Inibaru.id – Dua pasang calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah kembali dipertemukan dalam Debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah Putaran II pada Kamis (3/5) malam. Bertempat di Hotel Best Western Primere, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, pasangan nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Taj Yasin kembali beradu visi-misi dengan pasangan nomor urut 2, Sudirman Said-Ida Fauziyah.
Adapun tema yang diusung pada debat kali ini adalah terkait persoalan pelayanan publik dan perekonomian. Kedua paslon mantap beradu gagasan. Debat keduanya pun berlangsung sangat seru. Nggak jarang keduanya saling berkelakar, dengan sesekali bersitegang dan bahkan saling sindir.
Debat yang dipandu Aryo Widiardi (TV One) dan Aviani Malik (Metro TV) itu berjalan sengit kala keduanya mulai saling sindir di tengah debat.
Bermula ketika Ganjar Pranowo mempertanyakan cara paslon Sudirman Said dan Ida Fauziyah menyalurkan subsidi bagi rakyat kecil, Sudirman balas menyindir Ganjar terkait kasus korupsi KTP-el yang sempat menyeret nama calon petahanan tersebut. Dirman, panggilan akrabnya, langsung "menyerang" Ganjar dengan mengungkit kasus besar tersebut.
Menurut Dirman, salah satu yang menghambat penyaluran subsidi kepada masyarakat adalah data yang tak kunjung lengkap, yang tak lain karena banyak masyarakat banyak yang belum memiliki KTP-el.
Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018, Sudirman Siad-Ida Fauziyah. (Medcom.id)
Sementara, menanggapi hal tersebut, Ganjar menyangkal. Dia justru mengklaim bahwa data pertanian di Jawa Tengah adalah yang terlengkap dibanding provinsi lain. Karena data tersebut pula, Ganjar-Yasin yakin bisa memberantas kemiskinan jauh lebih baik.
Adu pendapat semakin memuncak, terutama saat Sudirman Said bertanya kepada Ganjar Pranowo terkait cara memberantas korupsi.
"Pencegahan korupsi dimulai dari keteladanan para pemimpinnya," ungkap Dirman.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar pun segera memasang mimik semringah. Menurutnya, tiap kepala daerah di Jawa Tengah sudah mengikuti sekolah anti-korupsi yang diadakan KPK.
"Masyarakat bisa menilai bagaimana kelangsungan kasus itu (KTP-el)," tutur Ganjar menanggapi tuduhan Dirman, "Masyarakat akan tahu siapa yang menerima dan siapa yang menolak (uang korupsi)."
Lebih lanjut, Ganjar Pranowo juga mengatakan bahwa Ida Fauziyah bisa menjadi saksi bahwa dirinya tidak terlibat kasus korupsi karena mereka berada di komite yang sama saat itu.
Layanan Kesehatan
Selain itu, isu layanan kesehatan juga jadi perdebatan sengit antara Cawagub Ida Fauziyah dan Taj Yasin. Yasin mempertanyakan rencana pembangunan 50 puskesmas di Jawa Tengah yang disiapkan oleh paslon Sudirman dan Ida. Pertanyaan ini dilontarkan Yasin karena pembangunan puskesmas merupakan wewenang pemerintah kota/kabupaten, bukan wewenang pemerintah provinsi.
Pasangan Petahana Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018, Ganjar Pranowo-Ida Fauziyah. (Medcom.id)
Menanggapi pertanyaan Yasin, Ida justru optimistis programnya itu justru bakal terselesaikan karena menurutnya pemerintah provinsi punya peran penting meskipun bukan wewenangnya. Lebih lanjut, Ida menjelaskan bahwa pemerintah provinsi bisa mendukung dalam berbagai bentuk, salah satunya melalui anggaran.
Paslon Sudirman Said dan Ida Fauziyah memperhatikan masalah kesehatan tersebut karena menurutnya jumlah fasilitas kesehatan masyarakat saat ini belum memenuhi standar yang seharusnya.
Meski debat berlangsung sangat panas, para pendukung dari kedua paslon terlihat lebih tertib ketimbang saat debat putaran pertama yang berlangsung di Semarang.
Yap, memang sudah selayaknya begitu, bukan, Millens? Sesuai tagline Pilgub Jateng tahun ini, “becik tur nyenengke” yang berarti harus menyenangkan. Akur? (Verawati Meidiana/E03)