Inibaru.id – Dalam hitungan hari, tahun berganti dari 2024 jadi 2025. Mulai 1 Januari 2025 nanti pula, PPN 12 persen diberlakukan. Meski hanya naik 1 persen, Hayati, salah seorang pekerja kantoran di sebuah lembaga pendidikan di Kota Semarang sudah tahu kalau hal ini akan berdampak pada naiknya harga berbagai macam barang dan jasa yang biasa dia gunakan.
Kenaikan ini bahkan sudah dirasakan dalam beberapa minggu belakangan. Hal ini membuat perempuan yang masih betah menjomlo di tengah perantauannya ini mengaku bakal berpikir dua kali untuk jajan seenaknya di masa depan.
“Aku kan hobi banget beli jajan ya. Tapi belakangan ini sudah kerasa harga sejumlah jajanan naik. Mungkin aku akan menahan diri dulu agar nggak sering jajan seperti sekarang. Kalau merasa butuh saja. Sayang aja kalau akhirnya nanti malah habis uang banyak,” ucapnya saat istirahat makan siang di tempat kerjanya pada Senin, (30/12/2024).
Meski mengaku senang upah minimum kota (UMK) juga akan naik pada tahun depan, Hayati menyebut hal ini nggak membuat keuangannya jadi lebih baik. Soalnya, dia sudah membaca banyak artikel di media daring yang menyebut kenaikan harga barang dan jasa akan cukup signifikan gara-gara PPN 12 persen ini.
“UMR naiknya cuma segitu, tapi prediksi kenaikan kebutuhan sehari-hari malah lebih besar. Sepertinya bakal lebih susah nabung deh tahun depan,” terangnya dengan penuh kekecewaan.
Rekan Hayati, Arhan, bahkan sampai berkelakar kalau dia nggak yakin kalau pada akhirnya dia mampu membeli rumah sebagaimana yang dia idam-idamkan selama ini gara-gara adanya prediksi harga-harga barang akan naik mulai tahun depan.
“Kalau gaji bulanan nantinya habis buat kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainnya, jadi nggak bisa nabung. Padahal ngumpulin DP buat rumah aja masih belum kelar. Entah bakal berhasil atau nggak membeli rumah nantinya,” ucap laki-laki asal Solo tersebut.
Baca Juga:
PPN Naik Jadi 12 Persen, Pemilik Tabungan Kurang dari Rp100 Juta Diprediksi Bakal Semakin SedikitNggak cuma anak muda pekerja kantoran yang mengeluhkan hal ini. Ifa, salah seorang pelayan di tempat makan bertema masakan barat juga merasakan hal serupa. Dia mengaku bakal menghitung ulang pengeluaran bulanannya karena cicilan sepeda motornya masih harus sisa belasan bulan.
Obrolan bersama dengan teman-teman kerjanya membuatnya yakin kalau ekonomi 2025 nanti bakal lebih berat buat siapa saja. Dia bahkan sampai terpikir jika tempat dia bekerja bakal mengalami penurunan jumlah pengunjung gara-gara kenaikan berbagai macam harga dan jasa nantinya.
“Jujur masih bingung sih kenapa pas ekonomi lagi lesu gini malah menaikkan PPN yang efek dominonya bakal seperti itu. Nggak tahu apakah nanti tetap banyak atau nggak pengunjung rumah makan tempat saya kerja,” tulis perempuan berusia 25 tahun tersebut di pesan WhatsApp, Senin (30/12).
Yap, kenaikan PPN 12 persen sepertinya bakal sulit untuk ditunda atau dibatalkan. Jadi, kita harus bersiap dengan efek dominonya berupa kenaikan harga barang dan jasa. Kalau kamu sendiri, sudah melakukan persiapan atau perubahan gaya hidup apa untuk menyiatasinya, Millens? (Arie Widodo/E05)