Inibaru.id – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Omah Dongeng Marwah berada di Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Didirikan para aktivis yang tergabung dalam komunitas Marwah di Kudus pada 2014, Omah Dongeng Marwah (ODM) merupakan lembaga pendidikan yang melatih bakat kesenian dalam diri anak. Marwah merupakan kependekan dari Masyarakat Reksa Warisan Berharga.
Komunitas ini memiliki misi penting dalam merawat warisan berharga, termasuk berbagai
kebudayaan beserta nilai-nilai moral yang menyertainya. Nah, dongeng termasuk di dalamnya. Mereka nggak pengin kegiatan yang menyimpan banyak manfaat ini hilang begitu saja.
“Marwah itu organisasi yang nguri-nguri kebudayaan, salah satunya dongeng itu,” ujar Dwi Yuliastuti, kakak pendamping sekaligus pengurus di Omah Dongeng Marwah.
Pada Senin (15/6) Dwi mengungkap jika sebelum ODM berdiri, mereka mengadakan workshop mendongeng. Dari situlah para kakak pendamping belajar dari awal bagaimana teknik-teknik mendongeng.
“Dari peserta workshop itu akhirnya jadi kakak-kakak pendamping di Omah Dongeng Marwah. Kami semua sebenarnya nggak ada basic mendongeng. Tapi melalui itu kami setiap hari mulai belajar mendongeng,” ungkapnya.
Kegiatan ini dilakukan pada sore hari. Sedangkan pada pagi hari, pengurus disibukkan dengan Program Kejar Paket B dan Paket C.
Omah Dongeng Marwah bisa disebut juga sanggar belajar seni. Berbagai seni diajarkan mulai dari menulis, musik, film, teater, dan masih banyak cabang seni lainnya. Aktivitas belajar-mengajar dilakukan pada hari Senin hingga Jumat.
Oh
ya, yang istimewa dari PKBM ODM adalah para peserta didik Program Paket bukan ijazah minded. Mereka sengaja mendaftar sekolah di sini karena ingin
melatih minat dan bakat dalam dirinya.
Memang, di ODM ini peserta didik diajarkan untuk mengenali potensi yang ada dalam diri masing-masing sedini mungkin. Mereka dilatih untuk mengembangkan bakatnya sehingga mereka memiliki skills yang nggak dipunyai oleh siswa sekolah formal pada umumnya.
Hm, pantas saja, anak SMA di Omah Dongeng Marwah sudah bisa memproduksi film sendiri lo. Seluruh proses pra hingga pasca-produksi, dikerjakan oleh mereka. Beberapa pemain film bahkan masih setingkat Sekolah Dasar. Duh, keren ya?
“Kami tuh mengajarkan anak-anak agar tampil percaya diri di depan umum. Selama ini anak-anak untuk maju ke depan saja kan malu-malu ya,” ungkap Dwi.
Untuk melatih siswa berani tampil di depan umum, beberapa hari sekali para peserta didik ODM ini diajak melakukan dongeng keliling. Taman kota dan alun-alun menjadi sasaran utama untuk menggelar pertunjukan keliling ini. Eits, kegiatan ini mereka lakukan sebelum ada corona ya.
Mereka duduk berkeliling lalu beberapa siswa mulai tampil mendongeng, membaca puisi bahkan bermusik di depan umum. Siswa di sini nggak hanya diajarkan bermusik tetapi juga menciptakan lirik lagu, nada, dan irama yang mengiringinya.
Nggak heran, banyak sekali pengujung sekitar yang tertarik dan ikut menonton acara mereka ini.
“Kalau misalnya car free day, kan itu banyak orang. Nah kami gelar acara di situ. Nanti orang-orang berdatangan sendiri untuk menyaksikan,” terangnya.
Beberapa film yang pernah mereka garap adalah Mata Jiwa (2017), Bintang di Langit Jakarta (2017), dan Macan Putih Muria (2016). Ada juga Official Video single “Temaram” yang menjadi soundtrack film Bintang di Langit Jakarta dan masih banyak lagi tentunya. Semua karya mereka ada di kanal YouTube Omah Dongen Marwah. Yuk cek, siapa tahu menginspirasi. He (Rafida Azzundhani/E05)