Inibaru.id – Tiga stasiun kereta api tertua yang masih eksis di Indonesia bisa kamu temui di jarak yang berdekatan. Stasiun-stasiun tersebut adalah Stasiun Alastua, Stasiun Brumbung, dan Stasiun Tanggung. Ketiganya diresmikan pada 10 Agustus 1867. Artinya tiga stasiun tersebut sudah berusia 156 tahun!
Dari tiga stasiun tersebut, yang lokasinya paling mudah diakses dari jalan besar adalah Stasiun Brumbung. Kalau kamu mampir ke Pasar Ganefo yang ada di Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen, Demak, bakal kelihatan kok stasiun tersebut. Lokasinya memang nggak jauh dari jalan utama Semarang – Purwodadi yang dikenal selalu padat setiap kali jam berangkat dan pulang kerja.
Stasiun yang masuk dalam Daerah Operasi (Daop) IV Semarang ini punya tujuh jalur kereta api yang dibagi jadi dua emplasemen di sisi utara dan selatan bangunan stasiun. Di emplasemen selatan, jalur rel kedua jadi tempat di mana kereta dari dan ke arah Solo melaju. Sementara itu, di emplasemen utara, jalur kedua jadi tempat di mana kereta ke arah Surabaya melaju. Jalur ketiganya dijadikan tempat kereta yang melaju ke arah Semarang.
Salah satu kereta yang melintas stasiun ini adalah Kereta Api Brantas yang melayani relasi Blitar – Pasar Senen (Jakarta). Selain itu, stasiun ini melayani aglomerasi kereta Banyubiru dengan rute Semarang Tawang – Solo Balapan dan kereta Joglosemarkerto.
O ya, kalau kamu naik kereta Kedungsepur dengan rute Semarang Poncol – Ngrombo PP, pasti keretanya juga bakal mampir di Stasiun Brumbung, lo, Millens.
Nggak hanya jadi salah satu stasiun yang jadi bagian jalur kereta api tertua di Indonesia antara Stasiun Samarang NIS sampai Stasiun Tanggung, Stasiun Brumbung juga punya rekaman bersejarah lainnya. Pada 1962, kawasan Stasiun Brumbung jadi lokasi beristirahat rombongan pembawa api abadi yang diambil dari Mrapen, Grobogan.
Baca Juga:
Stasiun Alastua Semarang, Tempat Pemberhentian Kereta Tertua dan Masih Beroperasi di IndonesiaApi abadi itu dipakai dalam acara olah raga Games of the New Emerging Forces (GANEFO). Saat itu, GANEFO digadang-gadang bakal jadi pesta olah raga tandingan Olimpiade, Millens. Nah, memori atas peristiwa itu kemudian diabadikan sebagai nama pasar yang ada di dekat stasiun tersebut.
Sebelum diberi pagar tinggi oleh PT Kereta Api Indonesia, kawasan di sekitar bangunan Stasiun Brumbung sempat dikenal masyarakat sekitar sebagai kawasan prostitusi ilegal pada awal 2000-an sampai 2010-an. Kabarnya, prostitusi ilegal tersebut sering terjadi di gerbong-gerbong kereta yang terbengkalai atau ilalang di dekat rel kereta di sana.
Untungnya, setelah kawasan stasiun diurus kembali sebagaimana mestinya, kegiatan ilegal tersebut menghilang. Kini, Stasiun Brumbung pun kembali mendapatkan nama baiknya sebagai salah satu stasiun tertua di Indonesia yang kaya akan nilai sejarah. (Arie Widodo/E05)