BerandaPasar Kreatif
Kamis, 31 Jul 2025 14:42

Lelang untuk Amal Perdana, Karya Ukiran Para Seniman Jepara Tembus Rp40 Juta

Penulis:

Lelang untuk Amal Perdana, Karya Ukiran Para Seniman Jepara Tembus Rp40 JutaSiti Khatijah
Lelang untuk Amal Perdana, Karya Ukiran Para Seniman Jepara Tembus Rp40 Juta

Prosesi lelang untuk amal yang digelar di Gallery Waloeyoe Hadi Jepara. (KUJ)

Nggak hanya menjadi ajang sosial, 'Lelang Ukir untuk Amal' yang digelar di Gallery Waloeyoe Hadi pada Rabu (30/7/2025) lalu ini juga menjadi upaya untuk merawat seni ukir sebagai bagian dari budaya masyarakat Jepara.

Inibaru.id - Saking dekatnya masyarakat Jepara dengan ukiran, mereka nggak hanya menjadikan kayu sebagai benda mati yang bergeming, tapi sosok yang bisa diajak bicara. Nggak hanya bicara, para pengukir juga terbiasa mendengarkan kayu, memahami diamnya, lalu diterjemahkan menjadi ukiran.

"Manifestasi dari jiwa inilah yang kemudian berorasi ke seluruh dunia, menjadikan ukiran Jepara dikenal luas sebagai karya yang jujur; perpaduan antara teknik dan keyakinan," sambut Ikhwan Saefulloh di hadapan para seniman dan tamu undangan event Lelang Ukir untuk Amal yang digelar di Jepara, Rabu (30/7/2025).

Ikhwan berdiri di atas podium menggantikan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat yang berhalangan hadir dalam pelelangan karya ukir para seniman Jepara yang diinisiasi Komunitas Ukir Jepara (KUJ) bersama Pemkab Jepara dan Bank Indonesia (BI).

Bertempat di Gallery Waloeyoe Hadi, Kelurahan Bapangan, Kecamatan Jepara, event lelang perdana ini diselenggarakan sebagai acara amal. Ikhwan berharap event tersebut bisa menjadi ikhtiar bersama agar nilai-nilai luhur nggak larut oleh perubahan zaman.

“Ukiran Jepara adalah seni yang lahir dari kesabaran dan bertahan karena ketulusan,” tuturnya. "Maka, mewakili Ibu (Lestari Moerdijat) saya berpesan, jangan pernah cabut ukiran dari Jepara, karena ia adalah jantung kehidupan kota ini."

Jepara dan Seni Ukir

Sebagaimana Pekalongan dengan Kota Batik-nya, nggak akan ada yang membantah predikat Jepara sebagai Kota Ukir. Pertautan Jepara dengan seni pahat di atas kayu ini memang telah berlangsung sangat lama, yang diyakini sudah sejak abad ke-15.

Sejumlah nama tenar dari Jepara yang kini dikenal sebagai Pahlawan Nasional pun selalu berkaitan erat dengan seni ukir tersebut, termasuk di dalamnya Ratu Kalinyamat dan RA Kartini. Hingga kini, masyarakatnya bahkan masih menjadikan kesenian itu sebagai sumber penghidupan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara Zamroni Lestiaza dalam sambutannya mewakili Bupati Jepara Witiarso Utomo menyebutkan, lelang karya ukir ini merupakan event yang bagus yang bisa menjadi bahwa seni ukir memang benar merupakan warisan budaya dari masyarakat Jepara.

"Ini akan menjadi bukti, jadi bukan klaim semata. Jepara punya semuanya; kualitas karya, sejarah, dan budayanya," lontar Zamroni. “Bukti itu penting agar upaya mendorong ukiran sebagai warisan budaya tak benda dunia bisa diwujudkan.”

Berawal dari Diskusi Kecil

  Ukiran 'Sangkar Bharatayuddha' karya Suhartono Kasari terjual seharga Rp28 juta. (KUJ)  
Ukiran 'Sangkar Bharatayuddha' karya Suhartono Kasari terjual seharga Rp28 juta. (KUJ)

Zamroni menegaskan, Pemkab akan selalu memberikan dukungan penuh para seniman ukir di Jepara dan hasil karyanya. Salah satunya dengan rencana perhelatan pameran tunggal ukir khusus karya pengukir dari Jepara yang akan digelar di Gallery Nasional Jakarta tahun depan.

"Kami akan selalu memberikan support penuh untuk kebangkitan seni ukir Jepara," janjinya di hadapan tamu undangan.

Sedikit informasi, Lelang Ukir untuk Amal juga dihadiri Ketua HIMKI Jepara Hendra Sasmita, perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Jateng Meysara Cahyadi, pelukis senior Jepara Suhandono Hadi, dan kurator seni Kus Indarto dari Yogyakarta.

Ketua panitia lelang Sutrisno mengatakan, event ini merupakan perhelatan perdana yang digelar di Jepara. Nantinya, hasil lelang akan digunakan untuk menyantuni anak yatim di Jepara. Disebutkannya, event ini merupakan buah dari diskusi kecil antara pihaknya dengan Bank Indonesia di Kota Semarang.

“Waktu itu kami diberi stan oleh BI di Paragon Mall Semarang dalam acara Jateng Gayeng. Kami bilang, kebanyakan seniman ukir di Jepara bisa membuat karya tapi susah menjualnya. Dari situlah diskusi meluas hingga muncul inisiatif untuk membuat lelang karya pengukir Jepara ini," kata dia.

Bukan Hanya Harga, tapi Juga Nilai

Meysara Cahyadi yang turut hadir mewakili BI Perwakilan Jateng menyampaikan bahwa kehadiran BI dalam kolaborasi ini merupakan bagian dari rangkaian program Festival Jateng Syariah sekaligus upaya mendukung UMKM berbasis budaya.

“Kami berkomitmen untuk mendampingi komunitas kreatif, termasuk para pengukir Jepara. Tidak hanya punya nilai pasar, kami ingin karya-karya ini juga memiliki nilai warisan yang kuat,” ujar Meysara.

Setali tiga uang, kurator seni Kus Indarto berharap, event lelang karya yang digelar hybrid melalui siaran langsung di kanal Youtube ini akan membuat seni ukir Jepara kian dikenal luas oleh masyarakat serta mendapatkan perhatian dari komunitas seni nasional.

"Semoga lelang seni ini memberikan manfaat; tidak hanya dari segi harga, tapi juga nilai," tutupnya.

Sedikit informasi, dari hasil pelelangan karya-karya para pengukir Jepara siang itu, terkumpul dana sebesar Rp40.400.000, dengan penjualan terbesar senilai Rp28 juta untuk ukiran Sangkar Bharatayuddha karya Suhartono Kasari. (Siti Khatijah/E10)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved