Inibaru.id – Bagi orang Indonesia, suara tokek di dalam rumah adalah hal yang wajar terdengar. Menariknya, ada yang menyebut keberadaan tokek di dalam rumah dianggap bisa membawa rezeki atau keberuntungan. Meski begitu, ada pula yang menganggap suaranya sebagai tanda adanya mahluk halus. Lantas, mitos suara tokek mana sih yang benar?
Suara tokek sangatlah khas. Nama tokek sendiri sebenarnya disematkan pada hewan sejenis kadal yang juga bisa ditemukan di kebun atau hutan. Nah, omong-omong, ada mitos yang menyebut jumlah suara tokek bisa menjadi pertanda tertentu, Millens.
Suara Tokek Pertanda Keberuntungan atau Adanya Mahluk Halus?
Sebagian masyarakat Indonesia sengaja menghitung berapa kali tokek bersuara. Katanya, kalau jumlah suaranya mencapai 13, bisa menandakan keberuntungan, lo. Dalam budaya Jawa, hitungan suara tokek ini dikenal sebagai “laba bhukti” yang artinya adalah keberuntungan. Hitungan bunyi tokek sekali, lima kali, tujuh kali, dan 10 kali juga dianggap sebagai tanda kebaikan.
Eits, ada syaratnya juga, Millens. Tokek harus berada di dalam rumah dan suara tokek terdengar dengan keras. Kalau jauh, ya berarti keberuntungan ini nggak “datang” ke dalam rumah.
Menariknya, keberadaan suara tokek yang keras dan dekat juga dianggap sebagai tanda bahwa mahluk halus jauh dari rumah. Sebaliknya, kalau ada suara tokek yang terdengar jauh seperti di pepohonan di sekitar rumah, kabarnya ada mahluk halus di dalam rumah, lo. Hiiii!
Mitos Lain Soal Suara Tokek
Mitos suara tokek lain yang dipercaya oleh orang Indonesia adalah kemampuannya dalam menolak bala atau ilmu hitam yang dikirim oleh orang lain. Konon, semakin menggelegar suara tokek, semakin kuat kemampuannya dalam melawannya.
Selain itu, ada anggapan kalau suara tokek dengan hitungan ganjil bisa dipakai untuk meramal masa depan. Di antara suara tokek, tepatnya usai hitungan kedua, ada yang menanyakan tentang sesuatu di masa depan. Kalau tokek nggak lagi bersuara, jawabannya berarti nggak, Millens.
Serba-Serbi Tokek
Tokek bisa ditemui di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan juga di Kepulauan Natuna. Di sebagian wilayah Asia, khususnya yang dekat dengan Kathulistiwa, tokek juga bisa ditemui di rumah-rumah penduduk, di kebun, atau di hutan.
Sayangnya, di Indonesia, banyak orang memburu tokek yang kabarnya bisa dijadikan obat. Padahal, peran tokek bagi keseimbangan alam sangatlah besar. Mereka adalah pemakan serangga dan hama.
Meski mitos suara tokek masih sangat kuat di Indonesia, semoga saja kita masih bisa mendengarnya, ya Millens. Maklum, belakangan suaranya seperti semakin jarang terdengar karena banyak diburu. (Son, Sua, Mon/IB09/E05)