Inibaru.id – Seperti biasanya, momen Iduladha dimanfaatkan sejumlah orang untuk meraup rezeki dengan berjualan hewan kurban. Nggak jarang mereka membuka lapak dadakan di pinggir jalan untuk menjajakan hewan kurban.
Di lapak-lapak tersebut, hewan seperti kambing dan sapi diikat berderet seperti di saat berada di kandang. Penjual juga biasanya menyediakan makan minum untuk hewan yang dijajakan. Di antara mereka, ada yang peternak, tapi ada juga yang mengambil dari petani hewan, kemudian dijual lagi.
Baca Juga: H-2 Iduladha, 13 Lapak Hewan Dadakan Berderet di Pinggir Jalan Trangkil Semarang
Menyoal kesehatan hewan kurban di lapak-lapak dadakan tersebut, para pedagang itu berani menjaminnya. Seperti Hasanudin, misalnya, menjamin kambing-kambing jualannya sudah lolos dari uji kesehatan dari Dinas Kesehatan.
“(Hewan) di sini sudah layak dikurbankan soalnya sudah dapat surat dari Dinkes. Kami biasanya dari pasar, dari petani, itu otomatis sudah diuji Dinkes. Jadi, pas beli langsung dikasih (surat kesehatan) dari Dinkes,” ungkap lelaki yang akrab disapa Udin itu.
Surat kesehatan hewan kurban. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Surat kesehatan tersebut nantinya akan ditunjukkan kepada pembeli bila menanyakan tentang kesehatan hewan kurban yang dijualnya.
Hal ini juga dituturkan Azis Muslim, salah seorang penjual hewan kurban di Desa Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Azis menuturkan, sebelum membuka lapak, petugas dari Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan mengunjungi kandang hewannya untuk menguji langsung kesehatan hewan-hewan tersebut.
“Iya, sudah (ada surat kesehatan), karena Dinas Peternakan dan Kesehatan sudah ke sini ngecek sehat apa nggak sapinya. Kan dilihat dari matanya beleken itu berarti nggak sehat. Ingusan itu juga nggak sehat. Musim-musim gini kan rentan penyakit juga,” kata Azis.
Kesehatan hewan kurban sangat dijaga. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Menurut Azis, surat tersebut sangat penting dimiliki setiap hewan jualannya karena ada beberapa pembeli yang menanyakan kesehatan hewan itu.
“Kemarin ada itu yang beli lima tapi sebelumnya minta surat keshatan juga dari Dinkes. Kan takutnya kayak sapi dari (TPA) Jatibarang, dari tempat sampah itu kan nggak boleh,” imbuhnya.
Baca Juga: Kisah Para Pengrajin Tusuk Satai di Jepara, Kebanjiran Order Jelang Iduladha
Yap, beberapa bulan ini tersiar kabar adanya hewan ternak yang digembala di TPA Jatibarang, Kota Semarang. Hewan-hewan itu memakan plastik dan sisa makanan yang ada di sana. Kabar itu membuat resah masyarakat yang hendak berkurban pada Iduladha ini.
Hayo, cek dulu kesehatan hewan kurbanmu ya, Millens! (Ida Fitriyah/E03)