Inibaru.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menyetujui kelanjutan pembangunan jembatan di Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Mei 2017 lalu. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kotabaru, Said Akhmad, sekaligus menepis kekhawatiran batalnya kelanjutan pembangunan megaproyek tersebut.
Dengan bentangan jembatan sepanjang 6,5 kilometer, jembatan ini diproyeksikan akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan yang sempat dinilai lamban dalam pelaksanaannya tersebut pada akhirnya kembali dijalankan, dengan menelan biaya investasi sebesar Rp 3,5 triliun.
Baca Juga : Informasi Terkini dari Jalin Merapi
Sebagai negara kepulauan, keberadaan jembatan merupakan infrastruktur krusial bagi Indonesia. Jembatan adalah akses paling mudah dalam mengatasi tantangan aksesibilitas antarkepulauan yang ada di Indonesia. Salah satu jembatan yang pernah dibangun di negeri ini adalah Jembatan Suramadu. Jembatan itu menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dengan Madura.
Proyek jembatan terpanjang lain yang tengah dikerjakan di Indonesia adalah jembatan yang membentang dari Kabupaten Kotabaru hingga Kabupaten Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan. Dalam rencana pembangunan, Tanah Bambu nantinya akan terhubung langsung dengan Pulau Laut di Kotabaru.
Dilansir dari Detikcom, jembatan penghubung antara Pulau Laut dengan Pulau Kalimantan tebentang sepanjang 6.475 meter. Ukuran tersebut bakal menempatkan jembatan yang belum memiliki nama ini sebagai jembatan terpanjang di Indonesia yang mengalahkan rekor jembatan Suramadu sebelumnya.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) belum lama ini mengungkapkan bahwa jembatan tersebut mulai dibangun dan telah dilakukan uji aerodinamik guna memperhitungkan kecepatan angin yang akan mempengaruhi getaran jembatan.
Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kemungkinan jembatan mengalami gagal konstruksi lantaran terjadinya angin kencang.
Setelah uji aerodinamik usai, tahap selanjutnya adalah uji coba material jembatan yang membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan.
Sementara, pembangunan jembatan ini sendiri telah dimulai sejak Maret yang lalu dan sedang berjalan hingga kini.
Rencananya, jembatan ini akan memiliki empat jalur. Sebanyak dua jalur nantinya akan diperuntukkan bagi kendaraan roda dua, sedangkan dua lajur lainnya diperuntukkan bagi kendaraan beroda empat atau lebih.
Baca Juga : Warna-Warni Desa Wisata Bejalen Ambarawa
Sebagaimana kebanyakan infrastruktur jembatan, teknologi suspensi juga akan diaplikasikan dalam konstruksi jembatan ini. Dua tiang pondasi besar akan menopang konstruksi jembatan dengan tali-tali baja yang akan menopang badan jembatan.
Dilansir dari GNFI, Kotabaru selama ini dikenal sebagai wilayah yang banyak memiliki pulau kecil yang tercatat mencapai 110 pulau. Sebagai kepulauan, daerah ini juga kaya dengan hasil laut. Hal itu diimplementasikan dalam menyertakan simbol “Ikan Todak” dalam lambang kabupatennya.
Ikan todak memang menjadi tangkapan utama para nelayan di daerah tersebut. Selain itu, kabupaten ini juga menempati posisi strategis secara nasional.
Tak hanya itu, Kotabaru juga memiliki kekayaan hayati yang cukup potensial guna menunjang ketahanan pangan Nusantara. Karena itulah pemerintah menilai, kemudahan akses menuju Kotabaru adalah mutlak diperlukan dengan membangun jembatan tersebut. (OS/IB)