Inibaru.id – Kala kupandang kerlip bintang nan jauh di sana. Penggalan lirik lagu "Kopi Dangdut" ini pasti sangat akrab bagi masyarakat Indonesia, khususnya para pengguna Tiktok. Lagu lama yang dirilis Fahmi Shahab ini terlihat Indonesia banget. Namun, tahukah kamu kalau lagu ini bukan asli Indonesia?
Sebetulnya, "Kopi Dangdut" adalah lagu berbahasa Latin yang berjudul "Moliendo Café". Nggak hanya di Indonesia, lagu tersebut juga populer di seluruh dunia. Bahkan, konon ada lebih dari 800 versi lagu ini dengan berbagai bahasa.
Di Indonesia menjadi "Kopi Dangdut", lagu itu dikenal sebagai "Coffee Rumba" di Jepang. Ehm, intinya nggak jauh-jauh dari kopi, deh. Ha-ha.
Ada beberapa klaim tentang siapa yang menciptakan lagu ini. Salah satunya adalah Hugo Blanco. Dia mengaku membuatnya pada 1958. Namun, usianya saat itu belum cukup untuk mematenkan hasil karyanya ke perkumpulan penulis serta composer lagu. Dia pun Jose Manzo Perroni, pamannya, untuk mendaftarkan lagu tersebut.
Malangnya, beberapa tahun kemudian Jose justru menuding Hugo mencuri lagu "Moliendo Café" darinya. Dia menyebut Hugo baru merekamnya pada 1961. Rekaman Hugo ini yang kemudian populer di seluruh dunia.
Begitu populer, lagu ini pun dibuat dengan beragam versi bahasa dan dimodifikasi sesuai budaya setempat, termasuk Indonesia.
Secara umum, lirik dari lagu ini sebetulnya bercerita tentang seseorang yang menggiling kopi. Dia melakukannya pada malam hari bukan karena ingin minum kopi, tapi frustrasi dengan kehidupannya yang harus bekerja siang-malam dan nggak bisa menikmati percintaaan. Duh, syediih!
Sementara, untuk versi "Kopi Dangdut", arti liriknya sangat berbeda. Lirik ini cenderung seperti mengisahkan seseorang yang sedang jatuh cinta. Suasananya pun sangat ceria. Yang tersisa dari lirik asli di "Kopi Dangdut" hanyalah kata kopi. Ha-ha.
Duh, duh, maksimal sekali ya modifikasinya. Eh, kamu suka dengerin lagu "Kopi Dangdut" nggak, nih? (Cnn/IB09/E03)