Inibaru.id – Komite Olimpiade Internasional mengakui catur sebagai salah satu cabang olahraga. Bahkan, permainan papan dua orang ini sudah dipertandingkan di Asian Games 2006 dan 2010. Padalah, dibanding olahraga lain, catur bukanlah olahraga yang mengandalkan "olah raga".
Yap, pemain catur nggak dituntut untuk cepat, kuat, atau tangkas, laiknya cabang olahraga (cabor) seperti bersepeda, berenang, atau lari. Seorang pecatur bahkan mungkin nggak perlu berkeringat karena yang mereka lakukan hanyalah duduk di hadapan papan persegi ukuran 8x8 kotak.
Lalu, kenapa catur disebut olahraga? Hm, sebelum membahas lebih jauh alasan mengapa catur masuk kategori olahraga, kamu sebaiknya mengetahui tentang efek samping dari berpikir pada tubuh.
Kamu mungkin pernah mendengar omongan tentang terlalu banyak yang dipikirkan akan membuat berat badan menyusut. Rupanya, kata-kata itu ada benarnya. Kepikiran banyak hal (banyak pikiran) bisa membuat tubuh mengalami stres.
Nah, stres akan memengaruhi kondisi tubuh. Hormon adrenalin dan kortisol akan dilepas dalam jumlah yang lebih banyak. Sementara, berdasarkan sebuah penelitian, hormon-hormon ini bisa memengaruhi nafsu makan dengan signifikan.
Kortisol, misalnya, bisa membuat tubuh menurunkan fungsi sistem pencernaan, sistem imun, serta sistem reproduksi. Selain itu, stres juga akan memicu gangguan pencernaan seperti sakit perut, iritasi usus besar, penyakit mag, diare, atau bahkan sembelit.
Selain itu, berpikir keras rupanya juga mengeluarkan banyak tenaga karena saat itu otak menggunakan 20-25 persen energi tubuh. Maka, nggak heran kalau seorang pecatur yang mengandalkan otak untuk atur strategi dan taktik dikatakan mengeluarkan energi ribuan kalori dalam sekali permainan.
Bakar Lebih Banyak Kalori
Dikutip dari Men's Health, neurolog di Universitas Standford Robert Sapolsky mengatakan, para grandmaster bisa membakar 6.000 hingga 7.000 kalori dalam sebuah rangkaian kompetisi catur. Oya, grandmaster (GM) adalah sebutan untuk juara dunia dalam dunia catur.
Berat badan GM Analotoly Karpov dikabarkan turun hingga sembilan kilogram selama berada dalam Kejuaraan Catur Dunia 1984 di Moskwa, Rusia. Hal serupa juga dialami Rustam Kasimdzhanov, yang mengalami penurunan berat badan hingga 7,7 kilogram setelah enam kali bermain catur pada 2004.
Dibanding olahraga fisik seperti berenang atau berlari, permainan catur dipercaya mengeluarkan energi lebih besar. GM Mikhail Antipov tercatat membakar 560 kalori dalam waktu dua jam bermain catur. Ini lebih besar dari berlari di treadmill selama dua jam yang "hanya" membakar 500-an kalori.
Sapolsky mengatakan, saat seorang pemain catur bertanding, dia cenderung mengalami stres yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Laiknya olahraga fisik, pecatur juga mengalami kontraksi otot yang bahkan sangat intens.
Sementara, ahli saraf dari Universitas Washington Marcus Rachel mengungkapkan, stres saat bertanding juga membuat detak jantung semakin kencang. Pecatur bisa bernapas tiga kali lebih cepat ketimbang kondisi normal untuk memproduksi lebih banyak oksigen.
Jika kamu bernapas lebih cepat saat bersepeda atau berlari, kondisi serupa juga dialami seorang pecatur. Maka, adakah cara untuk mengatakan bahwa catur bukanlah olahraga? (Kom/IB09/E03)