Memangnya, seperti apasih
bongkoroti itu? Kalau menurut penjualnya, Rina, sebenarnya nggak jauh dengan
wedang roti yang bisa kamu temukan di pinggir jalan. Bedanya, bongkoroti diolah
dengan cara yang berbeda.

“Kalau wedang roti kan dibuat
dengan cara menuangkan santan ke roti, bongkoroti harus dikukus dulu. Jadi,
roti dan santan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus selama kurang lebih
15 menit,” cerita Rina pada Senin (13/1).

Karena dikukus, tentu saja tekstur
roti pada bongkoroti jadi jauh lebih kenyal. Aroma daun pisang yang khas juga
bikin rasa kuliner yang satu ini jadi semakin menggoda. Lebih dari itu, proses
pengolahannya jadi bikin kuliner ini jauh lebih awet dibandingkan dengan wedang
roti.

O ya, karena yang dijual Rina di Pasar Kuliner Jadul di Taman Menara Kudus ukurannya cukup besar, bongkorotinya
dibanderol Rp13 ribu per bungkus. Harganya layak banget dengan rasa nikmat yang
kamu dapatkan saat mencobanya, kok. Apalagi, kuliner ini statusnya sudah langka.
Jadi, bisa mencicipinya saja sudah termasuk hal yang nggak mudah dirasakan
kebanyakan orang, kan?

Selain bongkoroti, di festival ini kamu
juga bisa menemukan berbagai jenis kuliner tradisional lain yang statusnya juga
semakin jarang seperti sego jangkrik, cenil, intip ketan, getuk, dan lain-lain.
Pihak pengelola memang sengaja menyediakan kuliner-kuliner berstatus langka
tersebut.

“Kami pengin mengenalkan kembali
kuliner zaman dahulu ke generasi muda. Jadi stannya yang ikut memang harus
menjual makanan zadul,” ungkap koordinator festival ini, Antok sebagaimana
dinukil dari Sigijateng, Senin (13/1/2025).

O ya, festival yang digelar dua
kali setahun, tepatnya pada bulan Rajab dan bulan Sura penanggalan Jawa/Islam
ini biasanya buka dari 09.00 WIB sampai 22.00 WIB. Jadi, kamu bisa datang pada
pagi, siang, sore, atau bahkan malam.

Menarik banget ya Pasar Kuliner
Jadul di Taman Menara Kudus ini? Yuk kapan kita wisata kuliner ke sana? (Arie
Widodo/E10)

Inibaru.id – Indonesia
dikenal sebagai salah satu surga kuliner dunia. Sayangnya, banyak penganan
tradisional di sini yang semakin jarang untuk kita temukan. Salah satunya
adalah bongkoroti yang dulu mudah ditemukan di kawasan Pantura. Nah, kalau kamu
penasaran dengan jajanan tradisional yang satu ini, bisa lo mencarinya di
Pasar Kuliner Jadul di Taman Menara Kudus.

Festival kuliner jadul ini digelar dari
Minggu (12/1/2025) sampai Sabtu (18/1/2025) sebagai peringatan Ta’sis Menara Kudus
ke-490. Setidaknya, ada 25 stan penganan tradisional yang memeriahkannya. Salah satunya
adalah bongkoroti yang sudah semakin jarang kita temukan itu, Millens.

Di Festival Pasar Kuliner Jadul di Taman Menara Kudus, ada banyak kuliner tradisional yang sudah langka seperti bongkoroti.

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

Belum banyak yang tahu tentang profesi ini. Secara umum, prompt engineer adalah&nbsp;orang yang bertanggung jawab merancang dan mengoptimalkan instruksi (prompt) yang diberikan kepada platform AI agar menghasilkan respons yang relevan dan akurat.

Pekerjaan ini tentu relate dengan perkembangan masa kini, dimana AI memiliki serangkaian algoritma kompleks. Ia juga mampu menyerupai manusia dalam hal cara berpikir, belajar, dan mengambil keputusan. Maka dari itu, seorang "insinyur" dalam mengoperasikan AI sangat dibutuhkan.

Seorang prompt engineer nggak hanya dituntut menciptakan prompt yang efektif tetapi juga memastikan solusi yang dirancang tetap etis di tengah perkembangan pesat teknologi. Mereka harus mahir membaca potensi AI, mengidentifikasi risiko, dan terus beradaptasi. Lebih dari sekadar menulis, mereka merancang solusi inovatif untuk tantangan global. Hm, sepertinya bukan pekerjaan yang mudah, ya?

Menjadi seorang prompt engineer nggak harus menempuh pendidikan tertentu. Tapi yang pasti, profesi baru ini menuntut kreativitas tinggi. Prompt engineer harus mampu merancang instruksi logis dan menghasilkan keluaran yang sesuai harapan.

Tantangan lainnya, prompt engineer harus berkemauan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI yang sangat cepat. Modalnya tentu saja keterampilan, termasuk penguasaan bahasa pemrograman. Setidaknya dia harus memiliki pemahaman dasar tentang berbagai bahasa pemrograman, seperti Python, Java, JavaScript, dan C++.

Keterampilan yang nggak kalah penting adalah merancang dan menerapkan algoritma yang tepat serta efisien. Itu akan membantu pekerjaannya dalam pengembangan perangkat lunak.

Kamu pasti bertanya-tanya bagaimana prospek pekerjaan ini di masa depan? Jangan khawatir, Millens! Sekarang&nbsp;sudah banyak platform perekrut tenaga kerja yang membuka lowongan profesi ini, baik pekerja penuh maupun paruh waktu. Penawaran gajinya juga menggiurkan.

Di beberapa perusahaan teknologi besar, gaji seorang prompt engineer bisa mencapai angka enam digit sampai miliaran rupiah per tahun. Angkanya bervariasi tergantung pengalaman, kompleksitas proyek yang ditangani, dan perusahaan yang mempekerjakannya.

Sebagai contoh, Anthropic, perusahaan rintisan AI yang didukung Google mengiklankan gaji mencapai 335 ribu dolar AS untuk prompt engineer dan pustakawan cepat di San Francisco. Syaratnya, pelamar harus berjiwa kreatif dan suka memecahkan teka-teki.

Nah, kamu tertarik dengan profesi yang masih sangat baru ini? Nggak ada salahnya kamu mulai belajar dari sekarang mumpung belum banyak orang yang ada di bidang ini. Iya, kan? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id - Sekarang, pekerjaan kita bisa lebih mudah dengan bantuan AI alias kecerdasan buatan. Tapi, kita juga bisa makin merasakan kemudahan, kepraktisan, dan efisien dalam pekerjaan dengan mengotomatisasi AI tersebut, Millens. Itulah yang dikerjaan oleh para&nbsp;prompt engineer.

Seperti yang sudah kita tahu, perkembangan AI amat pesat, dengan penerapannya yang semakin luas dalam kehidupan sehari-hari hingga ke ranah industri besar. Tapi, terkadang hasil dari AI nggak selalu sesuai harapan. Ada kalanya hasilnya mengejutkan, bahkan nggak masuk akal. Nah, di sinilah peran prompt engineer menjadi kunci.

Tahun ini AI makin berkembang dan dimanfaatkan oleh orang-orang. Dari hal itu, muncullah profesi prompt engineer yang bertugas&nbsp;mengoptimalkan instruksi (prompt) yang diberikan kepada platform AI.

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

Kritik dari rakyat adalah bentuk pengawasan sosial yang sangat penting. Sebuah pemerintahan yang sehat memerlukan partisipasi aktif dari warganya, termasuk kritik yang membangun. Ketika pejabat melakukan kesalahan atau melanggar etika, kritik menjadi mekanisme yang dapat mengingatkan mereka agar kembali pada jalur yang benar. 

Dalam konteks ini, bukan rakyat yang harus merasa bersalah atau takut karena mengkritik, melainkan pejabat yang lalai yang seharusnya introspeksi dan meminta maaf atas kelakuannya yang mencederai kepercayaan publik.

Permintaan maaf dari pejabat yang melakukan kesalahan bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral dan politik kepada rakyat. Pejabat dipilih untuk melayani kepentingan umum, bukan untuk mengejar kepentingan pribadi.

Ketika kepercayaan yang diberikan oleh rakyat dikhianati, langkah pertama yang seharusnya dilakukan adalah mengakui kesalahan, meminta maaf, dan memperbaiki diri.

Sayangnya, masih banyak pejabat yang enggan mengakui kesalahan dan justru mencoba membungkam kritik dengan berbagai cara. Ada yang menanggapinya dengan sikap defensif, ada pula yang menganggap kritik sebagai ancaman. Padahal, dalam sebuah negara demokratis, suara rakyat adalah elemen utama dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.

Sebaliknya, rakyat harus terus diberdayakan agar berani bersuara. Pendidikan politik dan kesadaran akan hak-hak sipil perlu ditanamkan sejak dini, sehingga masyarakat nggak mudah diintimidasi oleh kekuasaan. Dengan rakyat yang kritis dan sadar akan haknya, para pejabat akan terdorong untuk bekerja lebih baik dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.

Kesimpulannya, rakyat nggak perlu merasa sungkan untuk mengkritik. Kritik yang disampaikan dengan cara yang benar adalah wujud kecintaan terhadap negeri. Pejabat yang menyimpanglah yang harus meminta maaf karena mereka telah mengkhianati kepercayaan rakyat.&nbsp;

Kalau menurutmu, bagaimana kritik kepada pejabat harus disampaikan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Sebagai bagian dari negara demokrasi, rakyat memiliki hak penuh untuk menyampaikan kritik kepada para pejabat. Kritik bukanlah tindakan subversif atau bentuk permusuhan, melainkan wujud kepedulian terhadap jalannya pemerintahan. Lagi pula, menyampaikan kritik kepada pejabat dijamin konstitusi.&nbsp;

Jika ada pejabat yang menyimpang dari tugasnya, menyalahgunakan wewenang, atau bahkan merugikan kepentingan publik, rakyat nggak seharusnya merasa takut atau sungkan untuk bersuara.

Negara yang kuat adalah negara yang menjunjung tinggi suara rakyat dan memiliki pejabat yang berani mengakui kesalahan serta bertanggung jawab penuh atas tindakannya.

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

Si-Manis Mart di Grobogan merupakan hasil inisiasi PT BPR BKK Purwodadi dan Pemerintah Kabupaten Grobogan, serta bagian dari upaya mereplikasi model serupa yang sudah lebih dahulu dioperasikan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah di Pasar Bulu dan Pasar Karangayu, Kota Semarang.  

“Si-Manis Mart ini baru ada di tiga tempat. Dua di Kota Semarang, satu ada di Grobogan. Kami berterima kasih dengan BPR BKK Purwodadi yang sudah mendirikan,” jelasnya.

Dia berharap konsep toko ini dapat direplikasi di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, agar setiap daerah memiliki setidaknya satu Si-Manis Mart yang berfungsi sebagai stabilisator harga, khususnya untuk komoditas volatile food.  

“Dengan hadirnya lebih banyak toko seperti ini, diharapkan kestabilan harga di tingkat pasar dan masyarakat dapat terus terjaga,” tegas Nana.  

Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni menambahkan bahwa selain menjaga stabilitas harga, BKK Si-Manis Mart juga akan menjadi mitra bagi para petani lokal. Toko ini akan membeli hasil panen petani, kemudian mendistribusikan atau mencarikan pembeli, sehingga nilai tukar petani tetap terjaga.  

“Kita harapkan, BKK Si-Manis Mart ini dapat menjaga kestabilan harga di pasar maupun di kalangan masyarakat,” kata dia.

Kalau menurutmu, apakah keberadaan Si-Manis Mart ini cukup efektif mencegah inflasi, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meresmikan toko modern BKK Si-Manis Mart di kompleks Pusat Kuliner Banyuono, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Selasa (14/1/2025). Kehadiran toko ini bertujuan menjaga stabilitas harga sekaligus mengendalikan inflasi di daerah setempat.

Nana menjelaskan bahwa nama Si-Manis merupakan akronim dari “inflasi semakin harmonis”. Toko ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok, mulai dari buah-buahan, sayuran, hingga sembako, yang diharapkan mampu memotong rantai distribusi dan menjaga harga tetap terjangkau.  

“Kami meresmikan BKK Si-Manis Mart di Grobogan. Tadi kita lihat di dalam toko ini memang cukup lengkap. Mulai buah-buahan, sayuran, hingga sembako,” kata Nana di sela acara peresmian.  

Mengusung konsep toko modern, Si-Manis Mart diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah untuk memperpendek rantai distribusi sehingga kesejahteraan petani lokal lebih terjamin.

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

Tapi, karena keberadaannya ada di
sebuah wilayah di Jawa Tengah dengan penduduk mayoritas penutur Bahasa Jawa,
tentu saja mustahil jika asal-usul Desa Gamer di Kota Pekalongan terkait dengan
istilah ‘gamer’ dalam Bahasa Inggris. Terkait hal ini, situs Kota Pekalongan
punya informasi terkait dengan sejarah asal-usul penamaan Desa Gamer ini.

Jadi begini, nama desa tersebut
bukanlah Gamer sejak dulu. Awalnya, des aini bernama Ngamerto yang terinspirasi
dari nama hutan (alas) Ngamarta yang banyak disebut dalam cerita pewayangan. Entah
bagaimana ceritanya, lama-lama warga setempat menyebut Ngamerto sebagai Gamer
saja dan akhirnya nama ini pun menggantikan nama asli desa tersebut.

Yang pasti, sebelum 1990, Desa Gamer
masih masuk wilayah Kabupaten Batang. Perubahan status administrasi membuatnya
masuk wilayah Kota Pekalongan dan status pemerintahannya pun berubah jadi
Kelurahan Gamer, Millens.

Terkait dengan Alas Ngamarta, belum
ada bukti apakah memang hutan yang kerap disebut dalam cerita pewayangan memang
benar-benar berlokasi di Desa Gamer atau nggak. Yang pasti, dalam acara
pewayangan, kabarnya Pandawa Lima cukup kesulitan membabat Alas Ngamarta karena
banyaknya jin dan mahluk halus bersarang di sana.

Tapi, berkat kesaktian mereka,
Pandawa Lima berhasil membabat alas tersebut dan akhirnya mendirikan Kerajaan
Amarta, deh.

Nggak disangka ya, Millens,
ternyata nama Desa Gamer di Kota Pekalongan justru terkait dengan sebuah hutan
di cerita pewayangan! (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Di Indonesia, bukan hal aneh melihat
desa dengan nama yang menarik dan unik. Salah satu di antaranya adalah Desa Gamer
di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Kepikiran nggak dari mana sih asal-usul
penamaan desa ini?

Desa Gamer bisa kamu temukan di Kecamatan Pekalongan Timur.
Lokasinya sekitar 4 kilometer ke arah timur dari pusat kota Pekalongan atau di
tengah-tengah antara Kota Pekalongan dan Kota Batang. Karena berada di
tengah-tengah dua kota, wajar jika desa ini cukup ramai.

Keberadaan Desa Gamer mulai viral
dalam beberapa tahun belakangan tentu saja karena namanya sesuai dengan istilah
‘gamer’ dalam Bahasa Inggris yang juga semakin populer semenjak banyaknya
gim-gim menarik yang bisa dimainkan dalam ponsel pintar atau dalam konsol. Banyak
warganet yang sengaja berfoto di depan sekolah yang ada di Desa Gamer seperti
SDN 1 Gamer dengan takarir yang menunjukkan kalau seolah-olah sekolah tersebut
adalah tempat di mana banyak gamer andal dididik, Millens.

Apakah nama Desa Gamer di Kota Pekalongan terkait dengan istilah orang-orang yang bermain gim? Begini faktanya.

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

Inibaru.id &ndash; Pasangan nomor urut 1, Ganjar-Yasin dinyantakan unggul dari pasangan nomor urut 2, Sudirma-Ida. Hasil ini berdasarkan rekapitulasi perhitungan suara dan penetapan Pilgub Jateng yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah pada Minggu, (8/7/2018).
Ketua KPU Jateng Joko Purnomo mengatakan proses rekapitulasi suara di Kantor KPU Jateng berjalan lancar. Saksi yang hadir juga sudah menyatakan menerima atas perolehan hasil perhitungan suara dari kedua pasangan tersebut.
&ldquo;Jumlah seluruh suara sah 17.630.687 suara dan jumlah suara tidak sah 778.805 suara,&rdquo; ujar Joko Purnomo saat memimpin rapat pleno.
Seperti ditulis Detik.com, Minggu (8/7) pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin yang diusung PDIP, Demokrat, PPP, Nasdem, Perindo, dan Golkar mendapatkan 10.362.694 suara atau setara 58,78 persen. Sementara itu, pasangan nomor urut 2 yang diusung Gerindra, PKB, PKS, dan PAN mendapatkan 7.267.993 suara atau setara 41,22 persen.
Janji Kampaye
Dengan terpilihnya Ganjar-Yasin, masyarakat tentunya berharap janji-janji yang diungkapkan pasangan nomor urut 1 saat kampanye dapat diwujudkan pada pemerintahan mereka nanti. Salah satu janji kampanye yang digaungkan Ganjar-Yasin saat kampanye adalah menekan angka pengangguran di Jawa Tengah seperti ditulis Tirto.id (3/5).
Ganjar menyatakan janji tersebut dalam Debat Terbuka Pilgub Jawa Tengah Tahap Kedua yang diselenggarakan KPU Jateng di Hotel Best Western, Surakarta pada Kamis (3/5). Diketahui, pria berambut putih itu menjelaskan salah satu cara untuk menekankan angka pengangguran di Jawa Tengah ialah dengan meningkatkan investasi daerah itu. Ganjar mengklaim, Jawa Tengah selama ini menjadi provinsi dengan tingkat penanaman modal dalam negeri (PMDN) tertinggi.
&ldquo;Kami akan undang investor. Investasi dibuka dengan mempermudah perizinan. Menggampangkan pelayanan,&rdquo; ujar Ganjar.
Selain itu, pasangan nomor urut satu itu juga berjanji akan memprioritaskan pemberdayaan pelaku usaha kecil dan mikro. Hal itu dilakukan dengan cara mengembangkan pelaku usaha kecil dan mikro mandiri melalui pelatihan dan kemudahan akses permodalan.
Semoga hal tersebut bisa terwujud ya Millens agar angka pengangguran di Jawa Tengah bisa dipangkas kalau bisa sih sampai habis.
Selamat, Pak. Kalau sudah terpilih nanti, jangan lupa janji kampanyenya ya, Pak. (IB11/E04)

Hasil rekapitulasi perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Ganjar-Yasin dinyatakan unggul atas lawannya Sudirman-Ida pada Minggu, (8/7/2018). Agar nggak lupa, catat janji kampanye Ganjar-Yasin berikut!

Ganjar-Yasin Unggul, Ingat Janji Kampanye Berikut

Inibaru.id &ndash; Sejumlah lembaga survei yang melakukan hitung cepat Pilgub Jateng pada Rabu (27/6/2018) menyatakan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin unggul dari lawannya, Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Hasil hitung cepat yang dilakukan Indobarometer, Ganjar-Yasin mengumpulkan 56,74 persen suara, sedangkan Sudirman-Ida hanya memperoleh 41,42 persen suara.
Menanggapi hasil hitung cepat tersebut, Ganjar mengaku terharu dengan hasil itu. Ganjar menyampaikan perasaannya melalui akun Instagram pribadinya.
&ldquo;Kami bangga, kami terharu, karena bisa melaksanakan pesta demokrasi dengan baik-baik dan kita tetap bersaudara ya. Sampai ketemu lagi, dukung kami, kritik kami, berikan masukan kami untuk Jawa Tengah yang lebih baik, transparan, yang bersih, yang melayani. Matur nuwun.&rdquo;
Pada Rabu (27/6/2018) pukul 16.20 WIB, Ganjar dan pasangannya, Taj Yasin diketahui menyambangi Kantor Sekretariat DPD PDIP Jawa Tengah. Saat tiba, keduanya langsung dieluk-elukkan dan digendong para relawan. Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga mengatakan bila dirinya siap mengakomodasi program-program yang dirancang Sudirman-Ida.
&ldquo;Banyak ide-ide brilian dari Pak Dirman dan Mbak Ida yang akan kami akomodasi. Kami juga akan belajar dari beliau untuk bisa dimasukkan program-program di Jawa Tengah. Saya kira program mereka banyak yang bagus,&rdquo; tutur Ganjar seperti yang ditulis Tribunnews.com, Kamis (28/6).
Pasangan yang diusung PDIP, Golkar, Demokrat, dan Nasdem ini pun langsung bertolak ke Jakarta pada Kamis (28/6) untuk menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno. &ldquo;Saya mau melaporlah, kan anak buah, tapi belum tahu kan. Kalau hari ini saya belum tahu, saya minta jadwal, kalau bisa ya hari ini, mumpung saya di Jakarta,&rdquo; ucap Ganjar di Gedung KPK Kuningan, Jakarta. (IB15/E04)

Ganjar mengatakan siap mengakomodasi program positif lawannya, Sudirman Said yang direncanakan untuk Jawa Tengah bila dirinya benar-benar terpilih nanti.

Bila Resmi Terpilih, Ganjar Siap Mengakomodasi Program Sudirman Said

Inibaru.id &ndash; Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Sudirman Said meminta publik untuk bersabar menunggu pengumuman resmi hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Juli mendatang. Ini diungkapkannya menyusul hasil beberapa lembaga survei hitung cepat menyebut rivalnya, Ganjar Pranowo-Taj Yasin unggul dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2018.
&ldquo;Hitung cepat itu memperkirakan hasil, dan hasil aslinya dari seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) digabung kelurahan, kecamatan, kabupaten, dan provinsi.&rdquo; ujar Sudirman di Hotel Grasia.
Sejumlah lembaga survei telah mengeluarkan rilisnya mengenai hasil hitung cepat Pilgub Jawa Tengah pada hari yang sama dengan pemungutan suara, Rabu (27/6/2018). Salah satu lembaga survei yang menyatakan Ganjar-Yasin unggul yakni Saiful Muljani Research &amp; Consulting (SMRJ).
Berdasarkan hasil survei SMRC, Ganjar-Yasin memperoleh 58,34 persen suara, sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh 41,66 persen suara seperti dihimpun Kompas.com, Kamis, (28/6). Mereka mengambil sampel dari 400 TPS dengan metode stratified systematic sampling dan 300 pemilih dengan metode stratified cluster random sampling sehingga menemukan hasil tersebut.
Pihak Sudirman Said mengungkapkan ada dugaan pelanggaran yang terjadi saat Pilkada. Kendati demikian, lelaki yang kerap disapa SS itu mengaku proses demokrasi di Jawa Tengah berjalan baik. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada relawan, koalisi partai pendukung, serta masyarakat yang ikut menjaga lancarnya proses demokrasi.
&ldquo;Ini bagi kami Pilkada yang rawan, partai kerja keras. Terus terang dalam keadaan kami yang tidak punya uang ini relawan kami berperan luar biasa. Mereka mencetak spanduk, stiker sendiri. Kalau dikatakan skor berapa pun oleh hitung cepat, maka itu kerja keras hasil perpaduan struktur partai dan relawan yang luar biasa. Jadi, kami berterima kasih pada keduanya,&rdquo; tutur Sudirman.
Siapapun yang menang nanti, semoga pemimpin yang terpilih dapat membawa Jawa Tengah agar lebih baik lagi. Bukan begitu, Sobat Millens? (IB15/E04)

Sejumlah lembaga survei hitung cepat menyebut Ganjar Pranowo-Taj Yasin unggul atas Sudirman Said-Ida Fauziyah. Kendati begitu, Sudirman meminta publik untuk menunggu hasil resmi dari KPU Jateng.

Sudirman Imbau Publik untuk Tunggu Pengumuman Resmi Hasil Pilkada

Inibaru.id &ndash; Ada yang berbeda di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 yang berada di RT 01 RW 01, Petodanan Utara, Proyonanggan Tengah, Kabupaten Batang. Nggak seperti TPS pada umumnya, TPS ini punya cara yang unik untuk menarik minat warga dalam memberi hak suara. Dengan tembok yang dicat warna-warni, bendera berbagai negara, bola-bola kecil, serta jaring yang terbuat dari rafia menyerupai gawang, nuansa Piala Dunia 2018 begitu terasa di TPS ini.
Riyanto selaku Ketua TPS 8 mengungkapkan hiasan itu bertujuan untuk menyemarakkan gelaran Piala Dunia 2018 sekaligus menarik antusiasme warga.
&ldquo;Kemeriahan gelaran Piala Dunia yang masih berlangsung saat ini menjadi perhatian masyarakat. Untuk itu, pemilihan tema nuansa Piala Dunia kami gunakan untuk menghias TPS 8 ini sekaligus untuk mendatangkan antusias pemilih,&rdquo; tutur Riyanto seperti ditulis Tribunnews.com, Rabu (27/6/2018).
Riyanto mengatakan dana untuk menghias TPS itu diperoleh dari sumbangan warga yang jumlahnya mencapai Rp 1 juta. Menurut Riyanto, antusiasme warga Petodanan Utara untuk menyaksikan Piala Dunia sangat tinggi sehingga dipilihlah tema ini.
Dekor yang unik tersebut terbukti meningkatkan minat warga untuk memilih karena hingga pukul 11.00 WIB partisipan pemilih telah mencapai 80 persen dari total DPT sebanyak 494.
Irawan sebagai Ketua RT 01/RW 01 mengaku minat warga untuk memilih memang meningkat.
&ldquo;Iya, ini menjadi hal yang berbeda, apalagi sebagian besar warga sekitar gemar bola sehingga warga juga tertarik datang,&rdquo; ujarnya.
Wah, menghias TPS rupanya memiliki imbas yang positif untuk meminimalisasi angka golongan putih ya, Millens. Keren dah! (IB15/E04)

Untuk meningkatkan minat warga dalam Pilkada 2018, TPS di Kabupaten Batang ini menghias tempat mereka dengan aksesori ala Piala Dunia 2018. Wah, gimana tuh?

Tarik Minat Warga, Salah Satu TPS di Batang Dipenuhi Atribut Piala Dunia

Inibaru.id &ndash; Rabu, 27 Juni 2018 adalah harinya masyarakat Indonesia untuk berdemokrasi ria. Ini karena Indonesia sedang menunaikan hajat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang diikuti 171 daerah. Masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk menentukan pilihannya di hari tersebut.
Sesuai dengan Pilkada pada umumnya, saat pemungutan suara kamu harus melakoni beberapa langkah dalam memilih. Salah satu langkahnya adalah mencelupkan salah satu jari ke tinta yang disediakan. Hal itu ditujukan untuk keamanan agar nggak ada pemilih yang mencoblos dua kali.
Eits, tapi kalau diperhatikan, tinta yang disediakan panitia itu selalu berwarna ungu ya, Millens. Mengapa panitia nggak memilih warna lain seperti merah muda atau hitam?
Menukil dari Ayobandung.com, Rabu (15/2/2017), warna ungu ini dipilih karena akan meninggalkan noda coklat atau hitam akibat kandungan kimia perak nitrat di dalamnya. Zat tersebut akan melekat kuat pada permukaan kulit meskipun terpapar udara atau sinar matahari seharian.
Dalam penelitian yang dilakukan sejumlah pakar farmasi di India yang dibukukan dalam World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, disebutkan kandungan perak nitrat dalam tinta umumnya sebesar 10-18 persen. Semakin tinggi kadarnya, semakin lama hilangnya. Secara umum, bahan kimia untuk tinta ini bisa bertahan selama satu hari.
Perlu kamu ketahui, perak nitrat kali pertama&nbsp;ditemukan Albertus Magnus pada abad ke-13. Pada awalnya, dia mendokumentasikan kemampuan asam nitrat untuk memisahkan emas dan perak dengan melarutkan perak tersebut. Magnus mencatat larutan yang dihasilkan dari perat nitrat dapat menghitamkan kulit.
Kendati begitu, tenang saja karena tinta celup yang digunakan di Indonesia sudah dijamin aman kesehatannya dan halal 100% dari MUI. Kamu juga nggak perlu mencelupkan seluruh jarimu, kok. Cukup ujungnya saja.
Jadi, pemilihan tinta berwarna ungu ini bukan tanpa sebab ya, Millens. Noda yang ditinggalkannya bisa menandai kalau seseorang sudah mencopblos. Hayo, sudahkan jarimu berwarna ungu hari ini? (IB07/E04)

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa tinta Pemilu itu berwarna ungu? Kalau pernah, coba deh simak ulasan berikut.

Kenapa Sih Tinta Pemilu Selalu Berwarna Ungu?

Inibaru.id &ndash; Nggak terasa, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 sudah di depan mata nih, Millens. Sebanyak 171 daerah di Indonesia bakal melaksanakan Pilkada pada 27 Juni 2018. Salah satu daerah yang menggelar pesta demokrasi adalah Jawa Tengah.
Yap, provinsi yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa itu mempunyai hajat besar yakni Pemilihan Gubernur (Pilgub) untuk periode 2018-2022 mendatang. Selain Pilgub, enam daerah di Jawa Tengah juga menyelenggarakan Pemilihan Bupati (Pilbup) dan satu daerah melaksanakan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot). Tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kudus, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Temanggung.
<img src="/nuploads/1/infografik%20pilkada.jpg" alt="" width="588" height="832" />
<code>Infografik Pilkada Jawa Tengah. (Inibaru.id/Nafis Ghifary)</code>
Berdasarkan data dari Kpu.go.id, jumlah pemilih tetap Pilkada tahun 2018 ini mencapai 27.068.125 jiwa. Jumlah tersebut meliputi 13.478.821 pemilih laki-laki dan 13.589.304 pemilih perempuan. Itu merupakan total jumlah pemilih yang berasal dari 35 kabupaten/kota, dengan 573 kecamatan, dan 8.559 desa/kelurahan, Millens.
Nah, dari jumlah itu, tercatat sebanyak 1.451.268 adalah pemilih pemula. Mereka terdiri atas laki-laki 745.192 pemilih dan perempuan sebanyak 708.076 pemilih. Wah, lumayan banyak juga ya.
Pemilih pemula itu perlu mendapat pemahaman mengenai Pilkada. Ini dianggap penting untuk memberikan informasi kepada mereka apa saja yang harus dilakukan saat pemungutan suara nanti.
Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Jateng Diana Arianti mengatakan pihaknya sudah memberikan sosialisasi kepada pemilih pemula lewat program "KPU Goes to Campus&rdquo;. Hal itu digunakan untuk menjaring pemilih pemula supaya menggunakan hak pilihnya di Pilkada Serentak 2018.
"Kami punya program KPU Goes to Campus untuk meningkatkan pemilih pemula supaya menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Jateng," ujar Diana.
Sudah mempunyai hak suara, sudah mendapat sosialisasi, pemerintah juga sudah menjadikan Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 sebagai libur nasional, kurang apa lagi? Jadi, yuk mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.
Bagi kamu yang tinggal di daerah lain, bisa kok mencoblos di daerah tempat tinggalmu. Kamu tinggal memperlihatkan formulir A-5 dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke TPS tujuan. Jangan lupa mencoblos ya! (IB18/E04)

Warga Jawa Tengah akan berpesta demokrasi ria termasuk para pemilih pemula. Yuk, tengok persiapannya.

Pemilih Pemula dalam Pusaran Pilkada Jateng 2018

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Sebanyak 171 daerah di Indonesia bakal menggelar pesta demokrasi pada 27 Juni mendatang. Untuk memberikan keleluasaan bagi masyarakat, pemerintah menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Libur Nasional. Hal ini diperkuat dengan keluarnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 14 Tahun 2018.
"Presiden sudah menandatangani keputusan tersebut," ujar Staf Khusus Kepresidenan bidang komunikasi Johan Budi Saptopribowo seperti ditulis Kompas.com, Senin (25/6/2018).
Peraturan tentang hari libur nasional saat pemungutan suara ini sudah pernah diterapkan pada Pilkada Serentak sebelumnya, yakni pada 2015 dan 2017.
Saat Pilkada 2015, libur nasional ditetapkan dengan keppres tersendiri, yakni Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2015 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wail Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati ,serta Wali Kota dan Wakil Walikota Tahun 2015 sebagai Hari Libur Nasional.
Ini juga diberlakukan pada Pilkada 2017. Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Tuh Millens, sudah diliburkan. Jadi, jangan sampai nggak mencoblos ya. (IB07/E04)

Presiden resmi meliburkan aktivitas pada 27 Juni 2018 yang merupakan pelaksanaan Pilkada serentak. Hal ini ditujukan agar masyarakat memiliki kesempatan yang luas untuk menggunakan hak pilihnya.

Pilkada Serentak 27 Juni 2018 Resmi Jadi Libur Nasional

Inibaru.id &ndash; Media sosial memang nggak bisa dianggap sebelah mata, apalagi pada masa-masa politik seperti sekarang. Terbukti, sejumlah kandidat melakukan aksi kampanye di media sosial. Tujuannya nggak lain adalah menggaet massa terutama kaum millenials yang nggak bisa lepas dari gawai.
Tentu saja ada yang merasa senang tapi ada yang malah terganggu dengan aktivitas tersebut. Nah, salah seorang pengguna aktif media sosial Trias Haprimita menceritakan pendapatnya mengenai hal ini. Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosiologi Universitas Brawijaya itu menganggap Pilkada yang digelar dalam waktu dekat ini menjadi ajang untuk menyasar pemilih pemula yakni anak muda. Jadi, dia merasa nggak terganggu.
&ldquo;Kampanye di media sosial itu wajar, tapi tergantung isi kampanyenya. Kalau tidak mem-blow up berita-berita hoax itu akan baik-baik saja. Justru, media sosial itu jadi wadah yang signifikan buat mereka berkampanye,&rdquo; papar Trias.
Trias menambahkan, dia tidak terganggu dengan adanya kampanye di media sosial lantaran hal tersebut justru membantunya untuk mengenal pasangan calon terkait program dan background mereka.
<img src="/nuploads/60/nasional%20kompas%20com.JPG" alt="" width="839" height="421" />
<code>Maraknya kampanye di sosial media. (Kompas.com)</code>
Nggak jauh berbeda dengan Trias, Abdul Sayyid juga merasa nggak terganggu dengan adanya kampanye itu.
&ldquo;Zaman sekarang, kampanye Pilkada di media sosial itu sudah menjamur. Kendati begitu, saya tidak merasa terganggu karena di media sosial siapa saja bebas melakukan aksinya,&rdquo; ujar Mahasiswa Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu.
Berbeda dari Trias dan Abdul, M Rifqi berpendapat sebaliknya. Dia melihat kampanye Pilkada di media sosial itu adalah ajang untuk pencitraan.
&ldquo;Memang banyak kampanye Pilkada di media sosial, tapi lebih baik mereka bisa terjun langsung untuk berinteraksi dengan masyarakat atau melakukan blusukan,&rdquo; tandasnya.
Rifqi menambahkan, blusukan tersebut justru bisa membuat calon pemimpin lebih mengenali masyarakatnya dengan baik. Dengan begitu, masyarakat juga bisa mengenali calon pemimpinnya dan menjatuhkan pilihannya dengan calon yang dianggapnya sesuai dengan keinginannya.
Media sosial memang memiliki andil yang besar di era sekarang ini. Kamu bisa memperoleh beragam informasi dari situ. Eits, tapi ingat ya kamu harus mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Jangan sampai kamu terjerumus percaya dengan kampanye-kampanye yang nggak terbukti kebenarannya.
Selamat berpesta demokrasi, Millens. Jangan golput ya! (Hayyina Hilal/E04)

Jelang Pilkada 2018, beragam kampanye politik yang digaungkan para kandidat terdengar dari semua penjuru termasuk media sosial. Em, kamu terganggu atau nggak sih? 

Kampanye di Media Sosial, Bosan Nggak Sih?

Inibaru.id - Pilkada 2018 ini memiliki arti yang penting bagi masyarakat Indonesia. Ini karena Pilkada menjadi momen menentukan pemimpin lima tahun ke depan. Karena itu, sebagian dari mereka sudah mempelajari seluk beluk calon pemimpinnya dan menaruh hati pada calon tertentu, bahkan sudah sejak lama.
Hal ini diakui salah seorang pemilih tetap Faqih Sulthan. Faqih mengatakan sudah mantap memilih calon pemimpin pada Pilkada serentak nanti.
&ldquo;Antusias dong, ada jagoanku,&rdquo; ujar Faqih penuh semangat.
Sebelum memilih, Faqih mengungkapkan dia mencari tahu berbagai informasi tentang calon pemimpin tersebut. Selain itu, dia juga memperhatikan program-program yang diusung para pasangan calon (paslon). Dari situlah Faqih akhirnya memantapkan pilihannya pada salah satu paslon yang sesuai dengan kriteria pemimpin yang dia inginkan.
&ldquo;Aku sudah punya pilihan. Track record-nya bagus menurutku, pernah membongkar mafia BUMN khusus kasus tambang Freeport. Dia mengusung program pemerintahan yang adil dan anti korupsi,&rdquo; jelas Faqih.
Setali tiga uang dengan Faqih, Elsanti Andalusia juga sudah memantapkan keputusannya untuk memilih salah satu calon pemimpin untuk Pilkada 2018 nanti.
&ldquo;Aku lihat dari rekam jejaknya, partai pengusung, sampai rekam jejak kader partai pengusung,&rdquo; ujar perempuan yang akrab disapa Elsa ini.
Elsa menyadari peran pentingnya dalam kesuksesan Pilkada nanti. Menurut Elsa, sebagai warga Indonesia yang memiliki hak untuk memilih, generasi muda memiliki tanggungjawab untuk mendukung atau mengkritisi setiap kebijakan yang dibuat pemimpin. Karena itulah dia nggak mau sembarangan memilih pemimpin.
&ldquo;Harus menganalisis sedini mungkin calon mana yang bakal dipilih. Seperti jargon orang jawa, harus diperhatikan bibit, bebet, bobotnya,&rdquo; terang Elsa.
Elsa mengungkapkan, calon pemimpin yang dibutuhkan masyarakat adalah pemimpin yang memiliki ilmu, ketagasan, dan pengalaman yang cukup dalam memberantas korupsi.
Wah, Faqih dan Elsa sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari tuh, Millens. Kalau kamu gimana? Ingat lo, jangan sembarangan coblos. He-he (Putri Rachmawati/E04)

Menjelang Pilkada, sebagian orang sudah menentukan pilihannya. Bahkan, mereka sudah menyiapkan pilihanny sejak lama. Begini cerita beberapa orang yang sudah punya jagoan untuk Pilkada nanti.

Kata Mereka yang Sudah Punya "Jagoan" untuk Pilkada

Inibaru.id &ndash; Tinggal menghitung hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) segera terlaksana ya, Millens. Bagi mereka yang sudah mengikuti pesta demokrasi beberapa kali mungkin Pilkada ini dianggap biasa saja. Namun, bagi para pemilih pemula bisa saja hal itu menjadi suatu yang luar biasa.
Salah seorang pemilih pemula asal Kabupaten Wonosobo, Iqbal, tampak antusias menyambut Pilkada kali ini. Menurut Iqbal, Pilkada adalah hal yang penting bagi seorang warga negara sehingga dia tertarik untuk terlibat di dalamnya.
Pelajar SMA Negeri 1 Mojotengah, Wonosobo itu mengaku sudah mengetahui syarat dan tata cara Pemilu. Dia mengetahuinya dari sosialisasi yang diadakan di sekolahnya. Nggak tanggung-tanggung, pelajar 17 tahun itu bahkan sudah menentukan kandidat mana yang bakal dia pilih, lo.
&ldquo;Dalam menentukan pilihan di Pilkada, saya mempertimbangkan visi dan misi masing-masing kandidat. Saya juga menilai bagaimana cara mereka berdialog dengan rakyat,&rdquo; kata Iqbal kepada Inibaru.id.
<img src="/nuploads/59/sindonews%202.jpg" alt="" width="763" height="508" />
<code>Sebagai warga negara&nbsp; dan sudah memenuhi syarat, kita wajib berpartisipasi dalam Pemilu. (Sindonews.com)</code>
Hal itu hampir sama dengan yang dilakukan Syifa. Pelajar di Pondok Modern Darul Falach, Kabupaten Temanggung itu juga mengatakan sudah tahu syarat dan tata cara Pemilu. Menurut Syifa itu penting karena Pilkada adalah ajang penentuan nasib rakyat dan negara untuk lima tahun ke depan sehingga dirinya harus mengetahui tata caranya sebelum memilih. Syifa bahkan mengubgkapkan sudah mendapat pengetahuan tentang Pemilu sejak duduk di bangku SMP, lo.
<img src="/nuploads/59/adeyasin.neyy.jpg" alt="" width="876" height="658" />
<code>Mencelupkan jari ke tinta menjadi tanda kalau kamu sudah memilih. (Adeyasin.net)</code>
&ldquo;Dulu pernah mendapat tugas kelompok mata pelajaran IPS. Disuruh untuk mengikuti Pemilu dari awal sampai akhir penghitungan suara. Tugas itu juga termasuk dokumentasi dan wawancara dengan petugas Pemilu. Jadi ya sudah tahu,&rdquo; kata gadis asal Bekasi itu.
Sama seperti Iqbal, Syifa juga sudah mengantongi nama untuk coblosan nanti. Syifa mengatakan, sepak terjang kandidat di masyarakat adalah hal yang dia jadikan patokan dalam memilih.
Wah wah wah, antusias sekali ya adik-adik ini. Kamu jangan sampai kalah semangat dengan mereka ya, Millens. (Mayang Istnaini/E04)

Pengalaman pertama biasanya menjadi momen yang nggak terlupakan. Begitu juga dengan pengalaman pertama dalam memilih kepala daerah. Berikut cerita para pemilih pemula.