Inibaru.id – Ada sebuah tempat makan yang hanya buka sekali dalam lima hari namun setiap kali buka larisnya bukan main. Hal ini terjadi pada Empal Bu Yanti yang buka di Pasar Hewan Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Warung ini hanya buka pada pasaran Jawa Pahing, Millens.
Sekadar informasi, pasaran Jawa itu ada lima, yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Banyak pasar-pasar tradisional yang buka hanya mengikuti pasaran tersebut. Ada yang hanya buka pada dua pasaran saja. Ada pula yang hanya buka pada satu pasaran saja. Nah, yang mengikuti aturan terakhir adalah Pasar Hewan Ambarketawang yang bisa ditemukan sekitar 8 kilometer ke arah barat dari pusat kota Yogyakarta tersebut.
Lantas, mengapa Empal Bu Yanti juga mengikutinya? Alasannya tentu saja sederhana. Jika buka pas hari pasaran, semua pedagang dan pembeli hewan berkumpul di pasar hewan tersebut. Jaminan warungnya bakal laris tentu lebih besar dibandingkan dengan membuka warung di hari bukan pasaran.
“Saya ini generasi kedua dari keluarga yang mengeloa warung ini. Sudah 10 tahun saya buka di Pasar Hewan Ambarketawang. Sebelumnya ibu saya jualan di Pasar Kuncen, Wirobrajan,” ucap Bu Yanti sebagaimana dilansir dari Babadjogja, Sabtu (16/12/2023).
Karena jualan di pasar hewan ini menyajikan daging berkualitas, Bu Yanti pun memilih untuk memakai daging sapi kelas nomor wahid alias grade A untuk empal yang dia sajikan. Sudah mulai mengerti kan mengapa tempat makan ini terus dijejali pembeli meski hanya buka sekali dalam lima hari?
Saking larisnya tempat makan ini, setiap kali buka, Bu Yanti bisa menghabiskan beras 20 kilogram dan daging sampai 35 kilogram. Sepiring hidangannya berisi nasi, empal bersama dengan krecek pedas, bakmi bihun goreng, dan sayur tahu.
Sensasi sedikit pedas, gurih, dan manis yang pas bikin siapa saja yang makan ketagihan dan pengin balik lagi. Apalagi, harga seporsi nasi empal yang disajikan cukup murah, yaitu Rp30 ribu. Harga itupun sudah termasuk air minum, lo!
“Bukanya hanya pagi sampai jam 10-an. Sensasi makan sambil menyesap teh hangat pagi-pagi di antara riuhnya para pedagang sapi bertransaksi, menyenangkan!” tulis akun X @jogjamakanterus mengomentari tempat makan yang unik ini pada Sabtu (21/9/2024).
O ya, karena buka setiap Pahing, pekerja kantoran, mahasiswa, atau pelajar yang pengin makan di sana harus cermat mengecek tanggal dengan tambahan keterangan pasaran Jawa, misalnya weekend Sabtu Pahing atau Minggu Pahing. (Arie Widodo/E10)