Inibaru.id – Puas berburu batik di Kota Pekalongan, menepilah dulu untuk menikmati kuliner khas dari kota tersebut. Kluban Pindang Tetel mungkin bisa jadi pilihanmu di sana. Masakan ini unik dan dijamin nggak bakal kamu temukan di tempat lain.
Menu tersebut sebetulnya merupakan dua makanan berbeda, yakni kluban dan pindang tetel. Keduanya adalah masakan legendaris dari Pekalongan. Hm, tentu sayang untuk dilewatkan!
Kluban berisikan sayuran yang umumnya terdiri atas rebusan kacang panjang, kecambah, kol, bayam, dan kangkung. Kuliner ini telah lama menjadi bagian dari warga Pekalongan dan sekitarnya.
Kluban. (Wikimedia)
Berbeda dengan pecel yang menggunakan sambal kacang, kluban menggunakan sambal terasi yang dicampur dalam parutan kelapa, lalu diurap langsung dengan sayuran rebus. Sekilas, masakan ini mirip gudangan.
Kluban bisa dimakan langsung, dipadukan dengan nasi dan lauk tempe-tahu, plus tambahan krupuk usek atau kerap disebut kerupuk miskin lantaran digoreng tanpa minyak, melainkan memakai pasir.
Nah, yang menarik adalah kluban pindang tetel. Perlu kamu tahu, pindang tetel adalah kuliner khas Pekalongan mirip rawon dengan kuah berwarna hitam dari kluwak. Terkadang, pindang tetel diberi campuran krupuk usek yang dimasukkan dalam kuah.
Hm, sulit membayangkannya? Maka dari itu, coba saja!
Kluban pindang tetel. (Tripifyapp)
Kluban Botok
Serupa pindang tetel, botok juga merupakan menu kuliner khas Pekalongan yang lazim dikonsumsi masyarakat setempat. Botok berbentuk menyerupai lodeh dengan campuran santan, jagung muda, tahu-tempe, dan tempe gembus atau di Pekalongan disebut bongkrek.
Perpaduan masakan tersebut dengan kluban memunculkan kuliner baru dengan rasa yang unik: botok yang asin berpadu dengan kluban yang pedas. Hm, nikmat!
Kluban botok. (mechtadeera.wordpress)
Seporsi kluban pindang tetel atau kluban botok biasa dibanderol seharga Rp 3.500–Rp 7.000 saja. Kuliner ini biasa dijual di pasar atau dijajakan berkeliling. Satu hal yang nggak pernah ketinggalan dari dua kuliner tersebut, yakni krupuk usek!
Penasaran dengan rasanya? Maka dari itu, jangan buru-buru pulang setelah memborong batik ya! Nge-kluban dulu kuy! (IB15/E03)