Inibaru.id - Sekitar lima tahun terakhir, Jawa Tengah gencar membangun kawasan industri dan membuka peluang investasi dari berbagai negara. Salah satu yang jelas terlihat adalah industri sepatu. Seperti yang kita tahu, di Jateng ada banyak sekali pabrik sepatu, kan?
Salah satunya adalah perusahaan manufaktur asal Korea Selatan, PT Hwa Seung Indonesia (HWI) 1 yang ada di Desa Bayuputih, Kalinyamatan, Jepara. Ada juga PT HWI 2 ada di Desa Ketitang Wetan dan Bumimulyo, Kecamatan Batangan, Pati.
Selain PT HWI yang memproduksi sepatu Adidas itu, masih banyak perusahaan sepatu lainnya yang memiliki pabrik produksi di Jawa Tengah. Sebut saja PT Parkland World Indonesia di Jepara, PT Ara Shoes Indonesia di Semarang, PT Tensindo di Semarang, Vin Shoes di Semarang dan masih banyak lagi.
Kabar terbaru, sebanyak tiga perusahaan sepatu di Serang, Banten disebut akan merelokasi pabriknya ke beberapa daerah ke Jawa Tengah tahun depan. Kepala Disnakertrans Banten Septo Kalnadi menyebutkan tiga perusahaan tersebut yaitu PT Nikomas Gemilang, PT KMK Global Sport dan PT Parkland World Indonesia (PWI).
"Nikomas ke Pekalongan, KMK ke Salatiga dan Temanggung, PWI 1 dan 2 di Pati. Industri besar, padat karya. Nikomas aja sekarang 54 ribu (karyawan) di dalam, kalau sudah hengkang kita nggak tahu disisakan berapa (pegawai) disini," kata Septo, Kamis (10/11), dilansir dari Cnnindonesia, Sabtu (12/11/2022).
Ramai-Ramai ke Jawa Tengah
Banyaknya perusahaan sepatu yang mendirikan pabrik di Jawa Tengah bukannya tanpa alasan, Millens. Kamu mungkin sudah mengetahui sebabnya. Ya, alasan utama perusahaan alas kaki mendirikan pabrik di Jateng adalah upah karyawan yang rendah.
Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri. Menurutnya, perusahaan memilih pindah ke Jateng karena upah minimum provinsi (UMP) di wilayah tersebut paling murah se-Indonesia.
Baca Juga:
Empat Cara Membersihkan Sepatu PutihRelokasi produksi ini sebenarnya sudah lama dan dilakukan secara bertahap. Para pengusaha melakukan langkah ini karena pertumbuhan ekonomi tinggi sejak beberapa tahun terakhir, sementara permintaan ekspor dari negara mitra dagang turun akibat perang Rusia-Ukraina.
"Jadi hampir semua pabrik yang ada di daerah dengan UMK tinggi sudah memiliki pabrik satelit di daerah dengan UMK yang kompetitif," tegasnya Firman.
SDM Jateng Harus Beradaptasi
Banyaknya lowongan pekerjaan di Jateng sebagai dampak positif adanya pabrik-pabrik sepatu tentunya harus diimbangi dengan SDM yang memadahi.
Sayangnya, Jawa Tengah masih minim tenaga kerja terampil. Perusahaan masih perlu memberi pelatihan keterampilan hingga melatih untuk beradaptasi dengan kultur perusahaan.
“Tetapi, terlepas dari tantangan itu, anggota-anggota kita (Aprisindo) masih melihat tidak ada cara lain untuk bisa survive selain efisiensi. Salah satu efisiensi yang paling bisa diraih adalah relokasi mencari beban SDM yang lebih kompetitif," terang Firman dalam Bisnis (14/11/2019).
Menurutmu, hadirnya pabrik alas kaki di Jateng bisa membuat kesejahteraan warganya semakin meningkat nggak, Millens? (Siti Khatijah/E07)