Inibaru.id – Seorang lelaki asal Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap meninggal saat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Banyumas pada Rabu (16/9). Sejumlah warga kemudian diduga membuka peti dan memandikan pasien yang masih dalam status suspek Covid-19 tersebut.
Kemudian diketahui bahwa tes usap lelaki tersebut menunjukkan hasil positif pada Sabtu (19/9) lalu. Akibatnya, petugas melakukan tracking pada 20 orang dengan kontak erat pada Senin (21/9). Sayangnya, istri almarhum meninggal dunia sebelum menjalani tes usap sehingga dilakukan tes usap post-mortem.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengungkapkan bahwa hasil tes usap istri pasien dan satu warga yang ikut memandikan jenazah dinyatakan positif.
“Ada tambahan dua orang positif, istri almarhum yang sudah meninggal dan satu orang yang membantu memandikan jenazah,” ungkap Pramesti.

“Hasilnya yang lain negatif semua,” tambahnya.
Satu orang yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan warga yang membantu memandikan jenazah. Kini warga tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Jika nantinya mengalami gejala klinis, maka akan dirujuk ke rumah sakit.
“Masih di rumahnya, nanti kalau memang perlu akan dirujuk ke rumah sakit,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di beberapa rumah sakir di Banyumas hampir penuh. Diketahui hanya tersisa 18 bed di beberapa rumah sakit pada Selasa (29/9) lalu.

Untuk itu, Pemkab berencana menambah tempat karantina bagi pasien tanpa gejala.
“Sudah hampir penuh, kemarin saya telepon Pak Gubernur dengan seizin Pak Bupati, Hotel Pondok Slamet sedang disiapkan (untuk tempat karantina),” jelas Tri Lastiono.
Semoga peristiwa ini dapat menjadi pelajaran ya, Millens! (Kom/IB27/E05)