BerandaHits
Rabu, 17 Sep 2025 11:01

Review Film 'Dollhouse', Ketika Duka, Boneka, dan Horor Bersatu dalam Satu Rumah

Penulis:

Review Film 'Dollhouse', Ketika Duka, Boneka, dan Horor Bersatu dalam Satu RumahArie Widodo
Review Film 'Dollhouse', Ketika Duka, Boneka, dan Horor Bersatu dalam Satu Rumah

Film horor Jepang 'Dollhouse' tayang di bioskop. (Fareast)

Film horor Jepang 'Dollhouse' bakal tayang di bioskop Indonesia mulai 17 September 2025.

Inibaru.id - Shinobu Yaguchi yang dikenal sebagai sutradara film-film komedi ringan seperti Waterboys dan Swing Girls, mengejutkan penggemarnya dengan gebrakan baru berupa film horor berjudul Dollhouse.

Dari judulnya, sudah kelihatan kan kalau filmnya terkait dengan boneka? Tapi jangan harap filmnya bakal menceritakan tentang teror boneka yang seram banget dan sering bikin kaget. Dollhouse justru memadukan kesedihan mendalam dengan sentuhan supranatural yang lebih halus dan terkadang terlihat absurd khas film komedi.

Ceritanya berpusat pada karakter Yoshie (Masami Nagasawa), seorang ibu muda yang kehilangan putri kecilnya, Mei, dalam sebuah kecelakaan tragis. Terjebak dalam duka, Yoshie kemudian mencoba “terapi boneka”.

Intinya, dia membeli boneka antik yang mirip Mei. Dia bahkan memakaikan baju sang anak ke boneka tersebut, dan memperlakukannya layaknya manusia.

Suaminya, Tadahiko (Koji Seto), semula kebingungan, namun akhirnya ikut “bermain” dengan boneka tersebut setelah saran dari terapis. Semua terlihat aneh namun tak membahayakan, sampai anak kedua pasangan tersebut lahir.

Boneka di film 'Dollhouse' ternyata hidup dan meneror keluarganya. (Fareast)
Boneka di film 'Dollhouse' ternyata hidup dan meneror keluarganya. (Fareast)

Lima tahun kemudian, boneka itu ternyata hidup dan merasa cemburu dengan kehadiran sang adik, Mai. Apa yang awalnya seperti drama psikologis pelan-pelan berubah menjadi horor. Boneka itu mulai menggigit, mencekik, dan menimbulkan kekacauan yang hanya bisa disadari penonton. Sayangnya, baik itu Yoshie atau Tadahiko nggak menyadarinya.

Alih-alih mengandalkan jump scare atau pertumpahan darah, Yaguchi membangun ketegangan dari rasa bersalah, kehilangan, dan ikatan spiritual antara manusia dan boneka. Ini yang membuat Dollhouse berbeda dari film horor boneka kebanyakan.

Sayangnya, sejumlah kritikus film menyebut perpaduan antara komedi gelap khas Yaguchi dan atmosfer horor terkadang membuat plot film ini terasa tak stabil. Beberapa adegan seperti boneka yang “menyerang” nenek-nenek dengan gaya gulat sumo akhirnya lebih mengundang tawa daripada teriakan. Tapi, barangkali di situlah pesonanya. Dollhouse jadi kombinasi antara horor dan komedi yang menarik.

Memang, menjelang akhir film ceritanya jadi sedikit bertele-tele demi menunjukkan sentuhan religius dan latar belakang kutukan sang boneka. Tapi, Dollhouse tetap menyajikan penutup yang memuaskan.

Dollhouse tayang perdana di ajang Far East Film Festival ke-27 dan resmi dirilis di Jepang pada 13 Juni 2025. Bagi kamu yang mencari horor psikologis yang tak biasa, dengan bumbu budaya lokal dan sedikit kelucuan tak disengaja, film ini layak untuk ditonton, Gez.

O ya, Dollhouse mulai tayang di bioskop-bioskop Tanah Air sejak 17 September 2025. Tertarik menontonnya, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved