Inibaru.id - Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menghadapi berbagai situasi yang menimbulkan stres. Stres sendiri adalah respon alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dari lingkungan sekitar.
Namun, ketika stres berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat muncul berbagai dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang.
Salah satu dampak yang sering terjadi adalah "emosional numbness" atau matinya perasaan emosional.
Tapi apa hubungan antara stres dan emosi? Simak yuk ulasannya!
Stres Berkepanjangan dan Eksklusi Emosional
Stres yang berlanjut dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan tekanan yang terus-menerus pada sistem saraf kita. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan kimia di dalam otak dan menghambat fungsi neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk regulasi emosi.
Seiring waktu, individu yang mengalami stres berkepanjangan mungkin mulai merasakan gejala eksklusi emosional.
Eksklusi emosional ditandai dengan kurangnya respons emosional yang normal terhadap peristiwa sehari-hari atau pengalaman yang seharusnya memicu perasaan tertentu. Seseorang yang mengalami eksklusi emosional mungkin merasa "kehilangan" atau "mati rasa" secara emosional, sehingga sulit untuk merasakan kegembiraan, kecemasan, atau kesedihan sebagaimana mestinya.
Ini bisa mengganggu kualitas hidup mereka, menghambat hubungan sosial, dan memperburuk masalah kesehatan mental yang sudah ada.
Mekanisme yang mendasari hubungan antara stres berkepanjangan dan eksklusi emosional belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti peningkatan kadar kortisol (hormon stres) dalam tubuh, perubahan aktivitas otak, dan kerusakan pada jaringan saraf tertentu dapat berperan dalam perkembangan kondisi ini.
Mengatasi Eksklusi Emosional
Meskipun eksklusi emosional dapat terasa menghancurkan, penting untuk diingat bahwa kondisi ini dapat diatasi dengan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi eksklusi emosional:
1. Mengidentifikasi dan mengelola stres
Mengenali sumber stres berkepanjangan dan mencari cara untuk mengelolanya merupakan langkah penting. Hal ini dapat mencakup latihan relaksasi, teknik pernapasan, meditasi, atau bahkan konseling profesional.
2. Menjaga kesehatan fisik
Menerapkan gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan rutinitas olahraga, dapat membantu memperkuat kesehatan mental dan emosional.
3. Membangun dukungan sosial
Berbagi pengalaman dengan orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi beban emosional dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk pemulihan.
4. Melibatkan diri dalam aktivitas yang memicu emosi
Terlibat dalam kegiatan yang Anda sukai, seperti seni, musik, atau olahraga, dapat membantu menghidupkan kembali perasaan dan mengurangi eksklusi emosional.
5. Konsultasi dengan profesional
Jika eksklusi emosional terus berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Mereka dapat membantu dalam mendiagnosis kondisi ini dan memberikan strategi pengobatan yang sesuai.
Stres berkepanjangan dapat mempengaruhi keseimbangan emosi dan menyebabkan eksklusi emosional. Memahami hubungan antara stres dan kondisi ini penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut.
Dengan mengidentifikasi sumber stres, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mencari dukungan yang tepat, kita dapat memulihkan kepekaan emosional dan meningkatkan kualitas hidup kita. (Siti Zumrokhatun/E05)
