Inibaru.id – Kamu pasti sering mendengar keluhan pekerja yang harus menempuh perjalanan puluhan kilometer dan menghabiskan waktu berjam-jam hanya demi mencapai tempat kerjanya setiap pagi. Saking lamanya perjalanan, mereka sering dianggap sebagai orang-orang yang bakal "tua" di jalan.
Pandemi Covid-19 memang sedikit banyak mengubah kebiasaan orang bekerja di seluruh dunia sejak awal 2020. Sampai sekarang, masih banyak perusahaan yang meminta karyawannya bekerja dari rumah atau tempat-tempat lain. Ternyata, cara kerja yang baru ini berpengaruh besar bagi produktivitas para pekerja, lo.
Baca Juga:
Jali, Alternatif Pangan Pengganti Nasi“Salah satu perubahan yang paling terlihat akibat pandemi adalah tempat kerja. Kini, jutaan karyawan sudah beralih untuk bekerja dari rumah,” ungkap salah seorang mantan peneliti dari Fed New York bernama David Dam sebagaimana dilansir dari Detik, Minggu (30/10/2022).
Menurut penelitian yang dia lakukan, setidaknya 15 persen karyawan kini bisa bekerja tanpa harus pergi ke kantor dan statusnya tetap pekerja penuh waktu. Ada pula 30 persen karyawan lain yang bekerja dengan sistem hibrida, yaitu campuran antara bekerja di rumah (WFH), dan bekerja di kantor (WFO).
Ada Banyak Waktu untuk Quality Time
Dampak menghilangkan waktu perjalanan berangkat ke kantor cukup menarik, Millens. Total, para pekerja di Amerika Serikat yang nggak lagi perlu datang ke kantor ternyata mampu menurunkan waktu perjalanan pergi pulang kantornya sampai 60 juta jam.
Mereka pun memiliki waktu lebih banyak rata-rata 2,5 jam setiap hari untuk mendapatkan waktu berkualitas dengan keluarga kecilnya seperti makan bersama, mengasuh anak, atau mengantar anak ke sekolah dan tidur dengan kualitas lebih baik.
Dengan bekerja di rumah, waktu yang dulu bisa terbuang untuk perjalanan pergi pulang ke tempat kerja juga bisa dialokasikan ke hal lain, termasuk menyelesaikan pekerjaan yang dulunya terbengkalai.
“Penurunan jam kerja di luar rumah hanya sebagian diimbangi oleh peningkatan bekerja di rumah,” tulis penelitian yang dipublikasikan oleh Financial Times, pada Minggu (30/10/2022) tersebut.
Berdasarkan penelitian ini, David Dam pun menyarankan perusahaan untuk mempertimbangkan pengaturan kerja yang lebih fleksibel kepada karyawannya. Jika ternyata dengan WFH, WFA (work from anywhere), atau sistem hibrida antara WFO dan WFA memungkinkan para pekerja untuk lebih produktif, tentu akan jauh lebik baik jika sistem kerja ini diterapkan, bukan?
Kalau kamu, lebih suka kerja di kantor atau kerja di mana saja nih, Millens? (Arie Widodo/E10)