Inibaru.id – Lelaki tanggung berusia 19 tahun berinisial AN belum lama ini ditangkap aparat Polres Banyuasin Sumatera Selatan dengan tuduhan pemerasan di media sosial. Korbannya berjumlah delapan orang perempuan.
Pelaku diduga memeras setelah memiliki foto tanpa busana para korban. Dia mengancam akan menyebarkan foto-foto tersebut kalau korban nggak menuruti keinginan pelaku.
Dalam melancarkan aksi penipuan, pelaku menggunakan akun Facebook dan Whatsapp dengan nama Arya Pranata. Yang menarik, akun itu menggunakan foto profil selebritas Korea atau lebih dikenal sebagai ava oppa Korea.
Foto sebagai rupa medsos diambil AN dari Google. Nah, dengan perantara media sosial itu, AN kemudian merayu para korban untuk mengirim foto tanpa busana. Singkat cerita, banyak korban yang tertipu akan paras tampan di foto profil tersebut, hingga sukarela beraksi kurang senonoh.
Berbekal foto-foto tanpa busana ini, pelaku kemudian mengancam dan memeras korban. M, salah seorang korban berusia 20 tahun, mengaku nggak tahan dengan ancaman ini, kemudian melaporkannya ke pihak berwenang. AN pun ditangkap pada Sabtu (23/1/2021) lalu.
Info Lowongan Kerja
Penipuan berujung pemerasan ini bukanlah satu-satunya kasus yang melibatkan warganet. Selain modus ava oppa Korea, ada pula modus dengan iming-iming info lowongan kerja. Tujuan penipuan itu sama saja, yakni meminta foto bugil korban, kemudian menjadikannya sebagai alat untuk memeras.
Pada September 2019 lalu, seorang lelaki 18 tahun asal Bojonegoro berinisial AB diamankan kepolisian setelah melakukan pemerasan dan penipuan di Ngawi, Jawa Timur. Pelaku menawarkan pekerjaan kepada korban dengan iming-iming gaji Rp 4-5 juta. Syaratnya: korban mau berfoto bugil.
Alih-alih mendapatkan pekerjaan, korban justru diperas pelaku setelah mengirimkan foto tanpa busana tersebut. Pelaku mengancam akan menyebarkan foto korban ke Facebook kalau permintaan AB nggak dituruti.
Kisah lain juga sempat terjadi di Bandung pada 2018 silam. Sejumlah lelaki menjadi korban pemerasan melalui medsos dengan nilai total hingga Rp 25 juta. Modusnya, pelaku membuat sebuah akun sosok perempuan menawan bernama Rania.
Pelaku tampak meyakinkan karena memiliki KTP dan KK dengan nama yang sama sebagai bukti. Rania kemudian meminta foto-foto bugil para korban, kemudian mengancam akan menyebarkan foto-foto tersebut kalau menolak mengirimkan sejumlah uang kepada pelaku. Duh!
Di tangan yang benar, medsos memang bisa sangat membantu kehidupan kita. Namun, di tangan yang salah, ia bisa menjadi alat untuk berbuat kejahatan. Ini sebetulnya pelaku yang terlampau lihai atau korban yang kurang waspada, ya? (Kom/IB09/E03)