Inibaru.id - Roti ganjel rel mungkin nggak sepopuler lunpia atau bandeng presto yang jadi oleh-oleh khas Kota Semarang. Lalu kenapa sih kuliner yang satu ini nggak banyak dikenal? Atau jangan-jangan kamu sendiri nggak tahu apa itu roti ganjel rel?
Dulu, roti ganjel rel menjadi kudapan favorit masyarakat pada era kolonial. Karena teksturnya padat dan agak keras, roti ini ampuh untuk mengganjal perut yang keroncongan. Bahan pembuatnya dari tepung singkong, gula jawa, kayu manis, dan biji wijen. Tepung ketela inilah yang membuat roti bantat dan agak keras.
Eits tapi ganjel rel versi sekarang punya tekstur lebih lembut lo. Salah satu produsen ganjel rel di Kota Semarang adalah Aunil Fadlilah. Dia menamai produknya dengan Gandjel Rel Dugderan Masjuki.
“Ganjel rel lawas punya tekstur bantat dan seret, saya modifikasi agar taste-nya tetep ganjel rel tapi teksturnya agak lembut,” ungkapnya.
Perempuan 43 tahun ini mengaku punya latar belakang keluarga yang mahir membuat aneka jajanan. Nggak heran, kini dirinya punya toko roti dengan produk unggulan berupa roti ganjel rel. Biar menarik pembeli, dia melakukan beberapa pembaruan.
“Banyak yang bilang ganjel rel begini-begini saja, lalu saya modifikasi jadi Gandjel Rel Pie, Gandjel Rel Krezz, dan lainnya,” ungkap ibu tiga anak tersebut.
Akhirnya, sejak tiga tahun lalu dirinya memodifikasi ganjel rel yang berupa kue basah menjadi versi pie yang lebih kering. Selain itu, ada pula Gandjel R el Krezz berupa kue kering dengan cita rasa ganjel rel. Selain lebih diterima lidah milenial, keduanya punya daya tahan yang lebih lama dibanding roti ganjel rel biasa.
Oh ya, Aunil mengklaim nggak menambahkan pengawet apapun dalam produknya lo, Millens! Dia khawatir jika pengawet akan mengubah cita rasa kue buatannya. Menurut perempuan asli Semarang ini, Gandjel Rel Original bisa bertahan tujuh hari, sedangkan dalam bentuk pai bisa bertahan dua hari lebih lama.
Dari semua produk ganjel rel Aunil, Gandjel Rel Krezz-lah yang paling lama awetnya yaitu tiga bulan. Nggak heran jika kue garing ini paling disukai pembeli. Karena mempertimbangkan daya tahan, Aunil hanya membuat Gandjel Rel Original dan modifikasinya hanya jika ada pesanan.
Selain itu, Aunil lebih dulu menyediakan premix atau racikan bahan ganjel rel. Pembeli tinggal menambahkan telur dan mentega saja. Banyak pemilik toko kue yang menjadi pelanggannya. Hm, apa Aunil nggak takut merusak pasaran produk jadi buatannya?
Baca Juga:
Mengganjal Perut dengan Kue Ganjel rel“Saya ndak takut merusak pasaran. Biar orang bisa bikin ganjel rel sendiri di rumah, biar semakin dikenal,” kata Aunil yang bikin saya salut.
Wah, tekat Aunil untuk melestarikan makanan kuno Semarang ini patut diacungi jempol ya? Kalau kamu tertarik beli matang apa bikin sendiri nih, Millens? He (Zulfa Anisah/E05)
Gandjel Rel Dugderan Masjuki
Kios : Relokasi Pasar Johar Blok F no 8
Harga : Rp 3.000 – Rp 30.000
IG : Gandjelrel Dugderan
FB : Oemah gandjelrel