Inibaru.id – Mudik ke kampung halaman saat momentum libur lebaran seperti sekarang ini acap kita manfaatkan untuk menggelar reuni sekolah. Selain bernostalgia, reuni menjadi waktu yang pas untuk halalbihalal dengan kawan lama. Namun, nggak semua kawan menyukai ajakan bereuni, lo!
Bagi sebagian orang, reuni justru menjadi undangan menyeramkan yang selalu mereka hindari. Kendati mungkin tujuan kita menggelar reuni adalah sekadar usaha melepas rindu setelah belasan bahkan puluhan tahun nggak ketemu, teman-temanmu nggak selalu menganggapmu begitu.
Banyak alasan kenapa orang menolak diajak ketemuan atau bereuni, misalnya karena minder karena masih jomlo, penghasilan yang kecil, jenis pekerjaan yang kurang bisa dibanggakan, pencapaian yang nggak seberapa, dan lain-lain.
Awalnya, mereka mungkin biasa saja. Namun, obrolan sensitif yang membahas hal-hal pribadi seperti pekerjaan, keluarga, atau status pernikahan, yang kerap muncul tanpa disengaja nggak jarang memunculan reaksi negatif, yang berujung pada keinginan mereka untuk menghindar.
Obrolan Sensitif yang Harus Dihindari
Butuh empati yang besar untuk memahami kondisi yang tengah dialami lawan bicaramu saat reuni. Maka, usahakanlah untuk nggak menyinggung mereka dengan obrolan yang sensitif. Tunjukanlah respek terhadap lawan bicaramu dan hindari membicarakan topik ini saat reuni. Apa saja?
1. Bergosip
Kamu jauh-jauh pulang kampung dan mengajak kawan-kawan bereuni tentu bukan untuk bergosip, kan? Cara mencairkan suasana dengan bergosip mungkin mujarab dilakukan bersama sahabat atau keluarga dekat. Namun, untuk orang yang baru ketemu setelah belasan tahun, bergosip terlalu pribadi.
Perlu kamu tahu, bergosip biasa menjadi strategi seseorang yang berusaha meningkatkan reputasi dan kepentingan sendiri dengan mengorbankan orang lain. Informasi yang disampaikan umumnya nggak valid. Maka, ada baiknya kamu menghindari bergosip biar kamu nggak dicap buruk.
2. Membahas pencapaian diri
Karier dan pencapaian-pencapaian lain yang kita atau keluarga miliki bisa jadi cerita menyenangan untuk kita, tapi bukan untuk orang lain. Pencapaian itu terkadang justru membuat jengah, terutama untuk mereka yang belum punya kesempatan untuk berada di posisimu.
Maka, berhentilah membahas hal-hal tentang diri kita dan lebih aktif mendengarkan. Kalau ada yang bertanya tentang karier, jabatan, atau keluarga, jawablah seperlunya.
Baca Juga:
Jangan Kalap Makan Kue Kering Lebaran3. Bertanya terlalu personal
Nggak semua teman sekolah menjadi orang sukses, mengenyam pendidikan tinggi, atau ingin berkeluarga. Maka, hindarilah bertanya hal yang terlalu personal untuk tiga hal, yakni: karier, pendidikan, dan status pernikahan.
4. Beradu harga
Seyakin apa pun kamu terhadap barang yang dikenakan temanmu, jangan pernah sekalipun kamu bertanya tentang harganya. Kamu nggak perlu uji nyali dengan, misalnya, menanyakan harga tas atau sepatu yang dikenakan temanmu, terlebih untuk alasan “iseng” atau beradu harga.
Biarlah orang lain mengenakan outfit atau pernak-pernik kesukaan mereka tanpa perlu kamu ganggu. Masih banyak obrolan lain yang menyenangkan, bukan?
Itulah pembicaraan-pembicaraan sensitif yang sebaiknya kamu hindari saat menghadiri reuni. Untuk awal-awal, cobalah membahas hal-hal umum yang bisa diterima semua orang, mulai jalan yang rusak, hawa udara yang panas, atau pembangunan di kampung halaman.
Tanya kabar dan kesehatan mereka dengan penuh empati juga bisa dilakukan untuk membuka obrolan. Selamat bereuni! Semoga pulang-pulang bawa cerita yang mengesankan! (Siti Khatijah/E07)