Inibaru.id - Berbekal kaus oblong tanpa lengan dan rambut terikat, Mila siap mengeksekusi bahan-bahan masakan yang dia beli. Mahasiswa Psikologi Unika asal Bali ini akan memasak oseng kangkung. Sejak corona kian mewabah, dia lebih memilih mengolah makanannya sendiri. Biasanya, dia lebih suka membeli makanan matang.
“Asli, kalau nggak karena corona ini, malas betul aku buat masak," kata Mila, Kamis (9/4). Gadis yang juga atlet softball ini mengaku nggak pintar memasak, tapi harus tetap melakukannya demi kesehatan. Menurutnya, harus tinggal di Semarang dan belajar masak merupakan keputusan terbaik dibanding harus mudik ke Bali karena kondisi saat ini.
"Jadi asal cemplungin saja semua pakai feeling. Kan yang penting aku kenyang dan yakin kalau makanannya sehat karena aku olah sendiri,” kelakarnya padaku sambil menyalakan kompor.
Mila bercerita kalau masakannya lebih sering hambar. Tapi ya karena masakan sendiri, dia tetap memakannya. Namanya juga belajar, nggak ada yang langsung lihai kan? Sama kayak aku. Bisa bedakan merica dan ketumbar saja sudah keren.
Sekarang aku sudah nggak heran kenapa semakin banyak temanku yang pamer hasil masakan mereka di media sosial. Meski bentuk makanannya "B" saja, tapi memasak sendiri merupakan usaha untuk patuh pada peraturan. Lagipula, selain mengusir gabut, memasak juga bisa buat nyelametin perut kan, Millens? Hehe
Dari Mila saya belajar bahwa dalam keadaan apa pun manusia harus beradaptasi. Masyarakat harus mau mengalah sebentar agar selamat dan nggak bikin susah orang lain.
Kamu termasuk juru masak dadakan juga nggak, Millens? (Sitha Afril)