Inibaru.id – Awan (bukan nama sebenarnya) adalah seorang mahasiswa program Pascasarjana di salah satu kampus ternama di Kota Semarang, Jawa Tengah. Awal Februari 2020 lalu, dia memang sempat pelesiran ke Thailand dan kembali dalam keadaan sehat. Nggak ada tanda-tanda sakit sampai dua minggu pasca kepulangannya dari sana.
“Balik liburan, aku tuh nggak ngerasa sakit. Cuma emang meriang karena sering kehujanan tiap pulang ngampus kayak masuk angin gitu. Parno sih sebenernya, tapi aku nyoba buat nggak panik dan langsung periksa ke Pusat Pengecekan Covid-19 di Rumah Sakit Kariadi,” jelas Awan hari Kamis (9/4/2020) lalu.
Sayang, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya masalah di paru-parunya. Hal inilah yang kemudian membuatnya diisolasi di rumah sakit.
“Setelah periksa, aku dikasih tahu kalau ternyata hasil tes Thorax ada bercak putih di paru-paru. Tapi belum tahu, itu bercak apa dan aku masih berusaha tenang waktu itu. Bukannya nyepelein ya, tapi aku memang punya riwayat asma, jadi mikirku itu ada kaitannya sama asmaku. Cuma yo karena iki musim corona, aku jadi harus diisolasi karena memang harus diobservasi lebih lanjut,” tambahnya.
Setidaknya, Awan harus menjalani isolasi selama 10 hari di
Rumah Sakit Wongsonegoro, Kota Semarang. Meski harus berada di rumah sakit, Awan tetap tenang dan yakin bahwa dia akan baik-baik saja. Baginya, terus berpikiran positif adalah
langkah yang tepat untuk memotivasi diri sendiri dan menghindari gangguan
psikis saat sakit. Hal ini diyakini bisa meningkatkan sistem imun tubuh.
Hanya, sebagai manusia biasa, Awan pun mengaku sempat merasakan cemas. Bukan cemas pada kondisi diri sendiri, tapi kecemasan itu justru lebih mengarah ke orang-orang terdekatnya. Dia khawatir jika ternyata orang-orang yang sempat melakukan kontak fisik dengannya ternyata juga terpapar dan akhirnya dinyatakan positif Covid-19.
Hmmmm, sedih ya, Millens! Kalau misalnya kamu ada di posisi Awan saat ini, kira-kira perasaanmu bagaimana? (Sitha Afril/E07)