Inibaru.id – Tangis Gregoria Mariska Tunjung langsung pecah begitu tunggal putri kedua Tim Uber Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo memastikan kemenangan atas Supanida Katethong dengan skor 19-21, 21-19, dan 21-19. Kemenangan ini menasbihkan keunggulan Tim Uber Indonesia atas Thailand dengan skor 3-0 dan berhak untuk masuk ke babak semifinal.
Tangis haru Jorji, sapaan akrab Gregoria, bukanlah hal yang aneh. Meski usianya belum genap 25 tahun, dia adalah tunggal putri paling senior di Tim Uber Indonesia kali ini. Secara luar biasa, dia sudah ada di tim Uber sejak 2016. Dari yang awalnya jadi yang paling junior, Jorji bisa dikatakan berkembang sendirian karena nggak ada pemain senior yang mampu unjuk gigi dan dijadikan panutan di tingkat internasional.
Perkembangan Jorji dalam dua tahun belakangan memang luar biasa. Dari yang sulit menembus babak semifinal dan final di berbagai turnamen, Jorji semakin rajin menembus babak tersebut atau bahkan menjuarainya. Permainannya melawan 10 besar tunggal-tunggal putri dunia lainnya juga semakin membaik. Dia semakin sulit dikalahkan, bahkan mulai mampu mencuri kemenangan atas mereka yang lebih diunggulkan.
Pada pertandingan terakhir penyisihan grup lalu, misalnya, Jorji sukses bikin Akane Yamaguchi dari Jepang takluk dengan performa yang fantastis. Memang, pada akhirnya Indonesia kalah 2-3 dari Jepang. Tapi, ada satu hal yang mulai dicermati penggemar badminton Indonesia dalam gelaran Thomas – Uber Cup tahun ini, yaitu peran Jorji sebagai pemain senior dan pemberi teladan semakin terlihat.
Ester sebagai tunggal kedua memang kalah dari Aya Ohori lewat rubber set. Tapi permainan Ester yang nggak mau kalah mulai terlihat. Dia seperti terinspirasi dari Jorji yang terus berjuang melawan pemain Jepang yang lebih diunggulkan. Setali tiga uang, tunggal ketiga Komang Ayu Cahya Dewi berhasil menang melawan Tomoka Miyazaki. Meski pertandingan itu sudah nggak menentukan kekalahan Tim Uber Indonesia, terlihat jika mental nggak mau kalah Komang sangat besar.
Tunangan Jorji, musikus Mikha Angelo sampai mengomentari kemenangan Jorji atas tunggal pertama Thailand, Ratchanok Intanon yang jadi pembuka jalan Indonesia masuk ke babak semifinal. Maklum, berkat kemenangan ini, mental dan kepercayaan diri pemain Tim Uber Indonesia lainnya jadi lebih tinggi untuk memenangi pertandingan.
“Kemenangan yang berarti banget, melawan idola sendiri, setelah dulu sering banget ketemu di R32/16 berturut-turut, nunggu 3 tahun sampai akhirnya rematch dan sekarang pecah telur (berhasil menang atas Intanon untuk kali pertama). Proud of you,” tulisnya di akun Twitter @Angelo_Mikha.
Memang, pada babak semifinal nanti, Tim Uber Indonesia sudah ditunggu juara bertahan Korea Selatan. Layaknya saat melawan Jepang atau Thailand, kita jelas nggak diunggulkan. Tapi, setidaknya kini kita tahu, Jorji nggak lagi sendirian menggendong sektor tunggal putri Indonesia. Junior-juniornya seperti Ester, Komang, dan Ruzzana sudah sudah bisa membagi beban tanggung jawab tersebut.
Para pemain ganda putri juga terlihat semakin berkembang meski masih memerlukan perbaikan. Tapi, yang utama, jika bertanding dengan mental yang tepat, mau menang ataupun kalah, hasilnya bakal dihargai penggila bulutangkis Indonesia.
Apapun hasilnya, target menembus semifinal tahun ini sudah tercapai. Semoga saja Tim Uber atau Tim Thomas Indonesia bisa mencatat hasil jauh lebih baik dari gelaran sebelumnya. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)