Inibaru.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang resmi memulai uji coba operasional Bus Listrik Trans Semarang pada Rabu (5/11/2025). Dengan rute Terminal Mangkang–Simpang Lima pergi-pulang (PP), masyarakat dapat menikmati pengalaman menaiki bus listrik ini secara gratis selama masa uji coba.
Sekretaris Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan mengatakan, uji coba ini merupakan langkah awal menuju pengoperasian armada transportasi publik ramah lingkungan di Ibu Kota Jawa Tengah.
“Dishub melalui Trans Semarang sedang mengembangkan dan beralih ke kendaraan ramah lingkungan (koridor hijau) dengan menggunakan bus listrik. Saat ini baru dua unit yang diuji; satu bus besar dan satu bus sedang,” ujar Danang, Rabu (5/11).
Bus listrik berukuran besar akan melayani Koridor 1 dengan rute Terminal Mangkang–Pemuda–Simpang Lima–Terminal Penggaron. Sementara itu, satu unit bus berukuran sedang akan diuji di koridor lain yang dinilai lebih sesuai dengan kondisi medan di Semarang.
“Rencana operasional penuh baru akan dilakukan tahun depan. Tahun ini masih tahap uji coba selama dua minggu hingga satu bulan. Masyarakat bisa ikut mencoba agar kami bisa menilai performa dan karakter bus di lapangan,” tambahnya.
Sistem Lelang Beli Layanan
Menurut Danang, pengadaan bus listrik nantinya nggak dilakukan dengan pembelian langsung, melainkan melalui sistem lelang beli layanan.
“Kami lelang beli layanan, bukan busnya. Jadi, vendor atau konsorsium yang memenuhi persyaratan akan mengelola koridor yang telah disiapkan,” jelasnya.
Uji coba ini juga bertujuan untuk menilai kemampuan baterai bus menghadapi kondisi medan Kota Semarang yang bervariasi, termasuk jalur tanjakan.
“Di daerah tanjakan tentu penggunaan baterai lebih besar, jadi kami akan lihat dulu apakah mampu melayani satu hari penuh,” ujarnya.
Bus listrik yang digunakan merupakan produk buatan Surabaya dengan jarak tempuh lebih dari 250 kilometer per satu kali pengisian daya. Bus besar mampu menampung hingga 72 penumpang, sedangkan bus sedang berkapasitas sekitar 40 orang.
Ramah Penyandang Disabilitas
Danang mengatakan, desain interior bus listrik ini telah disesuaikan agar lebih nyaman dan ramah bagi penyandang disabilitas.
“Kami ingin penumpang bisa lebih nyaman dengan kursi menghadap ke depan dan akses mudah bagi disabilitas tanpa harus naik ke halte tinggi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BLU Trans Semarang Haris Setyo Yunanto menjelaskan, uji coba bus listrik ini merupakan bagian dari implementasi koridor hijau yang telah dikaji sejak lama.
“Harapan kami, dengan bus listrik ini tidak ada lagi isu bus mogok atau asap tebal yang selama ini mengganggu pengendara lain. Bus listrik lebih ramah lingkungan dan mendukung pengurangan emisi gas buang,” tuturnya.
Oya, bus listrik Trans Semarang akan melakukan pengisian daya di dua titik, yaitu Terminal Mangkang dan Penggaron. Dengan teknologi fast charging, baterai bus dapat terisi penuh dalam waktu sekitar 30 menit, dan mampu melayani hingga delapan perjalanan pergi-pulang setiap harinya.
Semoga uji coba berjalan lancar dan transisi Semarang menuju sistem transportasi publik yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan segera tercapai. (Murjangkung/E10)
