Inibaru.id- Kalau kamu aktif bersosial media, pasti nggak asing lagi dong dengan video dan foto-foto yang memperlihatkan pembawa keranda dengan dandanan necis. Yap, pembawa keranda yang berkemeja putih, berjas gelap, bertopi, bercelana kain, dan bersepatu klasik ini diketahui berasal dari Ghana. Masyarakat di negara yang terletak di Afrika Barat itu sering menyebutnya dengan Ghana Dancing Pallbearers.
Grup pembawa keranda atau pallbearers ini viral di berbagai media sosial. Banyak warganet yang menjadikannya meme. Foto dan video mereka dianggap cocok sebagai pengingat agar kita menjaga kondisi tubuh atau tetap di rumah aja saat pandemi corona seperti sekarang ini. Kalau kita nggak nurut dengan saran tenaga medis, bisa jadi mereka akan datang untuk menari-mari di upacara pemakaman kita.
Baca Juga:
Jangan Salah Paham, Keris itu...Selain tampilannya yang nyentrik, Ghana Dancing Pallbearers ini viral karena gayanya saat membawa keranda yang dinilai unik. Di Indonesia, umumnya para pembawa keranda adalah para keluarga almarhum. Mereka pasti berwajah sendu penuh kesedihan saat membawa keranda. Namun, Ghana Dancing Pallbearers ini beda, mereka adalah orang yang dibayar untuk membawa keranda sambil menari-nari layaknya sedang berpesta.
Tarian mereka pun bervariasi. Ada tarian saat berdiri memikul keranda. Ada pula tarian memikul keranda dengan cara duduk dan menghentak-hentakkan kaki. Ada juga tarian dengan menahan keranda di paha dan mengibaskan sapu tangan ke peti sambil menari. Gerakan-gerakan itu nggak lupa disambut tepuk tangan dari para pelayat yang hadir. Upacara kematian akhirnya terasa sangat meriah dan jauh dari kata sedih.
Hanya, Ghana Dancing Pallbearers ini bukan sebuah tradisi asli dari Ghana. Ini adalah inovasi dari Benjamin Addo, ketua dari rombongan tersebut. Inovasinya yang sangat unik ini ternyata disukai oleh banyak masyarakat Ghana yang ingin membuat suasana pemakaman menjadi lebih ceria.
Menyulap Pemakaman Jadi Perayaan
Kendati sudah menjadi ritual pemakaman yang populer, nggak semua orang di Ghana menggunakan Ghana Dancing Pallbearers. Hal ini karena biayanya yang cukup mahal. Aidoo mengatakan, sekali tampil, timnya akan menerima bayaran sebesar 387 dolar AS atau sekitar Rp 6 juta.
Salah seorang yang menggunakan jasa Ghana Dancing Pallbearers adalah Elizabeth Annan. Perempuan itu sengaja mengundang Ghana Dancing Pallbearers untuk pemakaman ibunya.
“Saat membawa orang yang kamu cintai ke peristirahatan terakhirnya, mereka menari. Karena itu, aku memutuskan memberi dancing trip untuk terakhir kalinya,” kata Annan pada Rabu (26/7/2017).
Di Ghana, ritual pemakaman memang dianggap sebagai perayaan. Keluarga yang ditinggalkan biasanya akan menghabiskan banyak dana untuk menyediakan venue, makanan, minuman, fotografer, videografer, brosur, poster, band hingga DJ untuk memeriahkannya. Karena banyaknya kebutuhan, keluarga yang berduka pun sampai berani meminjam ke bank atau menggadaikan barang, lo.
Wah, ritual pemakaman di sana sungguh meriah ya, Millens. Bagaimana pendapatmu tentang Ghana Dancing Pallbearers ini? (Kum/IB03/E07)