Inibaru.id – Satu lagi spot yang recommended untuk jalan-jalan adalah Pulau derawan. Ada di Kabupaten Berau, KalimantanTimur, pulau itu bisa dicapai dengan perjalanan darat selama tiga jam dan dilanjutkan perjalanan laut selama setengah jam.
Meski perjalanan yang ditempuh lumayan panjang, namun bakal terbayar tuntas saat kita melihat keindahannya. Ini permata Kalimantan Timur ini yang akan membuat siapa pun takjub.
Baca juga:
Sempu, Rumah Bagi 12 Mangrove Langka
Ekspedisi Himiteka untuk Gali Potensi Wisata Kepulauan Seribu
Pinka Wima dalam IDN Times (29/10/2017) menuliskan catatan menarik yang bisa dieksplorasi ketika kita berada di Pulau Derawan.
Pulau Maratua
(Pinka Wima/IDN Times)
Pulau Maratua terletak di Kecamatan Maratua. Perjalanan ke pulau ini memakan waktu satu jam dengan menggunakan speedboat dari Pulau Derawan. Perpaduan hamparan pasir putih dan warna air yang biru toska, bikin kita puas dan tak ingin berlalu dari situ.
Pulau Maratua memiliki resor apung dan restoran yang menghadap ke laut. Untuk bisa menginap di resor apung itu, kita perlu merogoh kocek Rp 1,1 juta/orang. Itu sudah termasuk makan 3 x sehari. Nah, untuk harga resort yang berada di darat lebih murah lagi, yaitu Rp 950 ribu/orang.
Gua Halo Tabung
(Pinka Wima/IDN Times)
Selanjutnya adalah Goa Halo Tabung yang juga indah. Gua ini tempat yang cocok buat pencinta olahraga yang memicu adrenalin. Dari bibir pantai, kita harus berjalan kaki untuk bisa mencapai spot itu.
Di area tersebut, kita bisa meloncat dari ketinggian 4 meter ke palung laut yang memiliki kedalaman hingga lebih dari 70 meter. Airnya biru jernih dan banyak ikan laut yang berenang di dalamnya.
Uniknya lagi, setelah meloncat dan berenang, kita harus melewati gua untuk bisa naik ke permukaan tanah.
Pulau ini bisa ditempuh dengan perjalanan speedboat selama 15 menit dari Pulau Maratua.
Kehe Daing, Pulau Kakaban Timur
(Pinka Wima/IDN Times)
Setelah puas memacu adrenalin, saatnya menuju ke Kehe Daing yang terletak di Pulau Kakaban bagian timur. Perjalanan dengan speedboat bisa ditempuh selama 15-30 menit.
Kita bakal disambut oleh laguna luas yang berpasir putih dan memiliki warna air biru toska yang sangat jernih. Laguna ini memiliki kedalaman sebatas lutut namun, semakin ke tengah semakin dalam.
Kehe Daing memiliki arti: Kehe “lubang” dan Daing “ikan”. Laguna ini memang terhubung ke laut, dengan sebuah gua tempat ikan-ikan bisa berenang bebas dari dan ke laut.
Kita bisa masuk ke lubang ini dan berenang menuju ke laut. Namun ini tidak disarankan ketika air sedang pasang.
Danau Kakaban
(Pinka Wima/IDN Times)
Meski ada di pulau yang sama, namun kita harus menempuh perjalanan speedboat lagi selama 15 menit. Danau Kakaban adalah danau yang dihuni ribuan ubur-ubur tak menyengat. Danau ini hanya ada dua di dunia, lo! Karena itu, mengunjungi Danau Kakaban adalah “keharusan” bila ke Pulau Derawan.
Pulau Sangalaki
(Pinka Wima/IDN Times)
Selanjutnya adalah Pulau Sangalaki, tempat pengembangbiakan anak penyu alias tukik. Di sana ribuan tukik bakal menetas di pasir yang terletak di bibir pantai.
Petugas pun bakal menempatkan mereka di sebuah kolam raksasa hingga mereka cukup umur. Nah, setelah tukik dianggap sudah siap, pada malam hari mereka bakal dilepaskan ke laut.
Gusung Sanggalau
(Pinka Wima/IDN Times)
Gusung Sanggalau adalah salah satu spot yang “wajib” dikunjungi di Derawan. Ini adalah hamparan pasir putih yang timbul di tengah laut. Pulau ini biasanya muncul dari pukul 13.00 hingga pukul 16.00.
Kita bisa berlari dari ujung pulau pasir hingga ujung lainnya yang dikelilingi hamparan laut lepas berwarna biru. Lanskap ini bakal terekam sempurna apalagi jika kita menggunakan drone. (EBC/SA)