Inibaru.id - Susu buah. Yup, itulah bisnis yang dilakoni pasangan istri-suami Heni Afsari dan Baharudin. Usaha itu cukup menjanjikan, lo. Kenapa? Susu buah sudah biasa ditemui dan dinikmati di banyak tempat. Tapi susu buah dengan brand H & B Time di Jalan Slamet Riyadi, Gayamsari, Kota Semarang itu susu buah sehat yang diolah tanpa pengawet dan low sugar. Jadi, susu ini pas buat kamu yang mengonsumsi sedikit gula. Nggak hanya itu, Millens, variasi buah mangga, anggur, dan lain-lain juga berasal dari buah yang masih segar.
Dilansir dari jpnn.com (12/1/2018), Baharudin sebenarnya sudah mempunyai gerai susu buah di Bandung dan Jakarta dengan nama “Klinik Susu”. Ada juga di Bali yang diberi nama “Bos Man Juice”. Setiap daerah dan di setiap gerai susunya, Baharudin memang menggunakan nama berbeda. Itu karena dia bekerja sama dengan partner yang berbeda.
“Untuk nama H & B diambil dari nama istri dan saya, Heni dan Bahar. Saya ingin mengenalkan nama kami untuk Kota Semarang ini,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Baca juga:
Susi dan Inovasi Tas Batik-Kulit
Bisnis Kreatif Mengiurkan Berbahan Clay Tepung
Lulusan S-1 Universitas Trisakti Jakarta ini merintis bisnis susu buah sejak masih mahasiswa. Saat itu, dia mendapat tugas Kewirausahaan dari dosennya. Dia melihat bisnis roti dan es teh sudah banyak. Jadi, lelaki yang akrab disapa Bahar ini memutar otak dan akhirnya pilihannya jatuh kepada bisnis susu buah, dengan kreasi warna dan rasa yang membuat orang suka dengan produknya.
Melihat Semarang kota transit, Bahar dan Heni merasa ragu untuk berpromosi. Namun, keduanya tetap mencoba berpromosi menggunakan minicooler ke daerah wisata selama satu bulan dan berhasil menggandeng sekitar 20 partner.
“Waktu merintis usaha dulu kami tidak punya blender, kemudian untuk memanaskan susu menggunakan teko listrik. Tapi, sekarang bisa menjual 50 lebih botol tiap harinya. Pernah juga menjual sampai 100 botol. Ini membuat kami selalu bersyukur kepada Allah Swt,” ujar Heni.
Saat ini, H & B Time memiliki 10 partner kerja yang sebagian besar mahasiswa. Mereka diberi pelajaran mengenai manajemen pemasaran dan komunikasi.
Namun, Bahar mengatakan ada beberapa masalah pada usahanya yang baru dirintis selama 3 bulan ini. Salah satunya, penjiplakan produk. “Bahkan ada 5 penjiplak produk kami di Semarang,” ungkapnya.
Baca juga:
Robita, Tas Incaran Sosialita Jepang dari Indonesia
Kesuksesan Riezka, Kesuksesan Es Pisang Ijo
Penjiplakan produk itu nggak menyurutkan mental istri-suami itu. Dengan perjuangan yang gigih dalam menjajakan produknya, kini penjiplak produknya tinggal satu yang bertahan. “Aku harus bisa menghabiskan kegagalan sampai aku bisa mendapatkan yang namanya keberhasilan,” tandas Bahar.
Selamat berjuang menaklukkan Semarang lewat susu buah kalian. Semoga kalian berhasil. Millens mau mencoba juga? Oke, tapi ingat, jangan menjiplak. Kamu itu generasi yang kreatif lo, ya....(LIF/SA)