Inibaru.id – Menjelang pelaksanaan Asian Games 2018, serangan siber semakin meningkat. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komite Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir. Peningkatan serangan siber itu terlihat dari grafis yang diperoleh tim panitia pesta olahraga multicabang tersebut.
Erick mengungkapkan, peningkatan serangan itu karena kompetisi olahraga se-Asia itu sudah semakin dekat.
"Asian Games tinggal 106 hari lagi. Jadi wajar kalau attack dari cyber semakin meningkat," tutur Erick.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, panitia Inasgoc menggandeng beberapa pihak untuk melakukan pengamanan siber. Pihak-pihak itu di antaranya Badan Intelijen Strategis (BAIS) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Erick juga menambahkan, panitia bakal menerapkan double gardan pada sistem siber Asian Games.
Kompas.com, Kamis (3/5/2018), menulis, menurut Erick, serangan siber tersebut mirip seperti yang terjadi pada ajang Asian Games di Icheon, Korea Selatan pada 2014 silam. Serangan siber juga terjadi pada sistem ticketing sehingga berdampak pada penundaan pembukaan Asian Games Icheon empat tahun lalu.
Peningkatan serangan siber itu juga terjadi pada tes event Asian Games beberapa waktu lalu.
"Waktu invitation game kemarin ada leih dari seribu serangan siber per hari," ungkap Erick.
Berkaca pada pengalaman itu, penyelenggara Asian Games bakal menerapkan double gardan pada sistem sibernya agar nggak mudah dibobol.
Semoga dengan strategi itu, Asian Games dapat berjalan lancar tanpa gangguan siber ya, Millens! (IB11/E04)