Inibaru.id – Indonesia sedang berada dalam fase pancaroba alias peralihan antara musim kemarau dengan musim hujan. Hal ini membuat cuaca ekstrem lebih mungkin terjadi. Nah ternyata, khusus untuk wilayah Blora dan Purwodadi, rentan hujan es dan puting beliung, lo!
Hal ini diungkap oleh Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyebut wilayah Jawa Tengah memang berpotensi dilanda cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan. Di wilayah Solo Raya layaknya Kota Solo, Klaten, Boyolali, Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, dan Karanganyar diprediksi bakal mengalami hujan lebat. Bahkan, kawasan pesisir selatan Jawa Tengah layaknya Purworejo, Kebumen, dan Cilacap diprediksi bakal terkena hujan ekstrem.
Koordinator Prakirawan dan Data Informasi dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Giyarto mengungkap hal ini pada Senin (18/10/2021). Dia menyebut pada Selasa (19/10) hari ini, ada kemungkinan terjadi hujan lebat sampai ekstrem di Jawa Tengah bagian barat serta timur. Bahkan, di wilayah Kabupaten Blora dan Purwodadi, ada peluang terjadi hujan es serta puting beliung.
“Hujan ekstrem diperkirakan terjadi sampai tiga hari ke depan. Wilayah Pegunungan Tengah akan muncul hujan intensitas sedang. Tetapi di Pantura timur, terutama Kabupaten Blora dan Purwodadi berpeluang dilanda hujan es dan puting beliung,” terang Giyarto.
Giyarto juga mengungkap adanya kemungkinan terjadi perubahan cuaca yang drastis dalam waktu yang singkat. Bisa jadi sebelumnya sangat panas namun kemudian tiba-tiba menjadi hujan. Selain itu, pertumbuhan awan menjadi awan Cumulonimbus yang bisa memicu hujan lebat juga bakal cukup sering terjadi.
“Bulan Oktober dan November 2021 kita perkirakan masih ada cuaca panas lagi dengan waktu yang berbeda-beda,” lanjut Giyarto.
Oktober, Jawa Tengah Rentan Puting Beliung
Sebenarnya, sejak September 2021 lalu, BMKG Kelas 1 Semarang sudah memperingatkan adanya risiko puting beliung di Jawa Tengah.
“Kita minta masyarakat Jawa Tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya angin kencang, puting beliung hujan deras, maupun hujan es,” ungkap Staf Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Kelas 1 Semarang Zauyik Nana Ruslan, Senin (6/9).
BMKG juga menyebut musim hujan tahun ini datang lebih cepat dari prakiraan karena dipengaruhi siklus badai El Nino yang semakin melemah. Demi mencegah bencana atau masalah lain Zauyik menyarankan pengelola waduk untuk lebih waspada sehingga sering melakukan buka tutup air.
Di sisi lain, warga Jawa Tengah, khususnya yang tinggal di wilayah Pantai Utara (Pantura) untuk lebih waspada dengan risiko bencana banjir dan tanah longsor, khususnya pada Januari-Februari 2022. Di bulan-bulan itulah puncak musim hujan diprediksi terjadi.
Kamu juga harus waspada ya. Maklum, seringkali musim hujan bisa berujung pada banyaknya bencana alam, Millens. (Idn/IB09/E05)