inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu
Minggu, 8 Des 2024 18:08
Bagikan:
Ratusan siswa SD di Semarang tengah menjalani simulasi makan gizi gratis yang dipantau oleh Dinkes Jateng. (Inibaru.id/ Danny Adriadhi Utama)

Ratusan siswa SD di Semarang tengah menjalani simulasi makan gizi gratis yang dipantau oleh Dinkes Jateng. (Inibaru.id/ Danny Adriadhi Utama)

Alokasi anggaran makan bergizi gratis di tahun 2025 sebesar Rp10 ribu per porsi nggak akan mencukupi untuk membeli susu. Apa solusinya?

Inibaru.id - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah berkoordinasi dengan Dinkes Jateng tengah mempersiapkan program makan bergizi gratis bagi siswa sekolah. Tapi, mereka memastikan bahwa alokasi anggaran makan bergizi gratis di tahun 2025 sebesar Rp10 ribu per porsi nggak akan mencukupi untuk membeli susu.

Kepala Bappeda Jateng Harso Susilo mengatakan sesuai keputusan Presiden Prabowo Subianto, pagu anggaran makan bergizi gratis yang disahkan pemerintah pusat sebesar Rp10 ribu per porsi. Dengan acuan ini, maka penyediaan menu yang disajikan bagi anak-anak sekolah nggak akan bisa melibatkan pihak katering.

"Secara hitungan dengan asumsi dimasakkan, tidak kontrak dengan katering, memungkinkan untuk bahan bakunya cukup. Tapi kalau dengan susu nggak cukup," kata Kepala Bappeda Jateng Harso Susilo saat dikonfirmasi, Sabtu (7/12/2024).

Untuk menyiasati alokasi biaya yang minim, pihaknya menyarankan masing-masing pemda mendayagunakan kantin sekolah sebagai pihak penyelenggara kegiatan makan bergizi gratis. Pilihan lainnya adalah setiap sekolah bisa berkolaborasi dengan UMKM bantu mengolah bahan baku makanan yang higienis di dalam sekolah.

"Jadi bisa mendayagunakan kantin sekolah atau UMKM untuk memasakkan sesuai menu yang sehat untuk anak sekolah," ungkapnya.

Ratusan siswa SD di Semarang tengah menjalani simulasi makan gizi gratis yang dipantau oleh Dinkes Jateng. (Inibaru.id/ Danny Adriadhi Utama)
Ratusan siswa SD di Semarang tengah menjalani simulasi makan gizi gratis yang dipantau oleh Dinkes Jateng. (Inibaru.id/ Danny Adriadhi Utama)

Sementara ini, menurut Bappeda Jateng, belum ada informasi yang menyeluruh ke daerah-daerah mengenai petunjuk teknis penggunaan anggaran makan bergizi gratis.

"Masih pembahasan di tingkat pusat. Bappenas juga belum tahu seperti apa pembahasannya di Badan Gizi Nasional. Saya baca infonya dari Rp15 ribu turun menjadi Rp10 ribu. Apakah benar atau nggak kami belum tahu," jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan bahwa meski biaya makan bergizi gratis dipangkas dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu, dia tetap berharap program ini bakal tetap bisa dilaksanakan dengan lancar mulai tahun depan.

"Jadi harapan kita anak anak tetap bisa mengonsumsi makanan yang bergizi. Nanti Badan Gizi ada petunjuk dan pedoman terkait anggaran Rp10 ribu. Saya kira (dana tersebut) bisa diperhitungkan untuk menyediakan makanan bergizi," kata dia.

Hm, wajar jika Bappeda Jateng menyebut dana Rp10 ribu per porsi tersebut nggak cukup buat beli susu. Kalau menurut kamu sendiri, apakah dengan jumlah pagu tersebut program makan bergizi gratis bisa benar-benar terrealisasi, Millens? (Danny Adriadhi Utama/E07)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved