunan kalimat talbiah yang bertalu-talu. Bikin saya terharu.

Bercita-cita menginjakkan kaki di Makkah dan Madinah? Wisata Religi Firdaus Fatimah Zahra Semarang ini bisa memberikanmu gambaran bagaimana keadaan di sana. Yuk telusuri bersama saya!

Sensasi Berwisata ke Firdaus Fatimah Zahra Semarang, Berasa Betulan di Saudi!

Beralamat di Jalan Beirngin 1 No 9 Semarang, Kedai Beringin cukup
legendaris di kalangan warga Semarang. Kedai yang lokasinya nggak jauh dari
Taman Beringin ini kondang dengan chinesse
food yang enak dan murah. &nbsp;

Kedai Beringin termasuk cukup luas. Pengunjung bisa memilih
untuk makan di ruangan tidak ber-AC atau yang ber-AC. Tempat parkirnya pun
cukup untuk mobil para pengunjung.

Masalah harga, makanan di Kedai Beringin dibanderol dengan
harga yang cukup terjangkau yakni Rp 12.500 hingga Rp 265 ribu. &nbsp;Menu yang paling jadi andalan pengunjung yakni
nasi hainan. Kedai ini buka dari pukul 08.00 hingga 21.30 WIB.

Kalau kamu pengin merasakan soto khas Semarang, datanglah ke
Warung Soto Bangkong. Berada di perempatan Bangkong, Jalan Brigjen Katamso No 1
Semarang, warung soto ini tersohor dibanding warung soto Semarang lainnya. Jam buka
warung juga termasuk panjang yakni pukul 08.00 hinga 20.00 WIB.

Soto yang sudah mulai dijual sejak 1947 ini terasa istimewa, salah satunya karena penggunaan ayam kampung pada sajian soto. Selain itu,
kecap yang disajikan di Warung Soto Bangkong adalah kecap buatan sendiri. 

Mereka
rela membuat kecap khusus supaya rasa kecapnya khas dan terjaga. Terbukti,
karena kelezatannya, Soto Bangkong laris manis. Dalam sehari, setidaknya 200-300 mangkuk soto terjual. Semangkuk soto dibanderol dengan harga antara Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu.

Selain di Semarang, Soto Bangkong juga membuka cabang di Jakarta, yakni
di kawasan Pakubuwono dan Kelapa Gading.

Rumah Makan Asem-Asem Koh Liem juga termasuk yang legendaris
di Semarang. Warung yang sudah ada sejak 1978 ini berada di Jalan Karang Anyar
28-C4, Gabahan, Semarang Tengah. Warung ini buka dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Sesuai dengan namanya, makanan andalan di sini adalah menu
asem-asem. Dalam semangkuk asem-asem segar, kamu bakal menemukan potongan
daging sapi bagian sendoro (bagian
dalam), urat, daging bagian usus, potongan cabai jepang, tomat, dan belimbing
wuluh.

Semangkuk asem-asem yang menggungah selera itu dihargai Rp 30 ribuan. Cukup
terjangkau ya! 

Berbeda dengan restoran lain yang terkenal dengan main course-nya,
Toko Oen justru terkenal karena es krimnya. Restoran yang berdiri pada 1936 ini
menyajikan es krim yang dibuat dengan cara kuno. Bahkan, cara ini konon sudah dipakai
sejak 80 tahun lalu.

Berada di kawasan Kota Lama Semarang, Toko Oen nggak cuma menyajikan
es krim khas tapi juga bangunan khas kolonial Belanda. Saat masuk ke Toko Oen,
kamu bakal merasakan sensasi rumah Belanda zadul. Terlebih lagi, meja,
kursi, dan toples-toples yang dipakai juga terkesan antik. 

Harga makanan di sini
bervariasi mulai Rp 22 ribu hingga Rp 120 ribu. Bagi kamu yang berkunjung ke
Semarang, cobalah mampir ke toko yang buka dari pukul 09.30 hingga 21.30 WIB ini.

Berlokasi di Jalan Veteran No 29, Lempongsari, Semarang, Pesta
Keboen menempati bangunan kuno. Meski restorannya baru berdiri sejak 2000,
bangunan yang ditempati Pesta Keboen sudah ada pada 1908 silam.

Restoran ini menyediakan menu tradisional Indonesia dan
sejumlah makanan Eropa. Dengan tempat yang cukup luas, restoran itu sering
dijadikan tempat gathering.

Buka dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB, harga makanan
di sana pun termasuk terjangkau, yakni mulai Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu.

Wah, banyak restoran legendaris yang bisa kamu pilih nih, Millens. Jadi, kamu mau mengunjungi
restoran yang mana dulu nih? (IB03/E03)

Inibaru.id
–
Selain karena makanannya enak, restoran yang memiliki nilai historis tinggi
sangat menarik untuk dikunjungi. Kalau kedua aspek itu dipenuhi, pasti jamuan
makanmu sangat istimewa.

Di Semarang, ada sejumlah restoran legendaris yang memiliki
nilai sejarah yang tinggi. Selain itu, makanan yang disediakan pun
sangat menggoda untuk dicicipi. Berikut lima restoran keluarga legendaris di
Semarang yang patut kamu kunjungi.

Sedang berkunjung ke Semarang? Coba deh makan di restoran-restoran legendaris di Semarang ini.

Dari Kedai Beringin hingga Pesta Keboen, 5 Restoran Keluarga Ini Paling Legendaris di Semarang

O ya, Ereveld merupakan pemakaman Belanda yang dikelola oleh
Yayasan Orlogs Graven Stichting. Selain di Kalibantent ini, makam Ereveld berada Jl. Taman Jend. Soedirman
No. 4, Bendungan, Gajahmungkur, Semarang.

Sejauh mata memandang, makam Ereveld
tempatnya cukup luas, bersih, rapi dan asri karena dihiasi dengan rerumputan
yang hijau dan berbagai pepohonan. Wah, saya makin tertarik untuk menjelajah. 

Di sana saya ditemani oleh Eko Boedi Listyanto.
Dia adalah pengawas Ereveld Kalibanteng Semarang. Sebelum diajak berkeliling, dia menggiring saya melihat tempat pembuatan nisan.

Yap, Ereveld memproduksi pusara sendiri. Waktu saya ke sana tampak para pekerja yang sedang memoles
batu nisan.

“Batu nisan di sini terus diperbarui.
Warnanya pudar sedikit saja langsung kami ganti. Awalnya masih pakai kayu jati,
namun sekarang sudah menggunakan cetakan beton,” ujar Eko, Selasa (28/1). Eh, kamu juga dibolehin kok kalau mau lihat.

Setelah melihat proses pembuatan batu
nisan, Eko menemani saya berkeliling. Makam Ereveld Kalibanteng Semarang ini dikelilingi pepohonan. Ada 7 pohon beringin, pohon cemara, dan pohon kelengkeng. Di
sekeliling makam ada sebuah sungai kecil yang melingkar.

Saya mulai menyusuri jalan setapak yang
memisahkan makam. Indah sekali. Tempatnya luas dan bersih. Saya jadi percaya orang bisa ke sini untuk sekadar jalan-jalan.

Selepas saya melalui jalan setapak tadi.
Ada sebuah makam batu yang besar yang berada di dekat lokasi bendera. Saya kira
itu makam. Namun kata Eko, itu monumen.

“Itu monumen 'Perempuan Tak Dikenal'.
Tapi bukan berarti ini makam. Cuma monumen saja,” jelasnya. Memang di Ereveld
Kalibanteng ini memiliki beberapa monumen selain Monumen Perempuan Tak Dikenal
tadi. Ada monumen lempengan batu peringatan, Jongenskampen, dan patung perempuan
dan anak.

Monumen Jongenskampen didirikan untuk
mengingat anak-anak muda tawanan tentara Jepang. Dirupakan seperti seorang
bocah kurus dan membawa cangkul di bahunya. Dia berdiri dengan ditopang
oleh sebuah kapak dan hanya memakai selembar kain di pinggang. Patung ini
dibuat oleh pematung Anton Beysens dan diresmikan pada  1988.

Puas menyusuri makam, saya bersama Eko
menyempatkan diri untuk duduk di bawah pohon beringin tersebut. Rasanya sejuk
dan adem karena terkena angin yang sepoi-sepoi. Hoam, bikin ngantuk. Haha

Mau berkunjung ke makam Ereveld Kalibanteng Semarang nggak, Millens? Eits, jangan lupa taat aturan ya! (Audrian
F/E05)

Inibaru.id - Permakaman
dalam persepsi masyarakat mungkin seperti lokasi yang sakral dan punya kesan
mistis. Saya pun kalau ke makam mungkin hanya pada saat momen ziarah sebelum
dan sesudah Hari Raya Idulfitri. Yang jelas bukan menjadi tempat rujukan untuk
rekreasi atau bahkan sekadar main-main.

Namun anggapan itu nggak berlaku di Ereveld
Kalibanteng, Jalan Siliwangi, Kota Semarang. FYI, tempat ini merupakan Makam Kehormatan
Belanda. Di sini ribuan korban perang dunia II yang terdiri atas orang Belanda dan masyarakat lokal terbaring damai.

Namanya juga permakaman, suasana sunyi tentu melingkupi. Tapi meski saya berdiri dikepung nisan, tempat apik ini lebih mirip taman, Millens.

Mungkin permakaman kesannya suram dan serem. Namun, di Ereveld Kalibanteng Semarang atau yang lebih dikenal sebagai makam Belanda, kamu bisa datang untuk rekreasi sekalipun. Jalan-jalan ke permakaman yang satu ini bukan jadi pilihan buruk. Mau tahu kenapa?

Dibuka untuk Umum, Ereveld Kalibanteng Semarang Bisa Jadi Tempat Rekreasi

Sri Rokhmayuni, pemilik dari persewaan dan foto dengan
kostum Belanda ini mengatakan kalau pariwisata Kota Semarang saat ini sedang maju pesat. Sehingga harus makin kreatif dalam mengelola dan
memanfaatkan objek wisatanya.

“Lawang Sewu ini kan semakin baik, harusnya memang ditambah
dengan berbagai konten pendukung agar lebih meriah dan pengunjung lebih senang.
Seperti Kleine Nederland ini,” ujar wanita yang akrab disapa dengan Yuni tersebut pada Kamis (30/1/2020) pagi.

Kalau kamu mau menyewa, bisa langsung menuju ke Gedung B.
Sampai sana kamu bisa langsung mendaftar kemudian langsung memilih pakaian
Belanda mana yang kamu suka. Eits, nggak cuma Belanda. Pakaian adat Jawa
juga ada kok.

“Terutama pengunjung Lawang Sewu ya. Jadi harus masuk ke
Lawang Sewu dulu. Nah, nanti sampai sini baru bisa menyewa dan foto,” tambah
Yuni.

Kocek yang diperlukan Rp
60 ribu saja. Cukup terjangkau bukan? Kamu bisa foto di dalam dan di luar
ruangan. Kemudian kamu akan dapat 3 file foto yang bisa kamu pajang di akun
sosial media kamu.

Kleine Nedierland ini baru buka pada Rabu (29/1) lalu.
Meskipun begitu, Yuni mengungkapkan, tanggapan masyarakat cukup positif. Tiap
hari seenggaknya ada 30 lebih penyewa. Yuni pun berharap bisa makin menambah
kemeriahan pengunjung Lawang Sewu Kota Semarang.

“Ya terutama saya mengucapkan terima kasih kepada Dirut PT.
KAI selaku Owner dan PT. Kawisata, khususnya kepada GM Hospitality dan Manager
Lawang Sewu, karena sudah memperkenankan hadirnya Kleine Nederland ini. Semoga
dengan adanya Klein Nederland bisa menambah semarak pariwisata Kota Semarang,
khususnya Lawang Sewu,” ujar pengusaha dan pembina Komunitas Diajeng Semarang
(KDS) ini.

Daud, salah satu pelanggan Kleine Nederland merasa terhibur
setelah mencoba berfoto dengan menggunakan kostum Belanda tersebut. Pria asal
Kediri itu merasa punya kesan saat berkunjung ke Lawang Sewu.

“Lumayan, buat kenang-kenangan. Kalau sekarang kan saya cuma
berdua sama istri. Besok kalau sama anak-anak saya ajak ke sini lagi,” ujar
Daud.

Gimana, Millens,
yuk foto-foto ria dengan kostum Belanda di Lawang Sewu Kota Semarang! (Audrian F/E05)

Inibaru.id - Mungkin
akan lebih bagus kalau saat foto di sebuah bangunan bersejarah terutama
peninggalan kolonial dengan memakai kostum. Di area Kota Lama Kota Semarang misalnya. Foto-fotomu akan makin bernyawa
karena pakaian yang kamu kenakan sesuai latar.

Kalau kamu mau seperti itu, kamu nggak perlu repot mempersiapkan kostum sendiri. Sebab sekarang di Lawang Sewu Kota Semarang tersedia jasa sewa kostum ala Belanda sekaligus foto. Makin
menjiwai banget kan kalau bisa foto menggunakan pakaian Belanda di Lawang Sewu.

Namanya, Kleine Nederland. Yang artinya berarti, “Belanda
Kecil”. Sesuai banget kan dengan julukan Kota Lama sebagai Little Netherland?

Di Lawang Sewu Kota Semarang terdapat fasilitas baru yaitu sewa kostum Belanda sekaligus foto. Namanya, Kleine Nederland.

Bergaya ala Noni dan Meneer Belanda di Lawang Sewu Kota Semarang

Kamu bisa berjalan-jalan menikmati setiap spot mulai dari jembatan bambu, menara bambu 5 tingkat setinggi 30 meter, dan gardu pandang bambu. Mau spot mana pun yang kamu pilih, panorama jajaran gunung yang indah menjadi background-nya. Ada hutan pinus Gunung Merbabu, Gunung Gajah, Gunung Telomoyo, Gunung Andong, serta Gunung Sumbing di Kabupaten Magelang. Keren banget kan?

Waktu terbaique untuk berkunjung adalah musim kemarau. Pasalnya nggak ada kabut yang menghalangi. Jadi, pemandangan indah bisa terpampang nyata.&nbsp;

O ya, di sini kamu juga dapat memetik dan menikmati buah jambu biji kala panen raya. Kalau cuma makan di tempat, kamu nggak dikenai biaya. Beda kalau mau kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh, jambu biji hargai perkilo. 

Capek petik jambu dan jalan-jalan, kamu bisa pesan makanan dan minuman di cafetaria unik berkonsep rumah bambu. Fasilitas toilet serta tempat ibadah juga telah tersedia. Jadi bisa lama-lama kan?

Pengin punya foto kece? Tenang saja. Di sini ada jasa foto. Kamu bisa berfoto di mana pun. Kalau hasil jepretannya kamu suka, barulah dikirim ke smartphone-mu.

“Cukup membayar Rp 2500 per soft file," kata Elvina, juru foto beberapa waktu lalu. Sudah satu tahun perempuan ini bekerja sebagai fotografer wisata di sini.

Selain pemandangan alam untuk spot foto, di sini juga menyediakan area berkemah (camping ground) untuk umum lo, Millens. Biaya yang ditawarkan beragam tergantung jumlah peserta dan fasilitas yang diminta. Agrowisata ini dibuka untuk pengunjung setiap hari, mulai pukul 08.00-21.00 WIB.

Gimana, sudah nggak sabar mau ke sana? (Dwi Nastiti M/E05)

Inibaru.id – Salah satu destinasi wisata alam yang dapat kamu kunjungi di Kopeng bernama Agrowisata Kopeng Gunungsari. Agrowisata ini berlokasi di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kopeng secara administratif wilayah termasuk bagian dari Kabupaten Semarang yang berbatasan langsung dengan Kota Salatiga dan Kabupaten Magelang. Kopeng berada di lereng Gunung Merbabu yang memiliki ketinggian 1500-1700 mdpl (meter di atas permukaan laut), jadi nggak salah kalau agrowisata ini berhawa sejuk.

FYI, destinasi wisata ini berdekatan dengan taman nasional dan jalur pendakian Chuntel Gunung Merbabu. Menuju lokasi agrowisata ini dapat kamu tempuh menggunakan kendaraan roda dua atau pun mini bus. Akses menuju lokasi nyaris tanpa drama alias sudah diaspal dan beton cor.

Agrowisata Kopeng Gunungsari telah ada sejak 2017. Agrowisata ini memiliki luas kurang lebih 2 hektar. Tempat wisata ini menyajikan panorama alam yang indah dengan harga tiket masuk sebesar Rp20 ribu. Kamu bakal dapat potongan harga kalau datang dengan rombongan.

Bagi pencinta wisata alam, objek wisata Kopeng bukan nama yang asing. Daerah wisata berhawa sejuk ini memiliki salah satu destinasi wisata baru bernama Agrowisata Kopeng Gunungsari yang menawarkan pemandangan jajaran gunung gagah nan menawan.&nbsp;

Menikmati Panorama Eksotis Pegunungan di Jawa Tengah dari Agrowisata Kopeng Gunungsari

Inibaru.id - Meskipun memang didesain sebagai lahan untuk berfoto, namun nggak semua orang bisa memanfaatkan Taman Lampion Kota Lama untuk mengabadikan momen. Nah, berikut ini adalah rekomendasi spot-spot foto kece buatmu.
Di Dalam Pohon Purba
<img src="/nuploads/91/untitled folder/Spot%20Foto_Ian.jpg" alt="" width="1206" height="800" />
<pre>Spot foto di dalam pohon purba. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Di spot ini kamu nggak harus lihai memotret, Millens. Dengan hanya berdiri di antara dahan pohon purba buatan yang menjuntai ini foto keren bisa kamu hasilkan. Lampu biru dan hijau sengaja dibuat menyerupai daun. Keren banget, deh!
Duduk di LED Depan Replika Lawang Sewu
<img src="/nuploads/91/untitled folder/Taman%20Kota%20Lama_Ian%202.jpg" alt="" width="1206" height="800" />
<pre>Spot foto hamparan lampu. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Lawang Sewu yang ini bisa jadi lebih semarak dibanding Lawang Sewu yang ada di Jalan Pemuda. Pasalnya, miniatur ikon Kota Semarang ini dihias dengan ribuan lampu LED. Kamu bisa menuju ke tengah spot untuk mengambil foto.
Di Antara Bunga-Bunga
<img src="/nuploads/91/untitled folder/Spot%20Foto_Ian%204.jpg" alt="" width="1206" height="800" />
<pre>Spot foto di antara bunga-bunga. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Kalau di sini kamu harus sedikit berjongkok kalau mau ambil foto,&nbsp;Millens. Lampu berbentuk bunga tertanam rapi dan berkelap-kelip di depan pohon purba.
Di Pohon Sebelah Panggung
<img src="/nuploads/91/untitled folder/Spot%20Foto_Ian%202.jpg" alt="" width="1206" height="800" />
<pre>Spot foto pohon-pohon berlampu di sebelah panggung.(Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Masih ada lagi, lo. Kalau suka hal berbau Jepang, kamu bisa banget menuju spot foto ini. Ada pohon sakura buatan yang cantik banget.
Di Sudut Taman Lampion Kota Lama
<img src="/nuploads/91/untitled folder/Spot%20Foto_Ian%203.jpg" alt="" width="1206" height="800" />
<pre>Spot foto di sudut Taman Lampion Kota Lama.(Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Spot foto ini sangat mendukung jika kamu mau foto bersama teman-teman. Pasalnya, ruang lumayan lapang. Nah, kalau kamu foto di sini kamu seolah-olah bisa berada di sebuah tangkupan dengan lampu yang berwarna biru.
Itu dia spot-spot foto yang bisa membuat fotomu lebih estetik di Taman Lampion Kota Lama Semarang. Biar semua fotomu keren, jangan lupa datang di malam hari ya. Tertarik? Sambangi yuk, Millens! (Audrian F/E05)

Jika kamu lebih piawai memanfaatkan ruang dan susut-sudut Taman Lampion Kota Lama, kamu akan mendapatkan hasil-hasil foto yang estetik, unik dan instagenik. Mau tahu caranya? Simak saja spot-spot fotonya berikut ini.

Trik Ambil Foto di Spot-Spot Ciamik Taman Lampion Kota Lama

Inibaru.id &ndash; Kamu merasa jenuh dengan pekerjaan dan rutinitas sehari-hari? Pengin relaksasi? Camping bisa jadi alternatif untuk menenangkan pikiranmu, lo.
Di Jawa Tengah, ada banyak tempat yang bisa digunakan untuk berkemah. Mulai dari bukit, gunung, pantai, bahkan hutan. Nah, di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang ada satu tempat yang cocok banget buat nge-camp. Namanya Pesona Wisata Alam Kalipasang atau biasa disebut Hutan Pinus Kalipasang.
Cocok untuk Relaksasi
Hutan Pinus Kalipasang ini memang cocok untuk kamu yang pengin nge-camp sembari relaksasi. Kamu bisa memejamkan mata dan berbaring di atas tikar. Suasana hutan yang sunyi dan kicauan burung-burung liar tentu akan menambah syahdu suasana alam. Udara yang segar dijamin bikin kamu makin relaks.
<img src="/nuploads/84/7-s.png" alt="Panggung di Hutan Pinus Kalipasang yang Bisa Digunakan untuk Pentas Seni. (Inibaru.id/ Laras Puspita) " width="1000" height="750" />
<code>Panggung di Hutan Pinus Kalipasang yang Bisa Digunakan untuk Pentas Seni. (Inibaru.id/ Laras Puspita)&nbsp;</code>
Berada di ketinggian sekitar 1.500 mdpl membuat hawa dingin di hutan ini makin terasa. Sejuknya udara di area ini membuat pikiran jadi lebih segar. Tujuanmu untuk relaksasi pun akan mudah tercapai di tempat ini.
Fasilitas di Hutan Pinus Kalipasang ini juga lengkap, kok. Mulai dari toilet, musala, gazebo untuk bersantai, gardu pandang untuk menikmati pemandangan dari ketinggian, dan juga panggung untuk pentas seni pun tersedia di sini. Untuk konsumsi, kamu bebas memilih memasak sendiri atau disediakan oleh pengelola Hutan Pinus Kalipasang, tentunya dengan biaya yang disepakati, ya.
Nah, bagi kamu yang pengin berkemah di sini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Hal pertama yang harus dilakukan,&nbsp;Millens.&nbsp;Pertama, mengurus izin tertulis ke Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Boyolali, kemudian dilanjutkan ke Polsek Getasan dan Resort Kopeng. Selain itu, kamu juga dikenai biaya retribusi sebesar Rp 17.500 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk tiket masuk, asuransi, air, kebersihan, dan juga keamanan. Biaya tersebut berlaku selama 2 hari 1 malam.
<img src="/nuploads/84/4-s.png" alt="Lahan perkemahan di Hutan Pinus Kalipasang. (Inibaru.id/ Laras Puspita)" width="1000" height="667" />
<code>Lahan perkemahan di Hutan Pinus Kalipasang. (Inibaru.id/ Laras Puspita)</code>
Nah, bagi kamu yang punya jadwal padat dan nggak sempat bermalam di sini, kamu bisa nge-camp tanpa harus bermalam, lo. Kamu bisa mendirikan tenda dan bermain musik atau sekadar duduk santai bersama teman-teman. Asyik, kan?
Wagi, Penanggung Jawab Hutan Pinus Kalipasang mengatakan hutan ini memiliki area perkemahan yang luas sehingga pengunjung bebas mendirikan tenda di area mana pun yang dikehendaki.
&ldquo;Untuk camping bisa di atas, lahan sekitar 600 meter ini boleh ditempati di mana saja,&rdquo; ujarnya.
Andre, salah seorang pengunjung asal Semarang mengaku senang bisa camping di hutan pinus ini.
&ldquo; (Saya) memang suka camping sih, dan di sini baru pertama kali. Adem sih ya tempatnya, bikin tenang, cocok buat liburan bareng keluarga juga,&rdquo; terangnya.
Seru, kan? Yuk, rilekskan pikiranmu dengan nge-camp di sini! Eits, jangan lupa jaga kebersihan lingkungan ya. (Laras Puspita/E05)
Hutan Pinus Kalipasang
Alamat&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Desa Batur, Getasan, Kabupaten Semarang
Jam Buka&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : 08.00 &ndash; 17.30 WIB
Harga Tiket Masuk&nbsp; : Rp 5.000 (plus asuransi Rp 1.000)
Biaya Camping&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Rp 17.500

Berkemah memang bisa jadi cara penghilang penat bagi sebagian orang. Setelah menjalani rutinitas sehari-hari yang cukup menguras tenaga dan pikiran, menikmati alam dengan bermalam di hutan memang menjadi pilihan yang pas. 