Inibaru.id - Semua lapisan masyarakat bersiap untuk menjalankan kebijakan new normal yang bakal digulirkan oleh pemerintah secara bertahap. Begitu juga instansi pendidikan yang tengah bersiap menerapkan kenormalan baru di tengah pandemi kali ini. Hingga Jumat (29/5), beberapa instansi sekolah di Kota Semarang mengaku belum mendapatkan edaran terkait penerapan new normal di tataran sekolah.
Mendapati hal ini, beberapa sekolah di Kota Semarang tengah bersiap menerapkan protokol kesehatan yang bakal diturunkan dari dinas terkait. Namun siapkah mereka?
Dua kepala sekolah di Kota Semarang mengaku masih khawatir dengan penerapan kenormalan baru di tataran sekolah yang harus berdampak pada ratusan siswa. Keduanya adalah kepala sekolah SDN Ngaliyan 03 dan SDN Tambakaji 03 yang sama-sama masih meraba terkait kebijakan satu ini.
Selain itu mereka juga mengaku khawatir terhadap kesehatan para murid jika benar kebijakan ini diterapkan di sekolah.
“Saya secara pribadi masih was-was dan belum mantab jika anak-anak masuk,” ungkap Mardiastuti Sri Purwanti kepala SDN Ngaliyan 03.
Dirinya mengaku belum 100% mantab jika siswa harus masuk sekolah karena sulitnya mengatur mereka untuk menjaga jarak dan lain-lain. Hal serupa juga disampaikan oleh Stefanus Sutriyono kepala SDN Tambakaji 03 yang mengaku khawatir jika siswa yang terlalu senang diperbolehkan masuk sekolah sehingga lupa menerapkan protokol kesehatan.
“Jangan-jangan jika nggak ada pengaturan khusus, anak-anak sampai sini senang dan sampai sekolah malah berpelukan dan lain-lain,” tuturnya was-was.
Tetap Optimis
Di antara berbagai ketakutan dan dugaan buruk, para pemangku kebijakan di sekolah dasar ini mengaku tetap memiliki harapan. Sutriyono mengaku dirinya optimis bahwa pengenalan tentang seluk beluk Covid-19 yang dilakukan pihaknya kepada siswa selama ini bisa membuat mereka paham cara untuk menjaga diri.
“Siswa dari awal pandemi sudah kita beri masukan, kita tanamkan dari awal sebelum belajar dari rumah (terkait informasi Covid-19, red). Kita pantau dari guru kegiatan anak di rumah terkait masa-masa pandemi,” tuturnya.
Sementara itu Mardiastuti menekankan pada tenaga pengajar di sekolah untuk tetap memberikan pengarahan kepada anak didiknya terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi.
“Nanti biar bapak ibu guru memberikan pengarahan kepada anak walaupun seama ini sudah kita kenalkan pada anak,” tuturnya.
Selain itu, Mardiastuti pengin jika kebihjakan new normal diterapkan, masyarakat yang ada didalamnya tetap waspada.
“Nanti bisar ditekankan lagi walaupun kelihatannya sudah normal tapi harus tetap waspada,” tutupnya.
Sementara itu Sutriyono berharap agar kebiasaan baik terkait menjaga kesehatan yang sudah dilakukan saat pandemi terus dilakukan meski keadaan mulai memasuki normal yang baru.
“Kebiasaan baik yang kita lakukan saat pandemi kita terapkan terus dalam kehidupan sehari-hari juga bagus,” tutup Sutriyono.
Kamu sendiri gimana, Millens? Sudah siap dengan kenormalan yang baru? (Zulfa Anisah/E05)