Inibaru.id – Di balik aksi Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12/2017), ada orang-orang biasa yang ikut ambil bagian atas inisiatif sendiri. Mereka memberikan minuman dan penganan secara gratis kepada para peserta aksi. Di antara mereka juga ada yang membersihkan sampah setelah aksi selesai.
Seperti dikutip dari Kumparan.com (2/12/2017), Hari Sugiarto menyediakan kopi gratis bagi massa reuni 212. Pria asal Demak yang tinggal di Jakarta ini mengaku apa yang dilakukannya sebagai bagi-bagi rezeki.
Hari membeli banyak kopi sachet, menyiapkan gelas plastik, dan air panas di termos. Massa aksi 212 tinggal membuka kopi, lalu menaruhnya digelas, dan menyeduhnya dengan air panas.
"Ayo kopi gratis," teriak Sugiharto.
Sugiharto ingin menjadi bagian dari sejarah aksi 212. Beberapa kali aksi serupa dia tak pernah absen datang.
"Demi umat. Dari awal saya ingin ikut ambil bagian sejarah. Saya ingin mengabdi, penilaian urusan Tuhan," beber Sugiarto dengan penuh semangat.
Baca juga:
Titiek Soeharto Berada di Antara Massa Aksi Reuni 212
Benarkah Peserta Aksi Reuni 212 Capai 7,5 Juta Orang?
Selain Sugiarto, ada Ujang yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Pada saat aksi, Ujang terlihat membagi-bagikan roti secara gratis kepada massa yang tiba di Jakarta melalui Stasiun Juanda.
Dia mengatakan dirinya sudah berada di jembatan penyebarangan yang berada di Stasiun Juanda untuk membagikan roti sejak pukul 06.30, Sabtu. Dia datang bersama rekannya yang bernama Linda.
"Roti dari hamba Allah, disuruh membagi-bagi ke peserta," kata Ujang yang tidak menyebutkan siapa hamba Allah yang dimaksud.
"Tujuannya untuk sumbangsih, karena yang memberi adalah orang mampu," imbuh dia.
Ujang mengatakan, yang bertugas membagikan roti bukan hanya dia dan Linda saja. Menurutnya, ada sejumlah rekan lainnya yang turut membagikan roti di tempat lain.
Linda menambahkan, setidak-tidaknya dia dan Ujang membagikan tiga dus roti di tempat tersebut. "Ini tiga dus isi 200 roti," ujar dia.
Selain yang membagi-bagikan penganan dan minuman secara gratis, beberapa orang membersihkan sampah di lokasi aksi.
Ika (48) dan anaknya bersama-sama membersihkan sampah yang berserakan. Aksi pungut sampah ini didorong oleh satu alasan, yakni “kebersihan sebagian dari iman”.
Baca juga:
Menilai Unsur Politis pada Aksi Reuni 212
Ada Supermoon pada 3 Desember
"Karena memang kebersihan sebagian dari iman, kalau saya tidak peduli dengan orang lain, saya di sini cukup egosentris, karena saya punya pemahaman itu yang diajarkan," kata lelaki itu sambil memunguti sampah di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
"Alhamdulillah beginilah yang bisa saya lakukan," sambungnya.
Ika mengatakan, dirinya juga melakukan hal serupa dalam aksi 212 tahun lalu.
"Enggak usah lihat dia dari agama apa pun, tapi kebersihan kan buat kita juga,” tandas Ika. (EBC/SA)