Berlokasi di Dusun Cemanggal, Air Terjun Tirto Wening bisa
kamu capai setelah berkendara kurang lebih 1,5 kilometer setelah melalui
perkampungan padat penduduk. Jalanannya memang menanjak cukup ekstrem dan
sempit. 

Tapi, kamu nggak perlu khawatir karena pintu masuk penanda
air terjun ini cukup jelas di pinggir jalan dengan bangunan loket berwarna
cokelat di pinggir jalan. Usai memarkir kendaraan, kamu juga nggak perlu
trekking jauh-jauh untuk mencapai air terjunnya.

“Sayangnya, pas saya ke sana, sepertinya air terjunnya sudah
nggak diurus lagi ya. Jadi beberapa fasilitas seperti musala dan dekorasi
payungnya sudah rusak. Untungnya, air terjunnya bersih dan bagus meski nggak
begitu tinggi,” cerita Beni pada Minggu, (8/6/2025).

Hal lain yang bikin Beni cukup lega adalah toiletnya masih
bisa berfungsi meski sudah terlihat nggak terawat. Ditambah dengan jalur jalan
kakinya yang cenderung masih aman untuk siapa saja, dia pun merasa wisata ke
air terjun ini cukup layak dilakukan.

“Untuk wisata murah meriah dan nggak jauh dari rumah, tentu
saja sudah cukup bikin puas. Apalagi pemandangannya juga cukup asri,” ungkapnya.

Di bawah air terjun, terdapat kolam alami dan beberapa kolam
buatan yang bisa dipakai siapa saja untuk basah-basahan. Aliran airnya nggak
begitu deras sehingga aman untuk digunakan siapa saja, termasuk anak-anak.

Nggak jauh dari Air Terjun Tirto Wening yang segar ini, ada
juga tempat wisata lain yang nggak kalah menarik di Desa Munding, yaitu Bukit
Kembar Cemanggal. Dari bukit ini, terlihat pemandangan perbukitan yang cukup
spektakuler. Tapi, untuk mencapainya, harus berkendara lagi ke atas. Untuk tempat
wisata ini, Beni memilih untuk mengunjunginya lain waktu saja.

“Lain kali saja. Sudah cukup puas kok dengan air terjunnya,”
pungkas Beni.

Hm, jadi pengin melihat sendiri ya, seperti apa keindahan
Air Terjun Tirto Wening yang jarang terjamah wisatawan ini. Kamu sendiri,
apakah juga pengin ke sana, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Hampir setiap hari turun dari Bandungan
ke tempat kerjanya di Kota Semarang, Beni sering penasaran dengan satu gang dengan
gapura khas berwarna abu-abu bertuliskan “Selamat Datang di Desa Munding”. Lokasi
gang tersebut ada di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang dan berjarak sekitar
200 meter dari SPBU Pakopen di lereng tenggara Gunung Ungaran.

Awalnya, dia mengira jika gang tersebut hanyalah gang menuju
desa pada umumnya. Tapi, dia sempat curiga karena sering banget ada angkutan
umum berhenti di depannya. Banyak pula muda-mudi dengan membawa kendaraan
berpelat luar kota yang masuk ke dalam gang tersebut. Usut punya usut, ternyata
ada beberapa tempat wisata yang menarik di Desa Munding. Salah satunya adalah
Air Terjun Tirto Wening.

Saking jarangnya dikunjungi wisatawan, Air Terjun Tirto Wening kini bahkan nggak lagi diurus dengan serius. Padahal, air terjun ini punya pemandangan yang cukup indah.&nbsp;

Masih Sepi Wisatawan, Air Terjun Tirto Wening Indahnya Kebangetan

Sedikit gambaran, untuk ukuran rata-rata di Indonesia, data center berpendingin air yang mengandalkan menara pendingin memerlukan listrik sebanding 1.000 rumah dan menghabiskan air hingga 26 juta liter per tahun per MW kapasitas .

Ya, di balik layar kecanggihan teknologi AI, terdapat ironi besar dan dampak lingkungan yang tampak menganga: jutaan liter air dan energi diperlukan sebagai tumbal untuk mendinginkan pusat data mereka. Inilah yang acap nggak disadari oleh kita, para pengguna teknologi ini.

Pernahkah kamu iseng menggunakan ChatGPT untuk sekadar lucu-lucuan atau curhat nggak penting, bahkan menambahkan kata "terima kasih" setelah prompt&nbsp;yang kamu berikan mendapatkan respons yang memuaskan? Terlihat sederhana, tapi sejatinya secara nggak langung kamu telah menghamburkan air di bumi.

Perlu kamu tahu bahwa data center AI membutuhkan air dalam volume raksasa. Menurut Investopedia, pelatihan model besar dapat menguapkan hingga 185.000 galon atau sekitar 700.000 liter air per sesi. Angka itu akan lebih besar saat musim panas.

Situasi ini menjadi semakin memprihatinkan jika data center ditempatkan di wilayah yang rawan kekeringan. Virginia, misalnya, tengah menyusun regulasi untuk menuntut estimasi penggunaan air di pusat data karena kekhawatiran tersebut.

Pada 2024 lalu,&nbsp;Times melaporkan, protes dan tekanan hukum sempat muncul Di Texas dan Chile terkait rencana pendirian pusat data sementara krisis air saat itu tengah terjadi. Protes terhadap Google juga sempat dilayangkan oleh para aktivis di Santiago, Ibu Kota Chile, meminta mereka mengubah sistem pendinginan air ke udara.

Pusat data adalah inti dari teknologi digital, termasuk AI; karena di situlah data diproses dan sistem dijalankan. Server di pusat data yang beroperasi terus-menerus bisa membuat suhu ruangan naik. Jika terlalu tinggi, perangkat bisa melambat atau rusak. 

Nah, untuk mencegah overheating,&nbsp;pusat data membutuhkan sistem pendingin yang stabil, efisien, dan beroperasi 24/7. Sistem pendingin ini biasanya menggunakan cooling tower yang berbasis air.&nbsp;Sistem ini bekerja dengan prinsip penguapan.

Air panas dari sistem pendingin server (biasanya berupa cairan yang menyerap panas dari server) dipompa ke bagian atas cooling tower, lalu disiram ke dalam menara melalui nozel hingga menyebar ke area yang lebih luas untuk mendinginkan ruangan.

Karena menguap, air yang digunakan nggak akan sepenuhnya kembali. Maka, pusat data harus terus-menerus menyedot suplai air baru dari sumber-sumber yang ada di sekitar kawasan pusat data. Kebutuhannya pun luar biasa, yang bahkan bisa mengakibatkan kekeringan di wilayah sekitarnya. Inilah yang mengkhawatirkan.

Nggak cuma air, penggunaan listrik dari data center juga menyumbang karbon dioksida (CO₂) yang cukup besar. Perusahaan seperti Amazon, Microsoft, Alphabet, dan Meta mencatat kenaikan emisi nggak langsung hingga 150 persen selama periode 2020–2023, yang diyakini karena meningkatnya aktivitas operasi AI.

Sektor digital, termasuk di dalamnya pusat data, menyumbang 2–4 persen emisi global. Ini belum termasuk emisi dari penggunaan listrik dunia yang tentu saja meningkat. Diperkirakan, emisi AI global akan mencapai 245 juta ton CO₂ per tahun pada 2035.

Lebih jauh dari itu, ekspansi pesat AI berarti perangkat keras seperti chip dan server akan cepat usang. Artinya, akan ada lebih banyak limbah elektronik yang dihasilkan oleh teknologi ini.

Teknologi AI diperkirakan akan menghasilkan 1,2–5 juta ton limbah yang dikenal sebagai e-waste itu pada 2030 atau setara 12 persen dari total e-waste dunia. Ini belum termasuk bahan mentah yang diperlukan dalam proses produksi chip dan perangkat keras lain untuk kebutuhan AI. Wah!

Harus diakui, kecerdasan buatan adalah sebuah lompatan besar dalam dunia teknologi. Namun, perlu dipahami bahwa dalam prosesnya, teknologi ini juga membebani bumi. Menurutmu, adakah hal yang kita bisa lakukan untuk mengurangi beban ini? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id - Sebuah riset di University of California Riverside menemukan bahwa satu sesi tanya jawab atau sekitar 10-50 pertanyaan dalam platform kecerdasan buatan (AI) nyaris menghabiskan 2 liter air. Kebutuhan air ini digunakan untuk&nbsp;mendinginkan pusat data melalui cooling tower.

Pada 2027, kebutuhan air untuk melepas "dahaga" seluruh teknologi berbasis AI di dunia diperkirakan akan mencapai 4,2-6,6 miliar meter kubik per tahunnya. Kurang lebih ini setara dengan kebutuhan air di Denmark selama empat tahun, menurut penelitian yang dipublikasikan Cornell University.

Tanpa langkah antisipasi yang tepat, miliaran meter kubik air per tahun diperkirakan akan diperlukan sebagai 'tumbal' teknologi AI pada 2027; yang nilainya setara dengan kebutuhan air selama empat tahun di Denmark.

'Tumbal' Teknologi AI: Krisis Air dan Ledakan Emisi

“Ini adalah tindakan yang paling kompleks untuk masyarakat, dan RSUP Dr Hasan Sadikin mampu melakukannya. Saya bangga karena tindakan ini berhasil dengan hasil yang luar biasa,” tuturnya.

Sebagai informasi, sejak 2010, RS Hasan Sadikin sudah menangani 33 kasus kembar siam. Dari jumlah itu, 13 berhasil melalui proses pemisahan. Itu bukan sekadar angka, tapi deretan nyawa yang diberi harapan baru, serta cermin dari kemajuan layanan dan kapasitas rumah sakit rujukan tingkat nasional.

Namun, Menkes juga menyentil soal pembiayaan yang kerap jadi tantangan tersendiri. Dia menegaskan bahwa rumah sakit ke depan harus bisa menjalankan model subsidi silang agar layanan semacam ini tetap bisa diberikan tanpa membebani masyarakat.

“Karena itu saya bilang, rumah sakit harus punya model yang bisa subsidi silang, supaya kasus-kasus seperti ini tetap bisa ditangani dan masyarakat tidak terbebani,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama RS Hasan Sadikin dr Rachim Dinata Marsidi menekankan bahwa keberhasilan ini lahir dari kerja tim yang sangat solid. Mulai dari dokter berbagai spesialisasi, perawat, farmasi, ahli gizi, radiologi, psikolog, hingga tim manajemen rumah sakit, semuanya punya andil besar.

“Kami menjalankan pendekatan tiga tahap—praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif—dengan perencanaan matang, simulasi berulang, teknologi terkini, dan pemantauan intensif di masa kritis,” jelasnya.

Tapi, lebih dari sekadar keberhasilan medis, dr Rachim mengingatkan bahwa kisah Nadia dan Nadira adalah alarm bagi pentingnya akses kehamilan yang berkualitas, edukasi yang menyeluruh, serta deteksi dini terhadap kondisi kehamilan khusus.

“Keberhasilan ini adalah simbol bahwa sistem rujukan nasional kita mampu menjawab tantangan medis kompleks dengan hasil optimal,” tambahnya.

Kisah dua bayi ini bukan cuma catatan medis. Ini adalah gambaran nyata bahwa setiap anak Indonesia berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup dan tumbuh, apapun kondisi yang mereka bawa sejak lahir.

“Kami berharap kisah Nadia dan Nadira menjadi inspirasi dan harapan bagi banyak keluarga di seluruh Indonesia. Seiring akan dikembalikannya Nadia dan Nadira ke pangkuan keluarga tercinta, kami juga melepaskan harapan bahwa setiap anak Indonesia, betapapun kompleks kondisi medisnya, memiliki kesempatan yang adil untuk hidup, tumbuh, dan berkembang,” pungkas dr Rachim.

Terharu banget ya, Millens? Jika kamu percaya bahwa harapan bisa lahir dari ruang operasi, kisah Nadia dan Nadira adalah buktinya. Bahwa di tengah tantangan, selalu ada secercah cahaya yang mungkin akan terlihat. (Siti Zumrokhatun/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Bandung kembali mencatatkan kisah yang menggetarkan hati dari ruang bedah. Bayi kembar siam asal Jawa Barat, Nadia dan Nadira, akhirnya bisa menatap dunia sebagai dua individu yang terpisah, berkat tangan-tangan hebat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin, Bandung.

Bukan perkara mudah. Pemisahan bayi kembar siam adalah salah satu prosedur medis paling kompleks dalam layanan kesehatan ibu dan anak. Tapi tim medis RS Hasan Sadikin membuktikan bahwa Indonesia bisa. Operasi berjalan sukses, dan kini kedua bayi mungil itu tengah menjalani masa pemulihan dalam kondisi stabil.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pun memberi apresiasi tinggi. Dalam sambutannya pada acara Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan Kematian Ibu dan Bayi, Selasa (10/6), Menkes menegaskan betapa krusialnya capaian ini dalam dunia kesehatan nasional.

Operasi pemisahan bayi kembar siam di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung nggak hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga menegaskan kemajuan layanan medis Indonesia. Kisah Nadia dan Nadira pun jadi simbol harapan baru bagi banyak keluarga.&nbsp;

Kemajuan di Ruang Bedah; Nadia dan Nadira Kini Punya Tubuh Sendiri-Sendiri

Dwi bukanlah satu-satunya UMKM yang mengalami masalah ini. Banyak pelaku UMKM lainnya juga. Satu sisi mereka ingin adil terhadap karyawan, tapi di sisi lain, realitas usaha kecil nggak semulus yang dibayangkan.

"Mereka ada keluarga yang harus dibiayai; saya juga. Sementara, penghasilan nggak tetap. Sulit," keluhnya.

Layaknya keluhan Dwi terkait dengan menurunnya penjualan, sebenarnya dia nggak diwajibkan untuk memberikan upah UMR bagi karyawannya. Nggak percaya? Dalam Undang-undang Cipta Kerja Pasal 90B, ada ketentuan yang memungkinkan pelaku UMKM untuk memberikan upah di bawah upah minimum dalam kondisi tertentu. Regulasi ini memang menuai pro-kontra, namun dimaksudkan untuk memberi kelonggaran bagi pelaku UMKM agar tetap bisa bertahan.

Syaratnya, UMKM harus mempertimbangkan kemampuan usaha dan harus ada kesepakatan dengan pekerja. Jadi, bukan serta-merta menggaji rendah tanpa persetujuan.

Lebih dari itu, mereka harus memenuhi syarat sebagai UMKM sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 

Nah, berikut adalah klasifikasi UMKM dibagi berdasarkan jumlah kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan.

"Kalau dari aturan itu, saya hitungannya masuk usaha mikro," ungkap Dwi.

Sejauh ini, karyawannya mengerti alasan mengapa dia hanya bisa menggaji mereka dengan upah di bawah UMR. Apalagi, keduanya sama-sama tahu sebanyak apa pemasukan bulanan dari lapak es durian yang mereka gelar.

"Karyawan saya ngerti kok kondisinya. Tapi ya tetap saja, rasanya berat bagi saya. Penginnya ya penjualan melimpah dan mereka bisa saya gaji dengan layak," pungkasnya.

Harapan Dwi juga jadi harapan semua pelaku UMKM di seluruh negeri. Semoga kondisi ekonomi Tanah Air membaik sehingga pelaku UMKM dan karyawannya bisa sejahtera. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id - Sudah sekitar satu 8 tahun Dwi Kurnianto berjualan es durian di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Tapi, dalam tiga tahun belakangan, bisnisnya semakin berat untuk dijalani, seiring dengan semakin lesunya roda ekonomi.

Makanya, pas ada perdebatan sengit di media sosial terkait gaji karyawan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang masih di bawah upah minimum regional (UMR) dia bingung menanggapinya.

“Saya ini sebenarnya pengin banget ngegaji anak-anak sesuai UMR. Tapi ya gimana, penjualan makin sepi. Terkadang buat nutup modal saja ngos-ngosan. Tahun ini lapak saya bahkan hanya nyisa 2. Jadi penghasilan satu lapak buat karyawan, sisanya buat saya,” ucap laki-laki berusia 40 tahun tersebut pada Jumat (13/6/2025).

Sudah jadi rahasia umum kalau banyak karyawan UMKM nggak digaji setara UMR. Apakah berarti mereka melanggar aturan? Yuk simak sejumlah fakta-faktanya.

Dilema Pelaku UMKM; Pengin Menggaji Karyawan sesuai UMR, tapi Omzet Mepet

Tapi, apa sih yang dimaksud dengan transit bebas visa?

Jadi begini, semisal kamu bepergian dengan pesawat ke suatu negara yang dalam perjalanannya transit dulu di Tiongkok, kamu diperbolehkan keluar bandara untuk sekadar jalan-jalan, berwisata kuliner, atau melakukan hal lain di negeri tersebut untuk sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke negara tujuan.

Saat transit, kamu nggak perlu mengurus visa lagi, dengan batas maksimal 10 hari. Namun, karena sifatnya adalah hanya bebas visa transit, kamu harus memastikan diri untuk melanjutkan perjalanan ke negara tujuan alih-alih kembali ke Tanah Air.&nbsp;

Lebih dari itu, hal ini juga hanya berlaku kalau kamu memasuki Tiongkok lewat 60 pelabuhan laut ataupun bandara yang memang masuk dalam program ini. Kalau soal di mana saja daftarnya, bisa kamu cari kok di internet.

Kalau kamu pengin mencoba menggunakan program transit bebas visa di Tiongkok, pastikan dulu memenuhi persyaratan berikut ini ya. Simak baik-baik!

Kalau semua persyaratan sudah siap, petugas imigrasi bakal memperbolehkanmu masuk ke Tiongkok dan melakukan aktivitas apa pun baik itu jalan-jalan, bisnis ringan, hingga mengunjungi rekan atau keluarga.

"Sebagai orang yang sering ada urusan bisnis ke luar negeri, kabar ini bagus buat saya karena berarti saya punya kesempatan jalan-jalan ke Tiongkok sembari transit di sana. Sudah lama saya pengin main ke Shanghai atau Beijing," ucap salah seorang pebisnis furniture dari Kota Semarang, Wisnu, menanggapi program baru ini pada Kamis (12/6/2025).

Yap, program transit bebas visa di Tiongkok ini memang cukup menarik, ya, meski baru bisa didapat kalau kita transit di sana sebelum ke negara lain. Tapi, kepikiran nggak untuk mencobanya agar bisa jalan-jalan di sana, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id - Mulai Kamis, 12 Juni 2025 kemarin, pemerintah Tiongkok resmi memasukkan Indonesia dalam daftar negara yang mendapatkan fasilitas transit bebas visa selama maksimal 240 jam (10 hari).

Aturan baru ini berlaku di 60 pelabuhan laut dan bandara di 24 provinsi Negeri Tirai Bambu, termasuk Beijing, Shanghai, Yunnan, Sichuan, dan provinsi strategis lainnya.&nbsp;

Menurut kantor berita setempat,&nbsp;Xinhua, kebijakan ini didukung oleh National Immigration Administration (NIA) Tiongkok dan bertujuan untuk meningkatkan arus turis, budaya, serta mempererat hubungan antarnegara.&nbsp;

Kalau kebetulan penerbanganmu transit di Tiongkok, kamu bisa lo memaksimalkan transit bebas visa di negara tersebut dan jalan-jalan di sana sampai 10 hari. Bagaimana cara agar bisa mendapatkannya, ya?

Begini Cara Mendapatkan Transit Bebas Visa ke Tiongkok

Bayangkan saja, kenaikan PPN itu akan berimbas pada kenaikan harga paket wisata, akomodasi, dan tiket pesawat. Hal ini berpotensi mengurangi daya saing destinasi wisata domestik, terutama bagi wisatawan yang sensitif terhadap harga.

Dikutip dari Detik, Jumat (22/11/2024),&nbsp;Pakar Strategi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi menyatakan kebijakan ini akan berdampak pada sektor pariwisata yang masih berjuang untuk memulihkan kapasitas setelah dihantam pandemi Covid-19. Masih banyak hotel dan restoran yang belum sepenuhnya pulih dari penurunan kunjungan wisatawan selama pandemi.

Namun di sisi lain, menurut Taufan, kebijakan PPN 12% jika dikelola dengan baik, maka dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor pariwisata.

"Kuncinya adalah bagaimana pemerintah dan pelaku usaha dapat bekerja sama untuk menjadikan kenaikan ini sebagai peluang, bukan ancaman," ucap Taufan.

Jika kenaikan PPN ini sebuah kebijakan yang nggak terhindarkan, maka pemerintah perlu melakukan upaya strategis untuk bisa diterapkan di dunia pariwisata Indonesia. Sebagai pakar, Taufan memberikan masukan bagaimana sebaiknya pemerintah dan pelaku wisata menghadapi kenaikan PPN menjadi 12 persen. Apa saja itu?&nbsp;

Untuk meringankan beban sektor pariwisata, kenaikan PPN sebaiknya diberlakukan secara bertahap. Misalnya, kenaikan menjadi 11,5% terlebih dahulu pada 2025, sebelum mencapai 12% pada 2026.

Sebagian pendapatan dari kenaikan PPN 12% harus dialokasikan kembali ke sektor pariwisata. Penggunaan dana ini dapat difokuskan pada subsidi tiket pesawat domestik, pengembangan infrastruktur destinasi wisata, atau kampanye promosi pariwisata.

Untuk mengimbangi kenaikan PPN 12%, pemerintah RI dapat memberikan insentif kepada pelaku usaha wisata. Insentif itu misalnya dalam bentuk pemotongan pajak penghasilan untuk usaha kecil dan menengah, penghapusan sementara retribusi daerah terkait sektor pariwisata, serta subsidi energi bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk menekan biaya operasional.

Momentum kenaikan PPN 12% seharusnya dapat digunakan untuk mengarahkan sektor pariwisata menuju ke konsep quality tourism yang lebih berkelanjutan. Dengan menawarkan pengalaman wisata yang lebih berkualitas, wisatawan akan merasa harga yang lebih tinggi akan sepadan dengan nilai yang mereka terima.

Pemerintah perlu memperkuat dialog dengan asosiasi pariwisata seperti GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia), PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), ASITA, dan lainnya untuk memastikan implementasi kebijakan ini nggak menimbulkan ketidakseimbangan.

Ya, kenaikan PPN ini memang terdengar berat untuk dihadapi ya, Millens? Tapi jika ini jadi momentum untuk lebih maju, maka ayo kita hadapi dengan optimis! (Siti Khatijah/E07)&nbsp;

Inibaru.id -&nbsp;Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% akan berlaku mulai 1 Januari 2025. Aturan itu kata dia sudah ada dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Selain membebani masyarakat pada umumnya, kebijakan PPN 12 persen itu juga bisa "mencekik" wisatawan, terutama mereka yang budget-nya pas-pasan.

Meski hanya naik satu persen, rencana kenaikan PPN menjadi keluhan di banyak sektor, pariwisata salah satunya. Bagaimana sebaiknya sektor ini menghadapi kebijakan tersebut?&nbsp;

Bagaimana Sebaiknya Dunia Pariwisata Menghadapi Kebijakan PPN 12 Persen?

Maka, jadilah saya berboncengan dengan Lim menyusul rombongan. Di jalan, dia berterima kasih karena nggak jadi melewatkan kesempatan untuk "mengantar" Laksamana Cheng Ho, sosok yang sangat dihormati di Kota Lunpia, ke Sam Poo Kong. Tahun-tahun sebelumnya dia memang selalu ikut.&nbsp;

"(Saya) sudah ikut dari dulu; wajib nganter Cheng Ho ke Sam Poo Kong," seru Lim keras-keras,&nbsp; mengimbangi bisingnya jalanan dan deru kendaraan. "Cari berkah dan berdoa agar selalu diberi kesehatan," lanjutnya.

Arak-arakan Cheng Ho rupanya belum jauh; baru sampai di Jalan Depok. Lim pun turun setelah seseorang memanggilnya. Seperti tahun-tahun yang lalu, arak-arakan yang merupakan bagian dari Festival Cheng Ho itu tahun ini juga diikuti banyak orang, dengan alasan yang kurang lebih seperti Lim.

Oya, Festival Cheng Ho adalah arak-arakan yang digelar untuk merayakan kedatangan Laksamana Cheng Ho. Dalam arak-arakan tersebut, berbagai patung dewa dan abu koncho diarak dari Kelenteng Tay Kak Sie di pecinan menuju&nbsp;Kelenteng Sam Poo Kong di Simongan.

Bersama itu, mereka juga mengusung replika kapal Laksamana Cheng Ho, yang diikuti barongsai dan bhe kun,&nbsp;pasukan berkuda penjaga patung dewa-dewi yang berbusana hitam serta berwajah penuh coretan.

Dari Jalan Depok, arak-arakan Cheng ho bergerak menuju Jalan Pemuda, lalu ke Lawang Sewu, Kali Garang, hingga berakhir di Sam Poo Kong. Di antara masyarakat yang menonton, para warga keturunan Tionghoa biasanya akan mengatupkan tangan, berdoa, saat "iringan dewa" ini lewat.&nbsp;

Seperti Lim, kebanyakan warga Tionghoa di Semarang memang menganggap Festival Cheng Ho sakral; mungkin seperti kirab apitan bagi orang Islam yang bertujuan untuk ibadah, mengharapkan hal-hal baik, serta&nbsp;ngalap berkah.

Setiba di Sam Poo Kong, rombongan dari Tay Kak Sie menyerahkan patung dewa ke pengelola Sam Poo Kong untuk didoakan, lalu keduanya unjuk kebolehan, menampilkan aksi teatrikal di hadapan ribuan massa yang telah menantikan kedatangan mereka.

Ini merupakan kali keempat saya menonton Festival Cheng Ho. Yang pertama pada 2019. Setelahnya, pandemi membuat event tahunan itu ditiadakan hingga 2022. Setelah itu, saya selalu mengikuti jalannya acara yang waktunya ditentukan menurut penanggalan Tionghoa tersebut.

Ketua Yayasan Sam Poo Kong Semarang Mulyadi Setiakusuma mengatakan, Festival Arak-arakan Cheng Ho 2024 ini adalah yang perayaan ke-619 yang digelar untuk memperingati kedatangan Laksamana Cheng Ho di Pantai Simongan yang petilasannya sekarang menjadi Klenteng Agung Sam Poo Kong.

"Untuk tahun ini, tercatat ada&nbsp;10 kelenteng yang berpartisipasi; lima kelenteng lokal dan sisanya dari luar Semarang," paparnya. "Tahun ini lebih meriah dan persiapannya lebih bagus. Semoga terus membaik tiap tahunnya."

Setelah digelar selama bertahun-tahun lamanya, Festival Cheng Ho akhirnya menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara. Hal ini disampaikan langsung oleh Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya.

Nia mengatakan, dari 252 proposal yang masuk ke Kemenparekraf, event unggulan dari Semarang ini menjadi salah satu yang lolos kurasi dari para profesional. Festival ini menjadi bagian dari 115 event yang masuk dalam daftar kalender event nasional.

"Ini prestasi, karena (masuk dalam Karisma Event Nusantara) tidak mudah," cetus Nia. "Ada beberapa kriteria; mulai dari ide, strategi&nbsp;komunikasi, manajemen keuangan, manajemen event, hingga analisa dampak event, semua dikurasi oleh para profesional."

Menurut Nia, Festival Cheng Ho sangatlah bagus, karena punya unsur akulturasi budaya yang kuat, yang merupakan bagian dari kekayaan budaya. Maka, sudah sepatutnya didukung. Dia berharap festival ini berkelanjutan dan menjadi magnet wisatawan yang berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat.&nbsp;

Hm, sepakat! Di tengah masyarakat Semarang yang menjunjung tinggi pluralisme, Festival Cheng Ho harus lestari, karena merupakan manifestasi akulturasi budaya yang sesungguhnya. Gimana menurutmu, Millens?&nbsp;(Murjangkung/E03)

Inibaru.id&nbsp;- Arak-arakan Cheng Ho telah berangkat saat saya tiba di&nbsp;Jalan Wotgandul di kawasan Pecinan Semarang, minggu lalu. Karena sudah tahu rutenya, saya bermaksud menyusul. Saat itulah saya dicegat Lim, seorang paruh baya keturunan Tionghoa yang agaknya juga senasib dengan saya.

"Kalau mau ke Sam Poo Kong, saya ikut!" sapa lelaki yang mengaku memiliki masalah pendengaran itu.

Pada penyelenggaraan tahun ini, napak tilas sang laksamana di Kota Lunpia, Festival Cheng Ho Semarang masuk dalam kalender event pariwisata nasional.

Festival Cheng Ho Semarang dan Napak Tilas sang Laksamana di Kota Lunpia&nbsp;

Biar kamu
tahu ini, Sirkuit Mandalika nggak hanya bakal mengadakan balapan pada 20 Maret,
ya. Sebelumnya, bakal diadakan sesi latihan pramusim di sana. Kemungkinan, hal
ini akan dilakukan pada 11-13 Februari 2022.

Jadi, kamu sudah bisa deh melihat
aksi para pembalap MotoGP lebih awal.

Kepastian
bakal digelarnya ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 20 Maret 2022 nanti
disebut-sebut bisa membantu pemulihan pariwisata Indonesia yang dihantam
habis-habisan selama pandemi Covid-19. Salah seorang yang yakin dengan hal ini
adalah ekonom dari Institute for Development Economics and Finance (Indef) Eko
Listyanto.

“Kalau
bicara konteks pariwisata Indonesia, ini sebetulnya merupakan salah satu pintu
pembuka untuk pemulihan sektor pariwisata nasional yang sangat signifikan,”
tegas Eko, Kamis (7/10/2021).

Selain
karena MotoGP adalah ajang yang bergengsi secara global, ada hal lain yang
patut dicermati, yakni angka vaksinasi di Indonesia yang terus membaik.
Diharapkan hal ini akan membuat Covid-19 di Indonesia semakin terkendali dan
akhirnya membuat pariwisata dan ekonomi pulih.

“Jika tidak
ada lonjakan kasus lagi ke depannya, maka event MotoGP di Mandalika ini akan
menjadi pengungkit penting bagi sektor pariwisata nasional,” pungkas Eko.

Omong-omong,
Sirkuit Mandalika memiliki panjang 4,3 km dan berada di dekat laut sehingga
memiliki pemandangan eksotis nan indah. Lokasi Sirkuit Mandalika yang ada di
Pulau Lombok yang merupakan salah satu destinasi wisata andalan Indonesia juga
diharapkan bakal meningkatkan sektor pariwisata Tanah Air.

Wah, kamu
harus siap-siap nih, Millens, biar
bisa ikut nonton langsung balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika besok Maret. (Det,Rep/IB09/E05)

Inibaru.id – Kamu penggemar ajang balap sepeda motor MotoGP,
Millens? Siap-siap untuk bisa melihatnya
di negeri sendiri, ya. Pada 20 Maret 2022 besok, MotoGP Indonesia dipastikan
akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kabar ini
dipastikan oleh Dorna dan MotoGP. Di situs resmi mereka, terpampang kalender
sementara MotoGP 2022. Jadi ya, seri balap sepeda motor tahun depan akan
berlangsung di 21 sirkuit. Menariknya, Sirkuit Mandalika jadi sirkuit kedua
yang menggelar balapan ini usai balapan pertama yang digelar di Sirkuit Losail,
Qatar, pada 6 Maret 2022.

Selain
Indonesia, ada tuan rumah baru lain dari ajang balapan MotoGP, yakni Finlandia.
Nantinya, balapan di negeri yang dikenal dekat dengan Kutub Utara ini bakal
dilangsungkan di Sirkuit KymiRing pada 10 Juli 2022 alias balapan ke 12.
Balapan ini juga bakal menandai rehat selama lebih dari tiga minggu selama
musim panas.

Dorna dan MotoGP telah merilis jadwal sementara MotoGP 2022. Ada nama Sirkuit Mandalika yang dijadwalkan menggelar seri balapan pada 20 Maret 2022.

Fix, 20 Maret 2022 MotoGP Indonesia Digelar di Sirkuit Mandalika

Dalam acara
yang dihadiri 250 peserta ini, Dr Wiwik mengawali diskusi dengan melontarkan definisi gender yang kerap keliru di masyarakat. Dia kemudian mengaitkannya dengan perkembangan isu tersebut di dunia kerja, serta mengulas perspektif gender dalam kurikulum pembelajaran
pariwisata.

Sementara,
Redempta Tete Bato membahas tentang pentingnya pendidikan kesetaraan gender,
sekolah vokasi bagi perempuan, dan berbagai masalah yang dihadapinya selama
menjadi Ketua Yayasan Sumba Hospitality Foundation di Nusa Tenggara Timur.

Nggak kalah menarik, Ulfa Kasim
lebih banyak membahas tentang peran perempuan dalam industri pariwisata. Dia
juga menyoal beban kerja para perempuan dalam dunia pariwisata,
khususnya di bidang perjalanan wisata, jasa entertainment,
food, serta akomodasi.

Dalam sesi
tanya jawab, obrolan pun mengerucut pada kesetaraan gender dalam dunia kerja.
Selain itu, mereka juga bersepakat bahwa pendidikan gender sangatlah penting. Kendati demikian, sebelum membahas kesetaraan, sangat diperlukan adanya identifikasi awal, ada isu gender apa di tempat itu.

Tiap daerah memang memiliki permasalahan perempuan sendiri-sendiri. Nah, inilah kenapa identifikasi awal diperlukan, karena permasalahan perempuan di setiap daerah memang memiliki budaya
gender sendiri-sendiri.

Untuk alasan ini, WITDtalk#3 pun memunculkan satu kesimpulan, perlunya adanya dorongan advokasi untuk memulai pemahaman
tentang gender yang benar sesuai dengan konteks pada setiap budaya.

Dorongan advokasi ini bisa
bermanfaat bagi perkembangan kurikulum dunia pariwisata di Tanah Air, baik
unduk bidang akademis, vokasional, hingga industri pariwisata.

Hm, pembahasan yang cukup menarik ya, Millens! Semoga diskusi ini memunculkan pengaruh yang signifikan untuk perkembangan industri pariwisata dan kesetaraan gender di Indonesia!&nbsp;(IB09/E03)

Inibaru.id – Women in Tourism Indonesia (WTID) adalah
platform pertama di Indonesia yang getol mengampanyekan kiprah sekaligus
pemberdayaan perempuan secara umum, khususnya di sektor pariwisata. Hal ini
dibuktikan dengan digelarnya WTIDtalk#3 yang dilakukan bersama dengan Wirta
Indonesia.

Digelar Sabtu (28/11/2020) via&nbsp;Zoom dan
Youtube Live, WTID Talk&nbsp;edisi ke-3 ini menampilkan Dosen Pariwisata UGM Yogyakarta Wiwik Sushartami,&nbsp; yang
merupakan dosen S1 Pariwisata UGM, Ketua Yayasan Sumba Hospitality Foundation Redempta Bato, dan&nbsp;aktivis perempuan Ulfa Kasim.

Acara yang berlangsung dari pukul pukul 08.45 hingga 11.30 WIB itu dimoderatori oleh Tania Nugrahaeni
Ayuningtyas, Chairwoman Indonesian Future Leader 2016-2019.

Talkshow WTIDTalk#3 membahas tentang kesetaraan gender dalam kurikulum pendidikan pariwisata. Seperti apa ya rangkuman dari acara ini?

WTIDTalk#3: Penting, Kesetaraan Gender Dalam Kurikulum Pendidikan Pariwisata!

Inibaru.id &ndash; Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus bersemangat mengundang wisatawan mancanegara dari seluruh dunia untuk mengunjungi Indonesia. Semangat inilah yang akan diterapkan saat mengikuti ITB Asia 2017 yang akan diadakan di Singapura pada 25-27 Oktober 2017. Sebagai informasi, ITB atau Internationale Tourismus Borse-Berlin adalah bursa pariwisata terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun.
&ldquo;Kita akan tampil all out di ITB Singapore. Forum Business to Business (B to B) ini akan tetap menjadi prioritas kegiatan selling kami,&rdquo; ujar Rizki Handayani yang merupakan Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara sebagaimana dilansir dari GNFI&nbsp;(23/10/2017).
Baca juga:&nbsp;<a href="/jalan-jalan/pesona-indonesia-dalam-10-klip-video-penyanyi-ini" target="_blank">Pesona Indonesia dalam 10 Klip Video Penyanyi Ini</a>
Rizki menyebutkan bahwa Indonesia memang secara rutin mengikuti ajang ITB Asia di Singapura. Keterlibatan Indonesia&nbsp;pada ajang tahun ini ditujukan untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Tanah Air di dunia, khususnya di kawasan ASEAN.
&ldquo;ITB Asia adalah tempat yang potensial untuk mempromosikan pariwisata Indonesia karena merupakan pameran business to business yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka,&rdquo; lanjutnya.
Bursa Pariwisata ini diselenggarakan oleh Messe Berlin (Singapura) dan telah diadakan untuk ke-10 kalinya. Untuk ajang tahun ini, "Wonderful Indonesia" mendapatkan tempat berupa paviliun seluas 405 m2 yang akan muat untuk ditempati 45 booth. Paviliun ini berkonsep perahu pinisi yang dikenal sebagai kreasi maritim khas Nusantara yang indah dan megah.
Ada 90 industri pariwisata di tanah air yang bergabung dengan booth Indonesia. Para pelaku industri pariwisata ini akan membawa paket-paket wisata yang siap ditawarkan pada para buyer&nbsp;sekaligus memperkenalkan destinasi wisata unggulan di tanah air.
Di booth Indonesia, kita bisa mendapatkan Pelayanan Informasi Pariwisata, Coffee Corner, Spa Corner yang disediakan oleh Sariayu Martha Tilaar, Virtual Reality (VR) 360 Corner, dan Demo Corner Siluet yang disediakan oleh Prijadi K. Selain itu, terdapat pula VIP Corner yang dilengkapi dengan sofa yang nyaman.
Baca juga:&nbsp;<a href="/jalan-jalan/8-situs-warisan-unesco-di-indonesia-ini-termahsyur-keindahannya" target="_blank">8 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia ini Termasyhur Keindahannya</a>
Tahun lalu, transaksi di booth Indonesia mencapai US$ 20 juta atau sekitar Rp 360 miliar. Angka ini naik 764 persen dari yang didapatkan pada 2015. Diharapkan, partisipasi Indonesia di ajang ini mampu meningkatkan jumlah wisatawan asing hingga 15 juta pada akhir tahun ini, atau naik dari capaian tahun 2016 yang berada di angka 12 juta. (AW/SA)

90 pelaku industri pariwisata Indonesia berkumpul. Semua berlomba menawarkan pariwisata Tanah Air.

Wonderful Indonesia Siap Curi Panggung 

Inibaru.id &ndash; Sebagai negara dengan pesona alam yang menakjubkan dan keanekaragaman budaya yang unik, Indonesia menjadi salah satu destinasi yang seksi untuk dikunjungi oleh turis mancanegara. Semakin hari, angka kedatangan mereka semakin tinggi. Setidaknya hal itu terlihat pada perhelatan PATA Travel Mart 2017 di Macau.
PATA Travel Mart 2017 merupakan kegiatan yang diselenggarakan Pasific Asia Travel Association (PATA) bekerja sama dengan China National Tourism Administration (CNTA) dan Pemerintah Provinsi Makau. Pada tahun ini, PATA Travel Mart 2017 mengangkat tema &ldquo;Create, Connect, Conserve&rdquo;.
Dilansir dari Antaranews, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), I Gde Pitana, di Jakarta, Minggu (17/9/2017), mengatakan, pariwisata Indonesia tak akan lagi dipandang sebelah mata di kawasan Asia Pasifik.
&ldquo;Dari ajang PATA Travel Mart 2017 yang berakhir 15 September 2017 lalu, banyak pelaku industri dari berbagai negara yang datang ke Paviliun Indonesia untuk menjajaki komitmen dengan pelaku industri dari Indonesia,&rdquo; ungkap Pitana.
Baca juga:&nbsp;<a href="/jalan-jalan/wisata-indonesia-dinobatkan-sebagai-wisata-terbaik-di-asia-tenggara-wah" target="_blank">Wisata Indonesia Dinobatkan Sebagai Wisata Terbaik di Asia Tenggara. Wah!</a>
Pada ajang itu pula dapat diketahui minat berkunjung para wisatawan Asia Pasifik ke Indonesia juga cukup tinggi. Dari situ Pitana berani berasumsi mampu menjaring lebih banyak wisatawan dari kawasan tersebut.
"Untuk kawasan Greater China yang meliputi Macau dan Hongkong saja kami menargetkan bisa menjaring 2,5 juta wisman tahun ini," tuturnya.
Tercatat tahun lalu, dari total 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia, hampir sebagian besar di antaranya berasal dari kawasan Asia Pasifik.
&ldquo;PATA Travel Mart 2017 ini sangat penting dan signifikan,&rdquo; jelasnya.
Hal ini karena para pelaku industri di Indonesia yang dibawa pada ajang tersebut mendapatkan peluang dan kesempatan untuk memperluas jejaring bisnisnya di kawasan Asia Pasifik, bahkan dunia.
"PATA ini sifatnya business to business sehingga sangat efektif bagi para pelaku industri untuk menjajaki komitmen bisnis dan penjualan," kata dia.
Baca juga:&nbsp;<a href="/jalan-jalan/lagi-wonderful-indonesia-raih-apresiasi-tertinggi-di-aseanta-awards" target="_blank">Lagi, &lsquo;Wonderful Indonesia&rsquo; Raih Apresiasi Tertinggi di ASEANTA Awards 2017</a>
Pitana mengatakan, PATA merupakan ajang untuk mempertemukan para pelaku bisnis pariwisata dari berbagai segmen di kawasan Asia Pasifik. Pada tahun ini, kegiatan tersebut digelar di Venettian Resort Hotel, Macau. Acara tersebut berlangsung pada 13-15 September 2017 lalu.
PATA Travel Mart berikutnya akan dilaksanakan di Langkawi, Malaysia. Pitana meyakini, terus bergulirnya acara ini bisa menjadi bukti bahwa ajang tersebut sangat potensial bagi upaya pengembangan bisnis pariwisata di level Asia Pasifik secara spesifik.
"Banyak negara yang berlomba-lomba untuk bisa menjadi tuan rumah bagi acara ini," pungkasnya. (OS/SA)

Pelaku industri dari berbagai negara datang ke Paviliun Indonesia PATA Travel Mart 2017 di Macau. Ini menunjukkan minat berkunjung ke Indonesia tinggi.

Wisata Indonesia Banyak Dilirik Pelaku Industri dari Asia Pasifik

Inibaru.id &ndash; Industri&nbsp;pariwisata Indonesia terus bergeliat, termasuk di antaranya pada bidang perhotelan. Mereka mempercantik diri. Promosi juga terus digencarkan. Dampaknya? Tiga hotel di Indonesia masuk dalam penghargaan Big Sleep Awards 2017 yang dikeluarkan majalah National Geographic Traveller edisi Juli-Agustus.
Dari 20 kategori yang terbagi dalam pilihan juri dan pembaca, tiga industri hotel Indonesia menempati posisi terbaik versi majalah pelesiran tersebut. Prestasi ini tentu membanggakan mengingat sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas pembangunan di Indonesia.
Dilansir dari JPNN, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberi apresiasi tertinggi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, pengelolaan hotel yang ramah lingkungan akan banyak memberikan dampak, misalnya dari segi bisnis akan meningkatkan daya saing hotel itu.
&ldquo;Ini akan meningkatkan nilai jual,&rdquo; kata dia.
Adapun ketiga hotel yang meraih penghargaan Big Sleep Awards 2017, sebagi berikut.
Baca juga:&nbsp; <a href="/jalan-jalan/wisata-indonesia-banyak-dilirik-pelaku-industri-dari-asia-pasifik" target="_blank">Wisata Indonesia Banyak Dilirik Pelaku Industri dari Asia Pasifik</a> <a href="/jalan-jalan/lima-bandara-kita-sabet-penghargaan-internasional" target="_blank">Lima Bandara Kita Sabet Penghargaan Internasional</a>
1. Cempedak Private Island, Kepulauan Riau
<img src="/uploads/2017/09/22/cempedak.jpg" alt="" width="800" height="560" />
Berbentuk sebuah pulau pribadi seluas 17 hektare tak jauh dari pantai timur Bintan, Cempedak meraih penghargaan untuk kategori "Castaway". Para juri menyebut resor ini berhasil menghadirkan fasilitas mewah, tapi tetap menerapkan pendekatan pengelolaan keberlanjutan yang sangat kuat.
Cempedak menjadi yang terbaik untuk kategori ini, mengalahkan Milaidhoo Maldives di urutan dua dan Le Barthelemy, St Barts, di urutan tiga.
2. Alila Ubud, Bali
<img src="/uploads/2017/09/22/Alila-Ubud-View.jpg" alt="" width="800" height="400" />
Menjadi hotel terbaik dengan dedikasi tinggi dalam hal pelayanan menjadikan membuat hotel ini meraih penghargaan kedua untuk kategori "People Power". Alila Ubud menempati urutan dua setelah Hotel Tresanton, Cornwall, Inggris.
3. Gaia Oasis, Bali
<img src="/uploads/2017/09/22/Gaia-Oasis-PANTAI.-Beach-Resort-26.jpg" alt="" width="800" height="560" />
Gaia Oasis dinobatkan sebagai yang terbaik untuk kategori &ldquo;Hometown Hero&rdquo;. National Geographic Traveller memberikan penghargaan ini kepada hotel yang dianggap memberikan manfaat lebih terhadap pemberdayaan masyarakat ataupun komunitas lokal di sekitarnya.
Dalam ulasannya, majalah tersebut menyatakan, lokasi Gaia Oasis eksotis. Pelayananya pun begitu khas. Namun, yang paling menarik adalah karena hotel ini memberikan sebagian besar keuntungannya untuk mendukung pemberdayaan masyarakat lokal dengan program sekolah dan makanan gratis, serta restorasi karang.
"Hotel bisa menjadi jendela untuk masuk ke satu dunia, sebuah tempat untuk sekadar bersantai, mendapat layanan mewah, dan lainnya. Kami memberi penghargaan terhadap hotel yang kami dan pembaca kami anggap sangat menonjol," ujar editor National Geographic Traveller,&nbsp;Pat Riddell.
Selamat ya! (GIL/SA)

Mewah dan menyatu dengan alam menjadi alasan hotel-hotel ini terpilih sebagai yang terbaik. Pelayanan mumpuni dan sumbangsihnya terhadap masyarakat sekitar juga membuat para juri National Geographic Traveller memasukkan mereka ke dalam Big Sleep Awards 2017.