Inibaru.id - Kabar pesawat jatuh kembali membuat hati kita pilu. Pada Senin (18/7) lalu, sebuah pesawat latih milik TNI AU jatuh di wilayah pegunungan daerah Dukuh Ngawoh, Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah.
Pesawat jatuh yang mulanya mengalami hilang kontak itu berjenis T50i Golden Eagle. Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat melakukan latihan night tacatical intercept.
Pesawat ini take off sekitar pukul 18.24 WIB dari Lapangan Udara Iswahjudi. Lalu, sekitar pukul 19.25 WIB dikabarkan pilot masih melakukan kontak dengan flight director.
Sambil menunggu kabar terbaru tentang jatuhnya pesawat ini, nggak ada salahnya kita menilik lebih dalam kehebatan pesawat latih T50i ini. Yuk, simak spesifikasinya.
Spesifikasi Pesawat T50i
Pesawat T50i Golden Eagle bukan buatan Indonesia melainkan Amerika-Korea Selatan. Biaya pengembangannya 70 persen berasal dari pemerintah Korea Selatan, 17 persen dari Korean Aerospace Industries, dan sisa 13 persen dari Lockheed Martin.
Sebelumnya, pesawat ini dikenal dengan nama KTX-2, sejenis pesawat latih serang ringan yang diperuntukkan bagi Angkatan Udara Korea Selatan (RoKAF). Pilot yang berlatih dengan pesawat ini bakal bisa menerbangkan sejumlah pesawat tempur elit layaknya F-16, F-22, dan F-35.

Pesawat ini memiliki panjang 43 kaki atau lebih dari 13 meter, lebar sayap 31 kaki atau hampir 9,5 meter, dan tinggi 16 kaki atau sekitar 4,8 meter. Bobot pesawat ini mencapai 14 ton. Luar biasanya, meski statusnya pesawat latih, kemampuan terbangnya nggak kalah dengan F-16.
Kemampuaan terbang pesawat ini mencapai ketinggian 55 ribu kaki dengan kecepatan maksimal 1.600 kilometer per jam. Kemampuan manuvernya juga luar biasa karena mampu terbang dengan ketinggian maksimal 14,6 kilometer vertikal.
Pesawat dengan dua kokpit yang dilengkapi dengan kursi pelontar dan sistem pembangkit oksigen on board (OBOGS) ini juga punya kapasitas bahan bakar 2.655 liter dan tiga tangki tambahan dengan kapasitas 570 liter.
T50i Sudah Beberapa Kali Jatuh
Kasus jatuhnya pesawat latih T50i di Indonesia bukanlah kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada 20 Desember 2015 pesawat jenis yang sama juga jatuh di dekat Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Kala itu, pesawat jatuh setelah melakukan atraksi solo aerobatic pada Perayaan Dirgantara Yogyakarta 2015 selama 20 menit.
Nggak hanya jatuh, bagian atau komponen T50i Golden Eagle dikabarkan juga pernah terlepas dari badan pesawat pada 10 Agustus 2021. Benda yang terbuat dari logam berbobot 15 kilogram itu jatuh dari angkasa di pekarangan rumah warga di Desa Dawu, Ngawi, Jawa Timur.
Dari beberapa kejadian yang menimpa jenis pesawat ini, semoga pihak TNI AU dan semua yang berkaitan dengan ini bisa makin berbenah dan menjaga keamanan ya, Millens. (Idn/IB09/E10)