Inibaru – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dipastikan akan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton dari Thailand dan Filipina pada Januari 2018 ini. Kepastian tersebut diambil setelah Mendag mengklaim ada kekurangan beras jenis medium sejak akhir 2017 lalu.
Sebagai pelaksana, Kemendag pun menunjuk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk melakukan proses impor. Keputusan ini cukup menarik, karena sebelumnya urusan impor beras selalu dilakukan Perum Bulog. Kenapa?
Seperti ditulis Kompas.com, Senin (15/1/2018), Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memilih PPI lantaran Bulog tengah mengalami sejumlah persoalan pengoplosan beras jenis medium dari Vietnam dengan beras lokal. Ini sepert terjadi di Kalimantan Selatan.
Baca juga:
Wabah Campak dan Gizi Buruk Hantui Papua
Pameran Mobil Khusus Perempuan di Saudi Banjir Pengunjung
“Jadi, supaya jelas. Nanti timbul lagi persoalan, kalau di Bulog dioplos dan sebagainya. Dari PPI kita masukin di market langsung," kata dia.
Menurutnya, PPI bisa bekerja sama dengan pengusaha serta distributor beras lainnya untuk bisa langsung mengirim ke pasar. Sehingga, minim terjadi pengoplosan beras.
Kurang
Hingga Jumat (12/1/2018), Enggartiasto mengatakan, stok beras hanya tinggal 900 ribu ton. Jumlah ini, imbuhnya, nggak bakal cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Saya nggak mau ambil risiko kekurangan pasokan. Saya mengimpor beras khusus, beras yang nggak ditanam dalam negeri," ujarnya dalam konferensi pers di Kemendag, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Dia juga menjelaskan, impor beras ini nggak akan menggunakan APBN, melainkan murni uang importir PPI.
"PPI itu menjadi pintu sehingga kita bisa mengatur, mereka bisa bermitra dengan pengusaha beras," jelasnya.
Baca juga:
Dikira Mati, Petasan Malah Meledak Di Jari Barna
Selasar Gedung BEI Ambruk, Perdagangan Saham Jalan Terus
Enggartiasto menegaskan, beras impor ini akan masuk pada akhir Januari. Menurutnya, dengan ditunjuknya PPI akan bisa mengendalikan pasokan di pasar dan meminimalisasi kecurangan.
Yeah, setelah beberapa tahun menahan diri untuk nggak impor, akhirnya impor juga nih, Millens. Namun, kalau niat pemerintah memang demi masyarakat, ya harus kita dukung. Gimana menurutmu? (LIF/GIL)