Inibaru.id – Millens, ketika seseorang dihadapkan dengan budaya baru, tentu perlu beradaptasi. Nah sama halnya dengan kuliah daring dan di kelas, pelaksanaan keduanya bisa dibilang beda banget ya.
Kalau biasanya kuliah biasa kamu mandi dan siap-siap berangkat ke kampus, beda dengan kuliah daring yang dilakukan di rumah. Ada saja kejadian yang khilaf seperti yang dialami Suryo Damasti, mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro (Undip).
Gadis yang akrab dipanggil Asti itu mengaku belum terbiasa dengan kuliah daring. Menurutnya, media yang baru ketika kuliah daring kadang membuat panik saat awal dilaksanakan. Asti mengaku jika terkadang lupa memindai barcode untuk presensi perkuliahan.
“Kalau saya beberapa kali terlewat presensi karena kadang barcode dibagikannya setelah perkuliahan. Salah saya sih nggak stay dulu sampai sudah presensi,” ungkapnya melalui aplikasi pesan singkat (16/4).
Kejadian lupa mengisi presensi pun kadang terjadi karena dirinya mendengarkan kuliah sambil mencuci baju dan memandikan kucingnya. Asti juga mengaku terkadang kucing miliknya mengganggu dirinya saat sedang kuliah daring.
“Waktu saya kuliah, kucing saya datang lalu tiduran di buku kuliah saya, setelah itu pulpen saya dibuat mainan, kabel headset juga,” ungkapnya lagi.
Kegiatan multitasking ini bisa dilakukannya karena dirinya nggak menyalakan kamera dan mikrofon. Selain melakukan multitasking tersebut, dirinya juga bisa kuliah sembari rebahan. Meskipun begitu, Asti mengaku selalu merekam perkuliahan supaya dapat dipelajari kembali. pun mengungkapkan lebih menyukai kuliah luring seperti biasanya.
Kekagetan juga dirasakan oleh Farah Tsania Munah yang sedang menempuh studi Antropologi Sosial di Undip. Farah, panggilan akrabnya, mengaku jika kuliah daring membuat dirinya jadi bermalas-malasan.
“Biasanya tatap muka dituntut untuk serius atau memperhatikan. Gegara online jadi malas-malasan karena bisa sambil tiduran, bahkan bisa ditinggal ketika dosen tidak mewajibkan untuk menyalakan video,” ungkapnya melalui aplikasi pesan singkat (28/4).
Farah sebagai mahasiswa antropologi yang biasanya terjun ke lapangan, kini mau nggak mau hanya bisa melakukan tugas analisis. Dirinya juga bercerita jika saat presentasi, dirinya merasa sepi dan seperti bicara sendiri.
“Ketika presentasi juga berbeda, yang biasanya di kelas berinteraksi langsung dengan teman sekarang presentasi serasa ngomong sendiri. Belum lagi kalau tidak ada teman yg merespons dan akhirnya jadi sepi,” tambahnya.
Baik Asti maupun Farah, keduanya mengaku lebih menyukai kuliah di ruang kelas seperti biasanya. Selain dianggap lebih fokus, juga mengurangi tingkat kemalasan.
Kalau kejadian lucu yang kamu alami selama kuliah daring apa nih, Millens? (Julia Dewi Krismayani/E05)