inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Status Siaga, Gunung Merapi Diguncang 1.392 Gempa Sepekan Terakhir
Sabtu, 13 Agu 2022 14:27
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Ilustrasi: Gunung Merapi mengalami ribuan gempa dalam sepekan terakhir. (DW/Slamet Riyadi/AP Photo/Picture Alliance)

Ilustrasi: Gunung Merapi mengalami ribuan gempa dalam sepekan terakhir. (DW/Slamet Riyadi/AP Photo/Picture Alliance)

Diguncang 1.392 gempa dalam sepekan terakhir, hingga saat ini status Gunung Merapi masih level III atau Siaga.

Inibaru.id – Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitasnya. Sepekan terakhir, yakni 5-11 Agustus 2022, gunung yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta itu telah diguncang 1,392 kali gempa. Hal ini Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santosa.

Agus mengungkapkan, guncangan yang ditunjukkan peralatan pantau itu tercatat merupakan gempa guguran (RF) sebanyak 633 kali, disusul gempa fase banyak (MP) sebanyak 582 kali, gempa embusan (DG) sebanyak 159 kali, gampa vulkanik dangkal (VTB) 13 kali, dan gempa tektonik (TT) lima kali.

“Intensitas gempa pekan ini masih cukup tinggi," kata Agus, Sabtu (13/8/2022).

Menurutnya, selama sepekan tersebut, Gunung Merapi juga mencatatkan 43 kali guguran lava yang mengarah ke barat daya. Lava tersebut mengalir masuk ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter.

Pada Kamis (11/8) pagi pukul 06.06 WIB, Agus melanjutkan, berdasarkan pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, terlihat asap berwarna putih bertekanan lemah dengan ketebalan tipis hingga sedang membumbung setinggi sekitar 100 meter.

“Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore berkabut,” terangnya.

Kubah Lava Semakin Tinggi

Ilustrasi: Kubah lava Gunung Merapi semakin tinggi. (Instagram/Ngesti.wuryantoro)
Ilustrasi: Kubah lava Gunung Merapi semakin tinggi. (Instagram/Ngesti.wuryantoro)

Kubah lava pada bagian puncak Gunung Merapi juga terpantau mengalami pertumbuhan, dengan volume sebesar 1.664.000 meter kubik pada kubah bagian barat daya dan 2.772.000 meter kubik pada kubah tengah sebesar.

“Pantauan ini berdasarkan hasil analisis morfologi dan foto udara drone di Stasiun Kamera Tunggularum, Deles5, dan Ngepos pada Senin (8/8),” jelas Agus.

Sementara, berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, dia melanjutkan, dapat disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi cukup tinggi. Aktivitas itu berupa erupsi efusif.

"Potensi bahaya guguran lava dan awan panas ada sejauh maksimal 5 kilometer akan meliputi Sungai Boyong; lalu Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer,” terangnya. “Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak."

Agus menjelaskan, status aktivitas Gunung Merapi saat ini ditetapkan dalam tingkat Siaga atau Level III. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Untuk kamu yang beraktivitas di sekitar Gunung Merapi, harap berhati-hati ya, Millens. Semoga status gunung paling aktif di Jateng-DIY itu nggak membahayakan semua orang ya. (Medcom/IB20/E03)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved