Inibaru.id - Tren kecantikan memang nggak ada habisnya. Setelah ramainya ritual tidur yang katanya bikin kulit glowing, sekarang muncul tren baru yang lebih ekstrem: korset wajah.
Tren ini dipopulerkan oleh Kim Kardashian lewat merek shapewear-nya, Skims, yang baru saja meluncurkan produk face shapewear untuk membuat wajah lebih tirus.
Baca Juga:
Resep Kulit Sehat dan Cantik; BahagiaDijual seharga sekitar Rp1,2 juta, masker wajah ini ludes dalam waktu kurang dari 24 jam. Banyak yang membelinya berharap bisa memiliki garis rahang yang tegas, sesuai klaim iklan.
Namun, produk ini menuai perdebatan sengit. Ada yang menyebutnya sebagai "masa depan kontur tanpa bedah", tapi nggak sedikit juga yang mengecamnya sebagai tren "distopia" yang justru bikin perempuan makin nggak percaya diri.
Awalnya untuk Pasca-Operasi, Sekarang Dipakai Harian
Sebenarnya, korset wajah bukanlah barang baru. Desain serupa sudah ada selama bertahun-tahun dan biasanya digunakan untuk pemulihan pasca-operasi. Tapi, Skims memodifikasi konsep ini dan memasarkannya sebagai "barang wajib punya" yang bisa dipakai setiap hari, dengan janji mampu "membentuk dan mengukir" wajah.
Di TikTok, tren ini disambut hangat. Para influencer kecantikan yang mengikuti tren "morning shed" menggunakan korset wajah ini bersamaan dengan plester mulut dan gua sha demi bangun dengan kulit kencang dan cantik.
Menurut pakar perawatan kulit, Laura Porter, produk ini memang sengaja menargetkan Gen Z dan milenial. "Branding dan nada pesannya menunjukkan bahwa produk ini ditujukan kepada perempuan yang mengikuti tren kecantikan dan budaya influencer," jelasnya.
Skims juga menggandeng banyak influencer kecantikan untuk promosi. Beberapa dari mereka mengklaim produk ini memberikan hasil instan. "Cara face wrap ini meningkatkan penampilan kulit saya di pagi hari sungguh luar biasa, garis rahang saya belum pernah se-lifting ini," kata seorang influencer dalam videonya.
Hanya Efek Sementara
Meski banyak testimoni, para dokter justru mengingatkan bahwa nggak ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas korset wajah ini. Dr. Anna Andrienko, seorang ahli prosedur kosmetik, menjelaskan bahwa produk seperti ini memang bisa memberi efek meniruskan sementara karena tekanan.
"Korset wajah ini tidak memberikan hasil kontur atau pengencangan kulit yang tahan lama," tegas Dr. Andrienko. "Paling banter, ini bisa mengurangi retensi cairan dalam jangka pendek. Malah, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi kulit, jerawat, atau masalah sirkulasi jika dikenakan terlalu ketat atau dalam jangka waktu lama," tambahnya.
Dia juga menepis klaim produk yang menyebutkan "diinfus dengan benang kolagen". Menurutnya, sangat sedikit bukti bahwa kain yang mengandung kolagen bisa memberikan manfaat yang terukur.
Bukan Sekadar Kecantikan, Tapi Soal Self-Esteem
Selain efektivitasnya yang diragukan, produk ini juga menuai kritik karena dianggap memicu standar kecantikan yang merugikan. Dia seolah mengirim pesan bahwa bahkan tidur pun perlu "dioptimalkan" demi penampilan.
Laura Porter mengatakan bahwa produk seperti ini bisa memengaruhi citra tubuh, terutama di kalangan gadis muda. "Ketika kita mulai menargetkan area seperti dagu atau garis rahang dengan balutan kompresi, itu mengirimkan pesan bahwa bahkan fitur alami dan struktural yang normal pun perlu diperbaiki," ujarnya.
Aktivis body positivity, Michelle Elman, mengingatkan bahwa konsumen bisa jadi salah sangka. "Konsumen mungkin akan membeli produk karena mengira akan memiliki bentuk rahang yang sama seperti Kim Kardashian jika mereka memakai korset wajah," katanya. Padahal, ia menambahkan, "Itu tidak benar, karena dia (Kim) menjalani perawatan kecantikan yang mahal untuk mendapatkan bentuk rahang dan wajah, bukan karena memakai selembar korset."
Tuh kan, meskipun banyak influencer yang mengklaim hasil instan, para ahli dan dokter justru mengingatkan kita untuk lebih bijak. Efek yang dihasilkan korset wajah ini sifatnya hanya sementara dan berisiko menimbulkan masalah kulit. Terlebih lagi, produk semacam ini bisa memperkuat standar kecantikan yang nggak realistis dan berdampak buruk pada rasa percaya diri kita.
Jadi, sebelum memutuskan untuk ikut tren, penting untuk selalu kritis dan cari tahu kebenarannya. Ingat, Gez, kecantikan sejati datang dari rasa nyaman dan penerimaan diri, bukan dari tekanan untuk terus-menerus mengubah diri. (Siti Zumrokhatun/E05)
